Rexus tak henti-hentinya memberikan jawaban kepada para masyarakat Indonesia dengan menghadirkan keyboard compact terbaru yaitu Rexus Daxa M64 Classic yang akan penulis review ini.
Keyboard Rexus Daxa M64 Classic yang mini nan compact terbaru dari Rexus ini hadir dalam varian Daxa—jajaran produk premium dari Rexus yang hadir dengan kualitas lebih bagus dibandingkan produk non-Daxa nya Rexus. Jika sudah mendengar kata Daxa di nama produk Rexus, mulai dari fitur, kualitas, hingga tampilan visualnya tidak monoton.
Ketika penulis mencoba Daxa M64 Classic ini, terdapat beberapa hal yang penulis notis dan menjadi pembeda dibandingkan keyboard compact Rexus sebelumnya. Hal tersebut juga menjadikan penulis bertanya-tanya, mengapa Rexus membuat Rexus Daxa M64 ini menjadi sedemikian rupa?
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Rexus Daxa M64 Classic, simak review-nya berikut ini.
Contents
Unboxing Rexus Daxa M64 Classic
Produk Rexus Daxa selalu identik dengan box-nya yang berwarna monokromatik atau abu-abu campur putih. Box Daxa M64 Classic ini double box di mana box luarnya menjadi pelindung dari box utamanya yang berbahan solid dan membuatnya tidak mudah penyok.
Secara tampilan visual, bagian depan box dalamnya hanya terdapat logo, dan bagian belakangnya cukup minimalis dengan menampilkan list spesifikasi serta informasi pilihan warna swith. Tampilan seperti itu menjadi ciri khas dari produk Rexus Daxa yang memang tidak jauh-jauh dari bebarapa informasi seperti spesifikasi.
Kemudian saat dibuka, kita akan mendapatkan:
- Keyboard Daxa M64
- Kabel braided USB A to USB C (berukuran 1.8m)
- 7 keycaps tambahan (ESC, CMD, Option, dan tombol panah)
- 4 switch brown Gateron cadangan
- 2-in-1 keycaps & switch puller
- Buku manual
- Kartu garansi
Penulis tidak ada melihat ada yang istimewa dari isi paket penjualan Daxa M64 Classic karena beberapa produk keyboard Daxa sebelumnya tidak jauh berbeda dengan isi paket penjualan Daxa M64 Classic. Hanya saja, tambahan keycaps isi paket penjualan cenderung lebih banyak dibandingkan bonus keycaps di produk Daxa sebelumnya.
Ada 7 buah tombol dikarenakan kita diberi opsi untuk mengganti keycaps merah Daxa M64 Classic ke warna abu-abu agar seleras monokromatik. Selain itu, dikarenakan Daxa M64 Classic juga ditujukan ke para user Apple/MacOS, kita bisa mengganti keycaps icon Windows ke CMD, atau ALT ke Option selayaknya layout tombol keyboard milik MacBook.
Keyboard Mini yang Landai
Rexus Daxa M64 Classic yang jika dilihat dari namanya saja sudah dapat kita tebak bahwasannya keyboard compact satu ini hanya berjumlah 64 buah tombol. Dengan minimnya jumlah tombol, otomatis maka layout-nya pun juga mini. Dalam kasus Daxa M64 Classic, keyboard ini mengusung layout 60% dengan tetap menambahkan tombol arrow pada sisi kanan keyboard.
Sebelum lanjut membahas soal keycaps lebih mendalam, kita bedah satu per satu mulai dari case keyboard.
Keyboard Rexus Daxa M64 i Classic ni berukuran panjang 29 cm, lebar 11 cm, dan ketinggian di 3.8 cm untuk posisi keyboard tertingginya. Secara bobot termasuk ringan di 565 gram. Untuk dibawa bepergian tidak perlu khawatir akan menambah beban di dalam tas.
Case keyboard Daxa M64 Classic terbuat dari plastik ABS yang dapat dikatakan cenderung memiliki ketebalan yang sedang—tidak terlalu tipis, tapi juga tidak tebal-tebal banget. Warna putih case keyboard terasa halus namun penulis melihat ada beberapa bagian yang sayangnya secara finishing-nya itu tidak dipoles dengan baik sehingga menimbulkan visual yang tidak selaras. Jika dilihat secara saksama, case keyboard-nya seperti terpentok sesuatu dan menimbulkan lecet.
Bagian depan kanan case hanya terdapat logo Daxa M64 Classic. Sedangkan di sisi berlawanannya yaitu bagian depan kiri menjadi tempat untuk port konektivitas USB C keyboard. Posisi port di bagian kiri cenderung lebih penulis sukai karena jika kalian menggunakan kabel coiled, port sebelah kiri membuat kabel terlihat lebih rapih dan tertata.
Menyoal kabel sendiri, keyboard ini mendapatkan kabel braided berwarna putih agar selaras dengan tema warna keyboard. Kabel braided konektivitas berukuran panjang 1.8 meter dan sudah gold-plated di ujung USB C-nya. Yang penulis suka, kabelnya ini fleksibel dan tidak terlalu kaku untuk diarahkan serta tidak mudah terbelit-belit.
Lanjut menyoal case. Bagian bawah case keyboard ini cukup unik. Terdapat stempel informasi produk dan 4 bantalan karet di sini di masing-masing sudut keyboard meskipun tidak terlalu menyudut. Keempat bantalan karetnya pun juga tidak terlalu tinggi dan tebal. Mungkin memang dibuat sedemikian rupa karena hanya berfungsi agar keyboard tidak mudah tergeser ketika digunakan.
Bagian unik di alas keyboard ini ialah pada bagian tengah depannya yang terdapat 6 buah cekungan. Penulis mengasumsikan agar cekungan tersebut agar kita dapat menarik keyboard dari depan dengan mudah. Tinggal posisikan jari di keenam cekungan tersebut agar grip lebih pakem lagi.
Tidak ada feet tambahan untuk keyboard ini dikarenakan bagian alas case terdapat bagian tertentu yang memang sengaja dibuat lebih tinggi guna menghasilkan tingkat ergonomi yang bisa menyesuaikan dengan preferensi pengguna.
Profil XDA yang Sejajar
Sepertinya ini pertama kalinya penulis menerima keyboard Daxa yang profile keycaps-nya bukan lagi OEM seperti biasa, melainkan mengusung profil XDA. Profil XDA ini jarang sekali penulis temukan di keyboard lokal karena memang kebanyakan mengusung OEM yang agak gemuk dan posisi kemiringan keycapsnya tidak sama satu sama lain. Karena hal tersebut juga, penulis agak butuh penyesuaian lagi ketika menggunakan Daxa M64 Classic baik saat bermain gim maupun mengetik.
Material keycaps Daxa M64 Classic sudah terbilang bagus dikarenakan materialnya dari PBT Dye-Sub yang dari permukaannya itu terasa halus dan tidak mudah licin meskipun memang mudah tercap kotoran terutama pada keycaps berwarna putih.
Dengan tetap mempertahankan tombol panah, alhasil tombol seperti CTRL, FN, SHIFT, dan DELETE yang biasanya berukuran normal, tapi di keyboard ini justru dibuat mini agar ukuran layout tetap terjaga compactness-nya. Bagi yang belum terbiasa—penulis salah satunya—ada kemungkinan untuk saltik. Semisal ingin menekan tombol Del, malah tombol panah kanan yang terpencet.
Varian yang penulis terima sendiri ialah Daxa M64 Classic berwarna putih, jadi sebagian besar keycaps memang mengusung warna putih. Tetapi selain warna putih, terdapat juga beberapa tombol yang berwarna abu-abu dan merah. Hanya saja keycaps berwarna merahnya ini hanya sebagian kecil dengan total 5 buah.
Keycaps dengan profil XDA ini jika dilihat dari samping itu bener-bener sejajar secara ketinggian keycaps-nya. Ibaratkan sebuah tribun, profil XDA menjadi bangku tribun dan case-nya berperan sebagai platform tribunnya itu sendiri.
Ketika digunakan untuk pengetikan, penulis tetap mudah untuk menjangkau seluruh keycaps dengan minim saltik. Kemudahan tersebut dibantu kemiringan keyboard yang memang landai. Mungkin jika tidak landai, posisi keycaps terutama pada bagian deretan angka akan lebih sukar dijangkau karena posisinya jadi sejajar—tidak terasa ergonomi.
Yang bikin penulis agak kagok dengan profil XDA ini ialah posisi keycaps paling terakhir atau yang sejajar dengan tombol Space. Biasanya profil OEM itu deretan tombol Space-nya memang dibuat cenderung lebih ke atas arah bentuk permukaannya, bukan seperti XDA yang memang sejajar. Jadi setiap kali penulis menekan tombol space, jari terasa mau jatuh atau terpleset aja gitu.
Tapi ini soal preferensi dan kebiasaan. Penulis tetap bisa mengetik dengan cepat, lancar, dan minim saltik menggunakan profil XDA ini. Hanya saja secara feeling, balik lagi, butuh pembiasaan.
Kemudian menyoal LED RGB. Seperti biasa, tidak klop sepertinya untuk keyboard zaman ini tanpa adanya fitur LED RGB. Dengan mengusung south-facing, LED RGB pada PCB terletak di bagian atas, bukan sebaliknya (bawah).
Dan tidak jauh berbeda dengan keyboard kebanyakan, tombol kombinasi berikut dapat digunakan untuk LED RGB:
- FN + \ : mengubah mode LED RGB sebanyak 15 mode berbeda
- FN + ? : mengubah LED RGB ke warna tunggal yang ada 7 warna (merah, hijau, biru, oranye, ungu, kuning, dan putih)
- FN + Panah Atas/Bawah : mengubah kecerahan dalam 4 tingkat
- FN + Panah Kanan/Kiri : mengatur kecepatan adlam 4 tingkat
Dan meskipun tidak terdapat dedicated media button, Daxa M64 Classic tetap menyediakan fungsi media seperti:
- FN + W = Play/Pause
- FN + E = Next Track
- FN + R = Mute
- Dsb (dapat dilihat di buku manual untuk fungsi tambahan lengkapnya)
Banyak Tambahannya
Jeroan Rexus Daxa M64 Classic ini dapat dikatakan benar-benar diperuntukkan untuk para mechanical keyboard enthusiast—dan kemungkinan besar banyak para entusias menyukainya. Beberapa hal sudah ditambahkan dari Rexus untuk keyboard ini agar Daxa M64 Classic mendapatkan nilai lebih dibandingkan keyboard-keyboard pendahulu maupun kompetitor.
Stabilizer keyboard ini sudah pre-lubed yang artinya, kemungkinan rattle-nya itu minim. Pada bagian keycaps Space, rasa rattle-nya tidak begitu parah yang alhasil, jadi tidak mudah goyang-goyang.
Kemudian Rexus juga sudah menambahkan EVA Foam ke Daxa M64 Classic pada bagian case dan juga plate-nya. Jadi kita mendapatkan dua EVA Foam yang sehingga secara produksi suara, penulis mendengar setiap ketikan jadi terkesan kalem.
Hanya saja ketika penulis bongkar jeroannya, ternyata stabilizer yang sudah pre-lubed ini maih berceceran atau belepotan di bagian permukaan PCB yang artinya, pre-lubed-nya masih kurang rapih.
Switch Fleksibel dan Socket Hotswappable
Rexus Daxa M64 Classic selain terdapat 2 varian tema warna, Rexus juga menyediakan 3 varian switch berbeda yang berasal dari pabrikan Gateron yaitu Brown, Blue, dan Red. Penulis sendiri menerima varian yang Brown Gateron.
Seperti yang sudah kalian dengar berkali-kali mengenai Brown Gateron, secara karakteristik suaranya memang kalem dan cenderung tidak seberisik Blue maupun Red. Untuk typing feel sendiri, switch cokelat satu ini terasa smooth dan tactile-nya bisa dikatakan bikin nagih. Jadi setiap mengetik itu tidak menimbulkan rasa kecapekan yang berarti. Mengetik jadi lebih cepat tanpa perlu khawatir saltik.
Dengan sound level yang gentle dan karakteristik tactile, Brown Gateron cocok untuk gaming maupun produktivitas. Actuation force yang lebih rendah dari Blue Gateron dan lebih berat dari Red Gateron membuat Brown Gateron seperti berada di tengah-tengah kedua switch tersebut.
Pressing feel Brown Gateron yang bump dan pressing force yang cukup moderat ditambah produksi suara yang gentle (medium) membuat scene penggunaan switch cokelat ini cocok untuk segala hal mulai dari gaming, typing, maupun pekerjaan yang bersangkutan dengan kantoran.
Jika dirasa kurang cocok, socket PCB Daxa M64 Classic ini mendukung hot-swap 3/5 pin universal. Tinggal cabut switch Brown Gateron dari PCB, dan plug n play dengan switch yang baru.
Spesifikasi Teknis
- Layout : 64 Tombol
- Lampu Latar : South-Facing RGB LED
- Material Case : ABS
- Keycaps : 2-tone PBT Dye-Sub
- Dukungan Switch : Hotswap (3 & 5 Pin)
- Switch : Gateron KS-9
- Stabilizer : Pre-lubed
- Koneksi : Kabel
- Kabel : 1.8m Golded Braided Type-C
- Daya : 3.7V-5V / 300Ma
- Dukungan Sistem : Windows 98, 2000, XP, ME, Vista, Win7, Win8, Win10, Win11, dan Mac OS
- Ukuran : 290*110*38mm
Rexus Daxa M64 Classic dapat kalian beli dengan harga Rp809.000 melalui link pembelian berikut ini: Tokopedia
