Sebagai salah satu tempat penjualan game digital terpopuler sampai saat ini, Steam memang selalu diincar oleh pemerintah suatu negara untuk menerapkan tax atau pajak dalam setiap pembelian aplikasi ataupun game.
Terbaru, pemerintah Indonesia nampaknya akan mengikuti jejak beberapa negara yang memberlakukan pengenaan pajak terhadap user yang melakukan pembelian di platform ini. Lantas, kapan aturan tersebut berlaku?
DAFTAR ISI
1 Juli 2020, Indonesia Kenakan Pajak Sebesar 10%
Melansir data dari Steam Games, Indonesia sudah memastikan bahwa 1 Juli 2020 dipilih sebagai tanggal perdana pemberlakukan pajak bagi platform penjualan milik Valve Coporation.
Setidaknya, pemerintah Indonesia mengenakan pajak sebesar 10% untuk setiap pembelian yang dilakukan oleh pengguna. Sekedar informasi saja, pajak ini akan dibebankan kepada para pembeli, bukan ke developer.
Selain Indonesia, Saudi Arabia juga ikut menerapkan aturan yang sama pada tanggal tersebut. Namun, total pajak yang harus di bayar oleh pengguna di Saudi Arabia mencapai 15%. Sebelumnya, mereka telah menetapkan aturan yang sama pada tahun 2018 lalu dengan tarif sebesar 5%.
Perbandingan Aturan Pajak Indonesia dan Negara Lainnya
Jika merujuk data yang ada, tarif pajak yang dikenakan oleh Indonesia cukup kecil. Sebut saja misalnya Singapura yang menetapkan tarif sebesar 7% dan aturan tersebut telah berlaku mulai 1 Januari 2020 lalu.
Sedangkan negara tetangga kita, Malaysia menetapkan tarif yang lebih murah lagi yaitu 6% saja. Untuk negara seperti Thailand, Filipina, Vietnam, hingga Brunei Darussalam belum menerapkan aturan tersebut.
Negara yang menetapkan tarif terkecil adalah Taiwan 5%, United Arab Emirates 5%, dan Switzerland 7,7%. Sedangkan negara dengan jumlah tarif pajak terbesari diraih oleh Hungary 27%, Denmark 25%, dan Iceland 24%.
Melihat perbandingan diatas, jelas bahwa tarif pajak yang diberlakukan oleh Indonesia masih sebatas wajar. Sebab, angka 10% sudah menjadi patokan dari setiap segmen yang dikenakan pajak.
