Keita Takahashi telah mengungkapkan bahwa alasan ia berpisah dengan Bandai Namco adalah untuk memperluas wawasannya, terutama dari perspektif kreatif.
Informasi ini diungkapkan oleh Takahashi saat diwawancarai Game*Spark (via Automaton). Jika kalian tertarik dengan kondisi di industri game, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.
Keita Takahashi Berpisah dengan Bandai Namco untuk Perluas Perspektif Kreatifnya
22 Maret 2025 – Berbicara dengan Game*Spark, pencipta Katamari Damacy, Keita Takahashi, mendiskusikan kreativitas, pentingnya bekerja sama dengan pengembang dari seluruh dunia, dan inspirasi di balik game terbarunya, to a T.
Menurut Takahashi, alasannya berpisah dengan Bandai Namco adalah untuk memperluas wawasannya, terutama dari perspektif kreatif.
“Saya meninggalkan perusahaan tersebut karena saya tidak ingin hanya bekerja dengan orang-orang yang ada di sana. Saya bertanya-tanya mengapa saya hanya membuat game dengan orang-orang Jepang,” ujar Takahashi seperti yang diterjemahkan oleh Automaton.
“Saya pikir jika saya bisa mengembangkan game dengan lebih banyak orang dari negara lain, saya akan bisa mendapatkan ide dari perspektif yang berbeda. Saat ini saya sedang mengembangkan game dengan berbagai orang dari seluruh dunia.”
Meskipun demikian, Takahashi mencatat bahwa sekolah di to a T sebagian besar terinspirasi dari sekolah-sekolah di Jepang dan pengalamannya sendiri.
“Sekolah-sekolah di Amerika tidak memiliki kebiasaan untuk mengganti sepatu seperti yang dilakukan oleh sekolah-sekolah di Jepang,” ungkap Takahashi. “Saya pernah ditanya oleh seorang anggota tim tentang bagaimana rasanya ruang sekolah yang penuh dengan lemari sepatu. Saya mencoba menyampaikan kepada mereka bahwa ada banyak sepatu dan ada semacam bau… tapi itu benar-benar sesuatu yang unik di Jepang.”
Takahashi juga mencatat bahwa ini bukanlah keputusan yang disengaja untuk menggunakan barang-barang bergaya Jepang, melainkan “saya tidak tahu seperti apa budaya sekolah di Amerika Serikat, jadi saya tidak punya pilihan selain menggunakan elemen Jepang”.
Walaupun pose T dari sang tokoh utama mungkin sekilas terlihat lucu, to a T tetap akan mengeksplorasi kesulitan sang tokoh utama dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan perundungan yang mereka alami.
“Alasan karakter utama dalam game ini tidak ingin pergi ke sekolah adalah karena teman sekelasnya merundung mereka. Saya pikir ini adalah sesuatu yang terjadi di seluruh dunia, tidak hanya di Jepang. Saya sendiri juga pernah dirundung dan tidak pernah ingin pergi ke sekolah,” ungkap Takahashi.
to a T akan dibagi menjadi 8 chapter, dengan misteri di balik kondisi pose T tokoh utama akan terungkap di bagian akhir.
Selain itu, Takahashi sering ditanyai siapa target audiens untuk game-game-nya yang unik, namun hal tersebut bukanlah sesuatu yang ia pikirkan ketika membuat sebuah game.
Gamedaim Hadir di TikTok! Ayo Follow kami di @gamedaimcom dan dapatkan berbagai konten menarik seputar dunia game.
“Saya membuat game yang membuat saya merasa puas, jadi saya ingin orang-orang memainkannya jika mereka mau. Saya kira saya mungkin harus membuat game sambil memikirkan target audiens, tetapi saya akan memikirkan hal itu di kehidupan saya selanjutnya,” pungkas Takahashi.
to a T akan rilis di Xbox Series X, Xbox Series S, Xbox One, dan PC (Steam) pada 28 Mei 2025.