Akitoshi Kawazu telah mengungkapkan bahwa ia lebih memilih untuk memberikan pemain “puncak” gameplay daripada cerita yang ditulis dengan baik.
Informasi ini diungkapkan oleh Kawazu saat diwawancarai oleh Denfaminicogamer (via Automaton). Jika kalian tertarik dengan game-game Square Enix, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.
Akitoshi Kawazu: Memberikan Pemain Puncak Gameplay Lebih Penting Daripada Cerita yang Ditulis dengan Baik
15 April 2025 – Berbicara dengan Denfaminicogamer, pencipta SaGa, Akitoshi Kawazu, membahas bagaimana game SaGa memastikan kegembiraan pemain memuncak selama pertarungan di level pribadi daripada level bersama.
Kawazu menyoroti sistem Glimmering dari game SaGa sebagai cara untuk memberi pemain “puncak” gameplay. Glimmering adalah sebuah mekanisme di mana karakter mempelajari skill baru berdasarkan tindakan pemain selama pertempuran berlangsung.
Sistem ini didasari oleh beberapa parameter tertentu seperti tingkat kesulitan musuh, level senjata/sihir pemain dan keberuntungan, serta karakter dapat mengalami ledakan inspirasi secara acak yang memungkinkan pemain untuk belajar dan mengeluarkan skill baru di tengah-tengah panasnya pertempuran.
“Itu karena momen paling mendebarkan bagi pemain adalah saat mereka memenangkan pertempuran,” ungkap Kawazu seperti yang diterjemahkan oleh Automaton.
“Perasaan putus asa saat Anda kalah sesaat sebelum HP musuh berkurang hingga nol dan emosi yang meluap-luap saat Anda akhirnya berhasil mengalahkan mereka – di situlah puncaknya. Semakin banyak drama yang Anda tambahkan ke dalam pengalaman, semakin baik.”
Kawazu melanjutkan, “Itulah mengapa saya pikir semua orang menyukai Glimmering – karena pengalaman menang berkat Glimmer tetap melekat pada diri mereka. Rasanya menyenangkan karena hal ini diasosiasikan dengan kemenangan. Saya pikir membangun elemen-elemen seperti itu adalah cara yang tepat untuk mengekspresikan sesuatu melalui game.”
Meskipun Glimmering melibatkan keberuntungan, Kawazu mencatat bahwa kunci untuk tidak membuat pemain frustrasi adalah dengan mendorong mereka untuk menemukan cara dalam meningkatkan peluang mereka.
“Proses coba-coba itu sendiri haruslah menyenangkan. Kemudian, ketika Anda telah mencoba sesuatu dan melihat bahwa Anda ‘belum tepat sasaran tetapi sudah sampai di sana’, ini mendorong Anda untuk terus maju,” ujar Kawazu.
Di sisi lain, Kawazu mengatakan bahwa ia tidak terlalu peduli dengan pujian yang diberikan tentang cerita-cerita dalam game SaGa.
“Bahkan jika seseorang mengatakan bahwa itu adalah cerita yang ditulis dengan baik, ceritanya sama saja bagi siapa pun yang membacanya, jadi itu sama saja seperti novel atau film. Memberikan pemain pengalaman yang benar-benar unik dan hanya dimiliki oleh mereka adalah hal yang membuat game begitu hebat sebagai sebuah media,” ujar Kawazu.
Sebagai contoh, Kawazu menceritakan pengalamannya saat bermain Romancing SaGa 3 dan meraih kemenangan yang ajaib di pertarungan bos terakhir berkat Paul yang memunculkan Golden Dragon.
Gamedaim Hadir di TikTok! Ayo Follow kami di @gamedaimcom dan dapatkan berbagai konten menarik seputar dunia game.
“Saya ingat saat itu saya berpikir dalam hati, ‘Game ini sangat bagus,’” timpal Kawazu.
Menurut Kawazu, pengalaman seperti inilah – yang hanya terjadi pada pemain pada tingkat individu – yang layak untuk dikejar dalam sebuah game.