Sebagai salah satu tim yang cukup sulit berkembang di region Amerika Utara, Chaos Esports Club memutuskan untuk melepas seluruh roster Dota 2 mereka kemarin. Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi wabah virus Corona yang membuat beberapa turnamen Dota 2 diundur.
Selain itu, apa yang dilakukan oleh Chaos Esports Club tak lepas dari masalah finansial serta sistem DPC baru yang akan diimplementasikan oleh Valve ke turnamen Dota 2. Untuk lebih lengkapnya, simak artikel ini sampai habis.
Sulit untuk Membuat Keputusan ini
CEO dari Chaos Esports Club, Greg Laird memberikan komentarnya terkait hal ini. Menurut Greg, sulit untuk membuat keputusan tersebut. Namun, melihat bahwa kami mengikuti seluruh kompetitisi Dota 2 tanpa sponsor membuat situasi finansial menjadi lebih buruk.
Selain itu, melihat kondisi dunia yang tidak stabil dan mengalami masa sulit. Kami memilih untuk mengerjakan beberapa hal yang bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama.
Setelah membubarkan roster mereka, Chaos Esports Club menawarkan kepada tim lain untuk mengambil alih roster mereka guna mengikuti turnamen ESL region Amerika Utara.
Chaos Esports Club dan Kiprahnya di Tahun 2020
Di tahun 2020 ini, Chaos Esports Club sempat merasakan tampil di DreamLeague Season 13. Sayangnya, mereka tampil begitu buruk dan hanya mampu meraih posisi ke 13-16.
Setelah turnamen Major kedua tersebut, Chaos Esports Club kembali tampil di ESL One Los Angeles 2020. Sayangnya, Major ketiga ini gagal digelar setelah pihak ESL memutuskan untuk menundanya terlebih dahulu.
Namun, beberapa jam setelah Chaos EC menginformasikan tentang pembubaran roster Dota 2 mereka, Chaos EC mendapatkan undangan untuk mengikuti turnamen ESL Region Amerika Utara.
Sampai saat ini, belum ada informasi lebih lanjut apakah Chaos EC akan tampil pada turnamen tersebut atau tidak.
