GeekTips

Mengenal Konsol Nintendo Playstation, Konsol Hybrid 1991 Super Langka yang Batal Rilis

Mengenal Konsol Nintendo Playstatio - Sony dan Nintendo, dua perusahaan raksasa Jepang yang sama-sama bergerak di pasar video game dan konsol. Dua perusahaan ini memang sudah menjadi rival semenjak Console War di tahun 1994, saat Sony meluncurkan konsol pertamanya yang bernama PlayStation. Semua orang mengetahui persaingan sengit mereka dalam menguasai pasar video game, tapi sangat jarang yang mengetahui kalau Sony dan Nintendo pernah merencanakan kerjasama untuk membuat sebuah konsol hybrid.

Mengenal Konsol Nintendo PlaystationSony dan Nintendo, dua perusahaan raksasa Jepang yang sama-sama bergerak di pasar video game dan konsol. Dua perusahaan ini memang sudah menjadi rival semenjak Console War di tahun 1994, saat Sony meluncurkan konsol pertamanya yang bernama PlayStation.

Semua orang mengetahui persaingan sengit mereka dalam menguasai pasar video game, tapi sangat jarang yang mengetahui kalau Sony dan Nintendo pernah merencanakan kerjasama untuk membuat sebuah konsol hybrid. Tapi karena beberapa masalah dalam masa produksinya, konsol ini pun dibatalkan dan hanya menyisakan prototype.

Tahun 1991, saat Nintendo, yang saat itu menjadi raja dari pasar video game, baru saja meluncurkan konsol generasi ke-4 mereka, Super Nintendo Entertainment System atau Super Famicom, Nintendo dan Sony, yang mana saat itu mereka berfokus pada elektronik dan tidak tertarik pada pasar video game, bersiap untuk mengumumkan kerjasama mereka untuk membuat sebuah konsol hybrid yang kompatibel dengan Cartridge dari konsol Super Famicom dan juga Super Disc Format dari Sony yang berbasis dari CD atau Compact Disc.

Mengenal Konsol Nintendo Playstation

Awal Kerjasama Nintendo dan Sony

Konsol Langka Nintendo Playstation
Konsol Langka Nintendo Playstation | via Heritage Auctions

Semua dimulai saat seorang insinyur dari Sony, Ken Kutaragi, tertarik untuk bekerja dalam pasar video game setelah melihat puterinya bermain game di konsol Nintendo Famicom. Dia pun mengambil kontrak dengan Sony untuk mengembangkan sebuah perangkat keras yang dapat menggerakkan subsistem audio untuk konsol Nintendo selanjutnya, yaitu Super Famicom.

Kutaragi diam-diam mengembangkan sebuah chip, yaitu Sony SPC 700. Tapi berhubung Sony pada masa itu tidak tertarik dengan dunia video game, kebanyakan dari atasannya tidak mendukung rancangannya. Tapi kemudian, Kutaragi mendapatkan dukungan dari direktur Sony, Norio Ohga, dan Kutaragi pun diperbolehkan untuk melanjutkan pengembangan dari rancangannya.

Sony Scp 700
Sony SCP 700 | via Gigazine

Kesuksesan proyek ini membuat Nintendo tertarik untuk melakukan kerjasama dengan Sony untuk mengembangkan perangkat tambahan CD-ROM untuk Nintendo Super Famicom sekaligus mengembangkan konsol bermerk Sony, yang bisa memainkan game dari Cartridge Super Famicom, selayaknya game yang juga diluncurkan dalam format Super Disc terbaru.

Pengembangan dimulai pada tahun 1988, saat Nintendo menandatangani kerjasama dengan Sony untuk membuat perangkat tambahan CD-ROM untuk Super Famicom. Sistemnya memiliki kompatibilitas dengan game Super Famicom yang ada, selayaknya game tersebut juga diluncurkan dalam format Super Disc.

Awal permasalahan produksi Konsol Langka Nintendo Playstation

Konsol Langka Nintendo Playstation
Konsol Langka Nintendo Playstation | via Looper

Pengembangan konsol langka Nintendo Playstation berjalan lancar, hingga akhirnya menemui sebuah masalah yang amat besar, yaitu keinginan Sony untuk memegang lisensi penuh untuk semua game dari konsol Super Famicom yang diterbitkan untuk format Super Disc. Nintendo sebagai pemilik lisensi sebenarnya, tentunya tidak bisa menerima keputusan ini begitu saja.

Nintendo pun akhirnya memikirkan segala macam solusi untuk mengatasi ini, namun tetao saja ditolak oleh Sony. Solusi alternatifnya, Nintendo memegang kendali atas profit dan urusan lisensi untuk sistem ini dan memberikan Sony sedikit alasan untuk meneruskan garapannya.

Tentunya Nintendo tahu kalau pengembang video game akan lebih memilih menerbitkan game buatan mereka ke dalam format CD dibanding format Cartridge, dan mereka akan kehilangan banyak lisensi dari Sony.

Kedua perusahaan raksasa hiburan Jepang ini pun semakin menjauh satu sama lain dan berusaha untuk menjatuhkan satu sama lain melalui proyek ini. Hiroshi Yamauchi, Presiden dari perusahaan Nintendo pada masa itu, membuat kebijakan tentang produksi dan distribusi yang mulai melemahkan pengembang pihak ke-3 yang mengandalkan konsol Nintendo untuk tetap berpenghasilan.

Jika Yamauchi-san melanjutkan dominasinya yang ketat dalam industri video game lebih lama lagi, mereka akan hancur. Tapi, keputusan selanjutnya yang dipilih Yamauchi-san tidak membuat Nintendo bisa bertahan dengan pengembang-pengembang ini.

Keputusan Yamauchi

Hiroshi Yamauchi
Hiroshi Yamauchi | via Vitaliy Mokosiy – Medium

Yamauchi-san diam-diam mengirim beberapa petinggi Nintendo ke Eropa untuk berdiskusi dengan Philips, kompetitor terbesar Sony. Perusahaan asal Belanda ini juga telah bekerja keras dalam mengembangkan sistem game CD-i (Compact Disc-Interactive) mereka sendiri. Jadi penawaran tentang game Nintendo yang hadir dalam sistem mereka terdengar terlalu menjanjikan untuk dibiarkan begitu saja, meskipun nantinya Nintendo yang akan memegang penuh atas keuntungannya.

Nintendo membuat ketentuan yang baik dengan perusahaan berbeda, dengan perubahan ketentuan yang tidak terlalu jauh, itulah bisnis. Tapi bagaimanapun juga, Nintendo sudah melanggar ketentuan tidak tertulis di Jepang, dengan memohon kepada perusahaan asing luar Jepang ketimbang perusahaan lokal.

Akhir dari Konsol Langka Nintendo Playstation

Consumer Electronic Show 1991
Consumer Electronic Show | via Tech Crunch

Pada tahun 1991, tepatnya pada pagelaran Consumer Electronic Show, Sony mengambil kesempatan untuk mengumumkan bahwa mereka sedang mengembangkan perangkat tambahan untuk Super Famicom yang diberi nama Play Station (2 kata terpisah). Banyak orang yang senang dengan kerjasama antara dua industri raksasa Jepang ini, dan Sony juga mengumumkannya dengan penuh rasa bangga karena ini adalah langkah pertama mereka menuju industri yang baru.

Tapi kebanggaan itu tidak bertahan lama, karena sehari setelahnya, Nintendo juga menggelar konferensi pers publik dan mengumumkan bahwa Super Disc mereka akan dikembangkan oleh Philips, dan bukan Sony.

Pengumuman ini tentunya membuat Norio Ohga, presiden perusahaan Sony, marah besar. Tapi tidak gegabah untuk mendeklarasikan perang karena Sony juga masih tertarik untuk bekerjasama dalam industri video game. Dimulai dari mencoba bekerjasama dengan SEGA, rival Nintendo pada masa itu, namun ditolak, hingga akhirnya, pada tahun 1994, Sony mengumumkan konsol video game mereka sendiri, yang bernama PlayStation.

Dengan segala macam fitur dan kompatibilitas 32-bit milik PlayStation, didukung sistem CD yang bisa memuat game dengan ukuran besar, tentunya banyak pengembang yang banting setir dari Nintendo ke Sony. Hal yang sama juga memaksa SEGA untuk gulung tikar dan keluar dari pasar konsol setelah penjualan SEGA Saturn dan SEGA Dreamcast anjlok di pasar global.

Konsol Langka Nintendo Playstation sekarang

Konsol Langka Nintendo Playstation
Nintendo Playstation | via vice

Nasib konsol langka Nintendo Playstation kini hanya menjadi sebuah prototype, tapi berharga sangat tinggi. Satu-satunya yang masih tersisa dan diketahui publik telah dilelang seharga $360.000 atau sekitar Rp. 5.350.000.000 (5,35 Miliar). Harga yang fantastis namun sepadan untuk barang super langka dan beru berupa prototype.

Dan itu tadi adalah sejarah dari Konsol Langka Nintendo Playstation. Semoga artikel Mengenal konsol Nintendo Playstation kali ini bisa memperluar wawasan kalian tentang sejarah dunia game.

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks