Entertainment Software Association (ESA) mengumumkan bahwa Electronic Entertainment Expo (E3) secara resmi mati permanen.
Informasi ini ESA rilis melalui media sosialnya. Jika kalian tertarik dengan acara di industri video game, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.
E3 Resmi Mati Permanen, Kenapa?
ESA mengumumkan bahwa salah satu acara terbesarnya secara resmi berakhir. Berbicara dengan The Washington Post, presiden ESA, Stanley Pierre-Louis, mengatakan:
“Kami tahu bahwa seluruh industri, baik pemain maupun kreator, memiliki semangat yang tinggi untuk E3 dan kami berbagi semangat itu. Kami tahu sulit untuk mengucapkan selamat tinggal pada acara yang begitu dicintai, tetapi ini adalah hal yang tepat untuk dilakukan mengingat peluang baru yang dimiliki industri kami untuk menjangkau para penggemar dan mitra.”
Situs web E3 sekarang menampilkan satu halaman dengan pesan perpisahan: “Setelah lebih dari dua dekade penyelenggaraan E3, yang masing-masing lebih besar dari yang sebelumnya, kini saatnya kami untuk mengucapkan selamat tinggal. Terima kasih atas kenangannya.”
Kemunduran acara E3 dimulai pada tahun 2018, ketika Sony Interactive Entertainment memutuskan untuk menarik diri dari acara tersebut. Penarikan ini memulai efek domino dari peserta pameran lain yang tidak lagi hadir.
Pada tahun 2020, Geoff Keighley mengumumkan bahwa dia tidak akan lagi bekerja sama dengan E3 dan sejak saat itu membuat acara terpisah dengan Summer Game Fest.
E3 terakhir diadakan pada tahun 2019, meskipun ESA mengadakan acara khusus digital untuk E3 pada tahun 2021. Untuk tahun 2020, 2022, dan 2023, semua acara E3 dibatalkan.
Indonesia
