Baru-baru ini, komunitas Call of Duty: Warzone dikejutkan dengan tindakan Activision yang melakukan banned massal kepada para pemainnya. Lebih parahnya lagi, banned yang dilakukan oleh Activision rupanya tak memiliki alasan yang pasti.
Hal inilah yang memunculkan sebuah petisi di Change.org yang meminta Activision untuk menjelaskan alasan mengapa mereka di-banned tanpa alasan. Petisi tersebut mengungkapkan bahwa banyak pemain yang di-banned padahal mereka tidak bersalah.
Awal April 2020, Activision Blokir 70.000 Akun
Di awal April 2020 ini, Activision mengumumkan bahwa mereka telah mem-banned setidaknya 70.000 akun yang terindikasi menggunakan program ilegal. Setelah pengumuman tersebut, Activision kembali mempertegas bahwa mereka telah melakukan investigasi agar dapat membasmi para pengguna program ilegal.
Investigasi yang dilakukan oleh Activision dan sistem Anti-Cheat akan memonitori aktivitas pemain selama 24/7. Hasil dari investigasi tersebut bersifat mutlak dan tak bisa diganggu gugat.
Karena hal ini, para pemain tak bisa mengembalikan akun yang telah diambil oleh Activision. Setiap upaya yang dilakukan oleh pemain akan berbuah sia-sia karena hasil investigasi akan selalu mutlak.
Pemain Rugi Ratusan Dollar

Setelah melakukan banned massal, para pemain dikabarkan merugi hingga ratusan dollar. Hal ini dikarenakan banyak dari mereka yang telah mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk membeli berbagai item di dalam game.
Untuk itu, petisi yang digagas oleh para pemain meminta Activision menerapkan hukum atau alasan mengapa mereka di-banned. Dengan ini, pemain bisa mengerti mengenai hal apa yang membuat akun mereka di-banned.
Sampai saat ini, petisi tersebut sudah ditandatangani oleh 500 orang dan akan terus berlanjut. Tentu saja, apa yang dilakukan oleh para pemain diharapkan mampu memunculkan sebuah opsi agar mereka bisa mendapatkan akunnya kembali.