Memang tidak ada habis-habisnya investasi jaguar industri game satu ini. Tencent baru saja mengumumkan bahwa mereka telah membeli saham mayoritas Yager (developer Spec Ops: The Line).
Studio yang berbasis di Berlin, Jerman itu didirikan pada tahun 1999 oleh Timo Ullmann, Uwe Bennecke, Roman Golka, Philipp Schellbach dan Mathias Wiese. Dengan 140 karyawannya, Yager telah menjadi salah satu pengembang game paling penting di Jerman.
Tencent pertama kali membeli saham minoritas Yager pada Februari 2020. Kali ini mereka memilih untuk membeli saham mayoritas dari studio tersebut.
Saham Mayoritas Spec Ops: The Line
Yager terkenal sebagai developer yang mengembangkan Spec Ops: The Line, game tersebut rilis di PS3, Xbox 360, dan PC pada tahun 2012. Studio tersebut saat ini sedang mengerjakan The Cycle, sebuah game sci-fi shooter gratis yang akan rilis pada Q3 2021.
“Investasi baru Tencent menunjukkan kepercayaan besar pada kami dan keyakinan pada potensi besar di balik The Cycle, game PvPvE shooter kami yang berisiko tinggi,” kata Timo Ullmann (direktur pelaksana Yager).
“Kepemilikan mayoritas ini berarti kami memiliki sumber daya untuk memperluas studio dan game yang sedang kami kembangkan. Dengan Tencent, kami sekarang memiliki mitra yang kuat dan beroperasi secara global untuk mendukung rencana strategis Yager.”
Gamedaim Hadir di TikTok! Ayo Follow kami di @gamedaimcom dan dapatkan berbagai konten menarik seputar dunia game.
Investasi Tencent di Tahun 2021
Bagi Tencent, mendapatkan saham mayoritas di developer Spec Ops: The Line adalah prospek yang menarik. Ini juga berkat dorongan Yager ke pasar free-to-play.
“Yager telah mencari cara untuk memperluas ke pasar free-to-play. Mereka juga sedang menjelajahi pasar mobile, di mana itu merupakan area Tencent yang sangat kuat,” kata Daniel Ahmad (analis senior Niko Partners) kepada GameDaily.

Pada bulan Mei 2021, Niko Partners telah merilis laporan yang menyatakan bahwa Tencent telah menutup 51 kesepakatan game di tahun 2021. Jumlah tersebut terus tumbuh dalam beberapa minggu sejak itu.
Langkah Tencent ini merupakan bagian dari dorongan yang lebih besar oleh mereka untuk memperluas bisnis video game di luar Asia. Kita akan terus melihat investasi ini dan tentunya Tencent akan agresif untuk itu.
Baca juga:
- Performa Kurang Joss, Morph Team Bentuk Ulang Roster PUBG Mobile
- Ini Bocoran Kolaborasi Antara PUBG Mobile dan Tesla