Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa Konami masih akan terus menjual NFT dalam upaya untuk melestarikan konten mereka.
Informasi ini diumumkan oleh Konami melalui hasil keuangan konsolidasi untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021. Jika kalian tertarik dengan kontroversi NFT dan blockchain, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di Gamedaim News.
Konami Masih Akan Terus Menjual NFT
Dalam laporan finansial terbarunya, Konami menegaskan kembali bahwa mereka masih akan terus menjual NFT untuk “melestarikan konten yang telah dicintai oleh pelanggan kami sebagai seni peringatan”. Mereka sebelumnya telah menjalankan lelang NFT Castlevania 35th Anniversary pada bulan Januari 2022.
Konami juga melaporkan peningkatan pendapatan dan laba operasi dalam segmen hiburan digital. Peningkatan ini didorong oleh kesuksesan judul seperti Professional Baseball Spirits dan Yu-Gi-Oh! Trading Card Game.
Melirik proyek Konami, mereka mengatakan sedang “membuat kemajuan” dalam pengembangan eBaseball Pawafuru Puroyakyu 2022 dan “bekerja dengan rajin” untuk meningkatkan kualitas eFootball 2022.
Kontroversi NFT dan Blockchain
Game blockchain dan NFT memang telah menjadi sasaran inti kontroversi dalam beberapa bulan terakhir. Valve bahkan telah melarang game blockchain dan NFT dari Steam, tetapi Epic Games malah menerima ide itu dengan tangan terbuka di platform mereka.
Electronic Arts (EA) juga telah mengungkapkan bahwa game blockchain dan NFT merupakan “masa depan industri” mereka. Zynga malah sudah terjun ke dalam bisnis game NFT dengan memilih seseorang yang mengurus sektor tersebut.
Phil Spencer bahkan telah menyatakan kekhawatirannya akan pertimbangan game berbasis blockchain dan NFT.
GSC Game World selaku pengembang S.T.A.L.K.E.R. 2 mengalami hal yang sama, di mana mereka mendapatkan respon negatif ketika mengumumkan rencana NFT dan menyebabkan mereka membatalkan rencana itu. Tidak hanya mereka, Team17 juga mendapatkan respon yang serupa dengan proyek MetaWorms NFT-nya.
Di awal tahun 2022, Yosuke Matsuda (presiden Square Enix) telah mengungkapkan dukungan antusias terhadap teknologi baru seperti game blockchain, NFT dan metaverse.
Pada bulan Januari 2022 saja, beberapa kontroversi muncul kembali dalam industri video game. Perusahaan seperti Atari, Konami, Moonton, dan Ubisoft menyerukan dukungan mereka terhadap NFT. Bahkan salah satu pengisi suara terkenal seperti Troy Baker ikut campur dalam topik kontroversial ini.
Netmarble bahkan tidak takut untuk mengungkapkan tujuan bisnis mereka dalam metaverse, blockchain, dan NFT, di mana 70% game baru mereka akan mencoba semua teknologi tersebut.
Realitanya, sebagian besar pengembang dan penerbit video game tidak tertarik dengan topik mengenai NFT dan cryptocurrency. Ada salah seorang responden dari survei State of the Industry 2022 milik GDC menyindir, “Saya lebih suka tidak mendukung pembakaran hutan hujan daripada memastikan seseorang ‘memiliki’ jpeg.”
Kita nantikan saja masa depan dari game blockchain dan NFT, apakah tren ini akan berlalu dengan cepat atau akan tetap di sini dan menetap dalam waktu yang lama.