Sony Interactive Entertainment telah mengkarakterisasi tuntutan dari Microsoft terkait dengan investigasi Federal Trade Commission (FTC) terhadap rencana akuisisi Activision Blizzard sebagai “pelecehan yang jelas”.
Informasi ini diungkapkan oleh Sony Interactive Entertainment dalam dokumen pengadilan FTC. Jika kalian tertarik dengan kondisi di industri video game, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.
Sony Klaim Tuntutan Microsoft Dalam Kasus FTC Adalah “Pelecehan yang Jelas”
Axios melaporkan bahwa Microsoft meminta untuk melihat dokumen tentang tujuh eksekutif Sony Interactive Entertainment sebagai bagian dari kasus ini dan dalam konteks panggilan pengadilan yang diajukan pada pertengahan Januari 2023.
Microsoft mengajukan permintaan yang wajar agar SIE mulai mengumpulkan dokumen dari kustodian yang telah disepakati di berbagai titik selama negosiasi, termasuk secara tertulis pada tanggal 26 Januari dan 31 Januari.
SIE menolak permintaan tersebut. Sepengetahuan penasihat hukum Microsoft, SIE belum menyelesaikan pengumpulan dokumen untuk satu pun kustodian – bahkan untuk individu seperti Presiden & CEO SIE Jim Ryan yang telah melakukan perjalanan ke berbagai negara untuk berbicara menentang kesepakatan Microsoft/Activision dan perannya sebagai kustodian tidak pernah dipermasalahkan.
Microsoft
Sony Interactive Entertainment menjawab bahwa mengingat “tingginya volume dokumen” yang berkaitan dengan ketujuh orang tersebut, “mengumpulkan, memproses, meninjau, dan memproduksi” dokumen-dokumen tersebut adalah hal yang “memberatkan”.
Permintaan Microsoft untuk melakukan tinjauan kinerja terhadap pimpinan SIE jelas merupakan pelecehan. Bahkan dalam kasus-kasus ketenagakerjaan, pengadilan mensyaratkan adanya bukti relevansi yang spesifik sebelum meminta pembuatan berkas-berkas kepegawaian.
Sony Interactive Entertainment
FTC mengajukan gugatan untuk memblokir rencana akuisisi Microsoft terhadap Activision Blizzard pada bulan Desember 2022. Akuisisi ini juga sedang diawasi oleh Competitions and Markets Authority (CMA), di mana mereka sementara menemukan bahwa akuisisi ini dapat mengurangi persaingan di konsol dan cloud gaming.
Indonesia
