Desainer latar belakang Eiji Hamatsu telah mengungkapkan bahwa menggunakan kembali aset sebuah game bukan berarti kemalasan, melainkan hal itu adalah penyempurnaan.
Informasi ini diungkapkan oleh Hamatsu melalui Game Developers Conference 2025 (via Noisy Pixel). Jika kalian tertarik dengan game-game Ryu Ga Gotoku Studio, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.
Eiji Hamatsu: Menggunakan Kembali Aset Game Berarti Penyempurnaan, Bukan Kemalasan
25 Maret 2025 – Berbicara di Game Developers Conference 2025, sutradara Ryosuke Horii dan desainer latar belakang Eiji Hamatsu membahas rahasia di balik siklus pengembangan waralaba Like a Dragon yang begitu cepat.
Menurut Hamatsu, ada tiga pilar inti yang selalu dipegang teguh oleh Ryu Ga Gotoku Studio:
- Parallel Development
- Setelah Ryu Ga Gotoku Studio mendapatkan informasi minimum dari sebuah konsep, mereka mulai membuat prototipe lingkungan, alur pertarungan, dan framework minigame. Metode ini berisiko, tetapi efektif. Seniman, desainer, dan penulis bekerja secara bersamaan, berbagi visi kasar, serta menyempurnakan sambil berjalan. Menunggu persetujuan akan “memperpanjang waktu produksi secara drastis”.
- “Istilah ini mengacu pada Anda memiliki bagian atau peran yang berbeda dalam tim yang mengerjakan sebuah proyek pada saat yang sama untuk menyelesaikannya dengan cepat,” ujar Horii seperti yang diterjemahkan oleh Noisy Pixel. “Keputusan yang salah sedikit saja bisa menimbulkan kebingungan dan risiko tidak terselesaikannya bagian tersebut.”
- Real-Time World Progression
- Tidak seperti banyak waralaba yang melakukan reboot atau pengulangan, Like a Dragon membiarkan dunianya menua bersama para pemainnya. Karakter bertambah tua. Kota-kota berubah sedikit. Ini berarti Ryu Ga Gotoku Studio dapat menggunakan kembali lokasi seperti Kamurocho atau Sotenbori tanpa membuatnya terasa statis. Keakraban menjadi sebuah fitur, bukan kekurangan.
- “Ini adalah sebuah waralaba tanpa harus me-reboot protagonis, karakter, dan dunianya setiap saat,” ungkap Horii. “Para pemain dapat merasakan kenyamanan ketika mereka melihat Anda kembali ke tempat yang sama setelah sekian lama.”
- Smart Asset Reuse
- Hamatsu menjelaskan bagaimana lokasi seperti Kamurocho dibangun untuk melakukan lebih banyak hal dengan lebih sedikit ruang. Satu bangunan dapat berisi bar karaoke, kantor, dan klub yang ditumpuk secara vertikal untuk menciptakan kompleksitas spasial dalam tapak yang kecil. Bahkan penambahan tangga mendapatkan perhatian khusus untuk mengubah alur dan perasaan. Menggunakan kembali lokasi yang sama bukan berarti kemalasan. Ini berarti penyempurnaan.
- “Kami mengubah aset, mengubah pencahayaan, dan mendesain alur gameplay baru untuk membuat setiap tampilan terasa segar,” ujar Hamatsu.
- Poin penting lainnya adalah tidak mengandalkan aset yang sudah ada untuk segala hal. Ryu Ga Gotoku Studio mengarahkan waktu dan sumber daya yang dibebaskan untuk menciptakan sesuatu yang baru bagi para pemain untuk dinikmati dengan menyeimbangkan nostalgia dan kebaruan.
Gamedaim Hadir di TikTok! Ayo Follow kami di @gamedaimcom dan dapatkan berbagai konten menarik seputar dunia game.