Meskipun memiliki kapasitas baterai yang tidak terlalu besar, tetapi headphone yang akan penulis review yaitu Rexus BT6 Pro ini berdaya irit.
Setelah banyak membahas produk gaming dari Rexus, kini penulis hadir kembali untuk membahas produk non-gaming mereka. Menyoal headphone atau headset wireless, penulis baru saja membahas Daxa TS1 yang merupakan gaming headset premium milik Daxa by Rexus. Tetapi jauh sebelum itu tepatnya bulan Februari 2020, channel YouTube Gamedaim telah membahas headphone Rexus S7 Pro.
Baik S7 Pro maupun BT6 Pro memang sama-sama memiliki kata ‘Pro’ sebagai nama produk mereka. Keduanya pun memang sama-sama merupakan headphone wireless yang terjangkau secara harga. Selain itu, harganya pun memang beda-beda tipis.
Meskipun demikian, review Rexus BT6 Pro kali ini tidak akan membandingkan kedua headset. Kalian bisa membaca review S7 Pro secara mandiri melalui link berikut ini.
Dan untuk review Rexus BT6 Pro, simak pembahasannya di Gamedaim Review berikut ini.
Unboxing Rexus BT6 Pro
Box Rexus BT6 Pro merupakan box konvensional dengan bahan tipis yang memiliki dominasi warna hitam. Meskipun tipis, tetapi sisi sudut box terasa keras dan tebal jadi mau kalian tumpuk dengan box lain itu aman-aman saja.
Penampilan box pada bagian keempat sisi baik depan, belakang maupun samping kanan kirinya terdapat gambar headphone. Sedangkan detail spesifikasi Rexus BT6 Pro terdapat pada bagian sampingnya.
Cara membuka box-nya hanya perlu kita tarik dari atas. Kemudian isi paket penjualannya antara lain:
- Rexus BT6 Pro
- Kabel 3,5mm audio jack
- Kabel USB C to USB A
- Buku manual
- Kartu garansi
Tidak banyak yang bisa dibahas karena baik kabel maupun kartu-kartu yang terdapat pada paket penjualan memang biasa saja. Hanya saja, dari sini kita bisa mengetahui bahwa port headphone sudah universal yaitu dengan USB C.
Sederhana Tetapi Gendut
Tampilan low profile terdapat pada Rexus BT6 Pro ini. Secara desain benar-benar tidak neko-neko alias sederhana. Semua bagian produk memiliki warna hitam yang sedikit memantulkan cahaya. Secara bobot termasuk ringan dikarenakan hampir seluruh body headphone memakai plastik. Dan secara build quality, material plastik BT6 Pro tidak begitu solid tetapi termasuk standar cukup bagus.
Secara penampilan, memang Rexus BT6 Pro ini low profile. Hanya saja bagian housing earcup terkesan tebal atau gendut jadi kurang elegan. Namun balik lagi, ini hanya menyoal preferensi saja.
Sebagai over-ear headphone, earcup BT6 Pro bukan berbentuk bulat secara harfiah, melainkan sedikit lonjong atau oval. Secara fitting, headphone ini sangat cocok dengan telinga penulis yang caplang alias lebar. Belum lagi headband-nya memiliki dorongan yang kuat ke tengah sehingga saat dipakai, headphone-nya tidak mudah kendor.
Hanya saja, earpad atau bisa pada earcup cenderung tebal dan keras dengan material kulit sintesis sebagai cover. Penggunaan secara jangka waktu lama membuat telinga penulis cepat panas dan lumayan tertekan untuk bagian telinga. Alhasil, saat memakai pun jadi kurang nyaman meskipun fitting sudah cocok dengan ukuran kepala penulis.
Meskipun demikian, jikalau kalian juga merasa kurang cocok dengan earpad, kalian bisa mencopot earpad dan diganti dengan yang lain. Earpad-nya ini memang sangat mudah untuk kita copot.
Untuk menyesuaikan kepala lebih lanjut lagi, headband Rexus BT6 Pro bisa ditarik (retractable). Yang menjadi kekurangan, adjuster headband-nya terkesan ringkih dan susah ditarik maupun didorong–tidak mulus. Alhasil saat penulis pakai, mau ditarik (dilonggarkan) maupun didorong (untuk dikencangkan) lumayan butuh tenaga ekstra. Dan saat adjuster-nya penulis tarik, suaranya tarikan headband lumayan menimbulkan kebisingan.
Headband Lembut
Sama seperti earpad, bagian padding headband mengusung material kulit sintesis sebagai cover busa. Tetapi beda dengan earpad, busa headband cenderung lebih tipis dan empuk saat menyentuh ubun-ubun kepala. Jadi meskipun telinga tidak terlalu nyaman, namun bagian atas kepala setidaknya dibuat cukup nyaman dengan adanya padding semacam itu. Selain itu, busanya tidak melindungi seluruh bagian headband, hanya bagian tengah saja.
Penanda sebelah kanan kiri headphone sendiri bisa kita lihat pada bagian lengan headband. Tetapi karena huruf penanda R & L-nya berwarna hitam dan cenderung menyatu dengan body headphone, alhasil kita hanya bisa melihatnya saat ada sorotan cahaya.
Earcup Rexus BT6 Pro bisa kita putar 90 derajat atau foldable ke belakang. Tidak seperti adjuster headband-nya yang ringkih, sistem rotasi earcup headphone ini sangat mulus. Saat penulis putar earcup-nya pun terasa cukup satisfying layaknya saat fidgeting. Dan selain bisa kita rotasi, earcup-nya bisa didorong ke luar dan masuk. Setidaknya, ada hal yang bisa menjadi nilai plus untuk headphone dari Rexus ini meskipun terdapat bagian lain yang kurang mengenakan.
Tombol dan Port
Terdapat 3 tombol pada bagian earcup headphone sebelah kanan. Model tombolnya bukan benar-benar tombol yang timbul untuk kita pencet. Tombol headphone ini menyatu dan sejajar ke bagian earcup. Ke-3 tombol ini yaitu: Volume Up, Multifungsi, dan Volume Down.
Untuk menyalakan headphone, kita bisa menekan tombol multifungsi selama 2-3 detik hingga LED indikator kedap-kedip bewarna merah biru setiap 0.5 detik. Indikator LED-nya sendiri ada di bagian bawah tombol yang sejajar posisinya.
Setelahnya kedap-kedip merah biru, Rexus BT6 Pro masuk ke mode pairing dan akan muncul suara “Power On”. Saat terkoneksi dengan device yang kalian ingin sambungkan, LED headphone akan berwarna biru dan menyala setiap 1 detik. Lalu headphone akan mengeluarkan suara “Connected” yang berarti sudah tersambung.
Selain sebagai tombol untuk menyalakan headphone, tombol multifungsi berguna untuk melakukan play/pause saat memutar musik. Dan karena tombol multifungsi dibuat lebih besar daripada tombol Volume, oleh karenanya secara motorik, penulis bisa mengetahui letak tombol tersebut karena secara bentuk lebih besar dan bulat.
Sebenarnya bukan hanya tombol multifungsi yang memiliki fungsi multi atau banyak. Tetapi tombol Volume Up dan Volume Down selain dapat menaikkan atau menurunkan volume, tetapi Volume Up bisa untuk Next Song dan Volume Down untuk Previous Song.
Yang menjadi kekurangan, tombol Volume Up dan Volume Down tidak bisa berfungsi saat tersambung ke smartphone. Hanya tombol multifungsinya saja yang berfungsi untuk me-Pause lagu. Sedangkan saat ingin menaikkan intensitas suara melalui tombol Volume itu tidak berfungsi. Hal ini hanya terjadi saat tersambung ke smartphone saja, tidak untuk PC karena semua tombolnya bisa sesuai.
Menyoal port, bagian kanan headphone menjadi tempat untuk 3,5mm jack. Sedangkan bagian kiri headphone untuk charging atau USB C.
Rexus BT6 Pro sebagai headphone wireless menggunakan teknologi Bluetooth 5.0 sebagai teknologi nirkabelnya. Secara jangkauan atau jarak, headphone ini bisa meraih kurang lebih 10 meter dari device yang kita sambungkan. Terlepas dari jarak jangkauan yang lumayan jauh, jikalau hanya terdapat satu shielding atau dinding penghalang.
Kapasitas Kecil Tapi Tahan Lama
Kapasistas baterai Rexus BT6 Pro memiliki besaran 300 mAh yang memakai baterai tanam Lithium Ion dan dapat kita isi ulang. Saat pertama kali menerima headphone, alangkah baiknya kalian charging terlebih dahulu hingga penuh. Dan saat di-charging sendiri, headphone akan otomatis mati dengan lampu indikator akan menyala berwarna merah. Saat baterai sudah penuh, maka lampu indikator akan berubah ke warna biru yang tandanya siap kalian pakai.
Durasi operasional headphone dengan kapasitas baterai ratusan mAh dapat tahan hingga 15 jam kurang lebih. Untuk yang ingin bepergian baik melalui jalur darat maupun jalur udara, Rexus BT6 Pro siap sekali untuk perjalanan jarak menengah dan jauh.
Terdapat Built-In Microphone
Meskipun memang headphone, tetapi Rexus BT6 Pro tetap terdapat built-in microphone. Model seperti ini tentunya bisa menghemat visual dan menekankan pada tampilan yang tidak neko-neko. Tetapi, built-in microphone headphone ini terkesan seperti pelengkap saja.
Penulis mencoba merekam menggunakan Audacity. Hasilnya, suara penulis tidak terekam seluruhnya dan hanya sebagian saja seperti saat menelfon menggunakan WhatsApp, tetapi kekuatan sinyalnya kecil. Bukan hanya itu, suaranya terkesan kurang natural dan masih banyak noise yang masuk. Dari sini, penulis tidak merekomendasikan untuk menggunakan built-in microphone Rexus BT6 Pro untuk bertelepon. Lebih baik kalian memakai smartphone saja yang lebih cakap secara suara.
Kalian bisa menilai hasil perekaman built-in microphone Rexus BT6 Pro berikut ini.
Suara Cukup Tidak Tumpang Tindih
Terakhir menyoal suara.
Intensitas atau besaran suara yang terproduksi oleh driver headphone terdengar teralu besar bagi penulis pribadi. Jadi penulis sangat jarang mendengarkan musik menggunakan headphone ini dalam kondisi maksimal atau 100%. Bukan hanya dalam mendengarkan musik, saat gaming pun tidak perlu mencapai full karena intensitas di angka 60% saja sudah lebih dari cukup. Lebih dari itu, suaranya sangat bocor ke luar earcup dan yang terpenting, bisa menganggu kesehatan pendengaran.
Untuk karakteristik suara, Rexus BT6 Pro terbilang bagus untuk headphone entry level yang lebih condong ke balance. Baik backing vokal atau vokal penyanyi dan instrumen itu sama-sama terdengar dengan jelas. Tidak saling tumpang tindih. Keduanya sama-sama menghayati posisinya sebagai satu kesatuan dalam sebuah musik. Imaging audio dan letak posisi instrumen tergambarkan cukup jelas untuk sebuah headphone harga terjangkau.
Dalam review Rexus BT6 Pro ini, penulis mencoba mendengarkan musik lama seperti Ordinary World dari Duran Duran. Salah satu lagu klasik yang penulis ketahui sejak zaman SD atau 10 tahun lalu ini bisa tergambarkan dengan jelas melalui BT6 Pro. Suara instrumental petikan gitar terdengar apik. Begitu pula backing vokal yang mengiringi instrumen seperti saat bagian Bridge menuju Chorus.
Melanjutkan soal gaming, penulis mencoba bermain CS:GO agar mengetahui kecakapan latensi yang dimiliki headphone satu ini.
Secara latensi, Rexus tidak memberitahu besarannya. Akan tetapi saat bermain CS:GO, barulah latensinya sangat terasa. Meskipun penulis tidak tahu besarannya, tetapi yang bisa penulis pastikan ialah latensinya tidak lebih dari 1 detik, justru di bawahnya. Walau demikian, akan sangat terasa perbedaan memakai headphone/headset wired dengan Rexus BT6 Pro saat menembak misalkan. Terasa sekali delay-nya dan mengganggu performa saat bermain.
Tetapi headphone ini cukup bisa penulis andalkan karena step musuh lumayan terdengar letaknya meskipun intensitas suara yang lebih besar sedikit mengacaukan detail step-nya.
Dari sini, Rexus BT6 Pro tidak cocok untuk gim kompetitif seperti CS:GO yang membutuhkan performa maksimal terutama menyoal latensi dan imaging. Akan cocok apabila kalian menggunakan headphone ini untuk bermain gim casual seperti The Sims misalkan, dan lain sebagainya.
Spesifikasi Rexus BT6 Pro
- Bluetooth: Versi 5.0
- Jangkauan nirkabel: 10 meter persegi
- Impedansi: 32Ω ± 15%
- Diameter Driver: 40mm
- Rentang Frekuensi: 20 – 15.000Hz
- Daya Tahan Baterai (Operasional): ± 15 jam
- Daya Tahan Baterai (Siaga): ± 20 jam
- Baterai: Baterai tanam Lithium Ion (Isi Ulang)
- Kapasitas Baterai: 300 mAh
- Daya Baterai: DC5V (±0.25V)
Bagi yang tertarik, Rexus BT6 Pro dapat kalian beli dengan harga Rp309.000 dengan link pembelian berikut: Tokopedia
