Dimulai sejak tanggal 16 Maret 2020 lalu, ESL Pro League mengalami perubahan yang dimana sebelumnya direncanakan berlangsung secara offline harus dirubah menjadi online.
Perubahan format ini rupanya sedikit berdampak kepada performa para pemain. Misalnya saja tiga tim besar dari scene kompetitif CS:GO yakni Natus Vincere, Fnatic dan Astralis harus menelan kekalahan di pertandingan pertama mereka. Tentu saja hasil ini sangat mengejutkan komunitas CS:GO.
NiP Bungkam Astralis
Siapa yang menyangka bahwa Astralis yang merupakan tim kuat di kompetisi ini harus mengakui keunggulan dari Ninjas in Pyjamas dengan skor 2-0. Tak tanggung-tanggung, NiP bahkan tampil begitu memukau.
Berlangsung di map Vertigo dan Overpass, NiP menang dengan skor 16-6 dan 16-8 atas Astralis. Pemain dari NiP, Fredrik “REZ” Sterner tampil begitu kuat dengan mencatatkan rating mencapai 1.57.
Tidak hanya itu, REZ juga berhasil mencatatkan jumlah kill sebanyak 45 dengan damage terbesar yakni 105.5. Catatan ini mengalahkan rating milik Xyp9x yang meraih 0.98 saja.
Setelah mengalahkan Astralis, NiP akan bertemu dengan Team Spirit yang sebelumnya berhasil mengalahkan Ence dengan skor 2-0.
NaVi Takluk di Tangan North, Fnatic Akui Keunggulan BIG
Tergabung di grup yang sama, Natus Vincere dan Fnatic harus mengakui keunggulan lawannya. Berhadapan dengan North, NaVi nampaknya tak bisa berkutik setelah North memenangkan pertandingan dengan skor 2-0.
René “cajunb” Borg menjadi pemain dengan rating tertinggi, yakni 1.42. Tidak hanya itu, ia mencatatkan jumlah kill terbanyak, yaitu 46 kill. Sementara itu, Fnatic yang bertemu BIG harus mengakui keunggulan tabseN dan kawan-kawan.
Di pertandingan ini, Fnatic secara mengejutkan kalah dengan skor 2-1. tabseN menjadi pemain dengan rating tertinggi, yakni 1.25 serta jumlah kill terbanyak yaitu 60 kill.
Atas hasil ini, Fnatic berada di posisi 4 dan NaVi di posisi terakhir. Untuk laga selanjutnya, NaVi akan berhadapan dengan BIG dan Fnatic bertemu Complexity Gaming.
