Pada saat pandemi seperti ini, banyak pusat perbelanjaan terutama mall besar yang tutup, begitu juga bioskop. Tetapi Razer Nommo Pro bisa memberikan suasana bioskop untuk gaming hingga menonton film rumahan. Meski telah rilis sejak 3 tahun yang lalu atau tepatnya Agustus 2018, produk ini cocok saat pandemi seperti ini jika ingin nostalgia bersama pacar merasakan rasanya menonton film di bioskop.
Hanya saja jika mengingat brand uler hijau bernama Razer, bagi kaum mendang-mending seperti penulis rasanya berat untuk mengeluarkan sebegitu besar uang demi sebuah speaker. Eits, tapi tunggu terlebih dahulu. Tentunya ada harga, ada juga kualitas. Review Razer Nommo Pro ini akan menjabarkan karakteristik suara dan alasan mengapa speaker ini cocok untuk gaming rumahan ala bioskop.
Razer sendiri memang terkenal akan produknya yang cenderung lebih mahal dari pada produk dari brand pada kelasnya. Dan juga, Razer acapkali memberi penamaan ke produknya berdasarkan nama binatang atau mitologi. Sebagai contoh, mouse Razer berdasarkan nama ular atau mitologi naga seperti Viper, Orochi, hingga Basilisk. Atau headset Razer berdasarkan nama hewan laut seperti Black Shark, Barracuda, hingga Kraken.
Nommo sendiri merupakan mitologi Dogon yang berasal dari wilayah Mali, Afrika Barat yang merupakan makhluk amfibi seperti ikan. Dari sini, penulis berpendapat bahwa produk audio dari Razer–headset dan speaker–memang memiliki nama yang berasal dari hal-hal berbau laut.
Sayangnya, penulis tidak bisa membandingkan ketiga varian produk Nommo karena hanya dipinjamkan Razer Nommo Pro. Versi termurah dari Nommo ialah Razer Nommo. Kemudian yang agak lebih mahal ialah Razer Nommo Chroma dengan fitur tambahan RGB Chroma by Razer. Dan varian termahal ialah Razer Nommo Pro yang akan penulis review ini.
Unboxing Razer Nommo Pro
Saat menerima paket Razer Nommo Pro, penulis kira paket tersebut merupakan box produk kursi gaming. Bentuk box Razer Nommo Pro amatlah gendut dan besar meski tidak terlalu tinggi. Warna cokelat bermaterialkan kardus tebal melindungi seisi konten di dalam box.
Isi dari paket penjualan Razer Nommo Pro yaitu:
- Sepasang satelit Razer Nommo Pro
- Subwoofer
- Control pod
- Kabel power 3 pin
- Kabel 3.5mm audio
- USB A to USB B
- Kabel optical
- Set sticker
- Buku manual
Dengan adanya kabel optical, speaker Razer Nommo Pro selain bisa dipasangkan ke dekstop PC, juga bisa disambungkan ke konsol. Hanya saja tidak tersedia tambahan stop kontak adapter untuk kabel power 3 pin/cabang yang di mana jenis plug Indonesia sendiri memakai 2 cabang. Untungnya, penulis sendiri punya cadangan adapter untuk speaker.
Minimalis dan Beda
Tidak seperti speaker pada umumnya yang jikalau berbentuk persegi atau benar-benar lonjong. Tetapi satelit speaker Razer Nomm Pro memiliki bentuk yang mengingatkan penulis terhadap alien dari film War of the Worlds–meski kakinya tidak tripod.
Bentuk Razer Nommo Pro memiliki stand base bulat di bagian alasnya dengan gagang yang menyanggah 2 tube speaker di atasnya. Bobot satu satelit speaker sebesar 2.35 kg yang alhasil totalnya yaitu 4.70 kg untuk kedua satelit.
Ukuran tinggi setiap satelit ialah 29.2 cm dengan lebar 11.8 cm. Sedangkan housing speaker satelit terbesar punya panjang 16.6 cm yang berdiameter 12.5 cm. Lebih spesifik, speaker terbesar punya diameter 7.7 cm. Di atasnya terdapat tube tweeter dengan diamater lebih kecil yaitu 2 cm. Bagi yang memiliki meja berukuran 1.5 m x 0.7 m seperti penulis, ukuran satelit speaker tidak terlalu makan tempat.
Masing-masing satelit speaker memiliki kabel paracord yang tidak dapat dilepas dan terletak pada bagian belakang gagang satelit. Kabelnya benar-benar tebal dan solid yang bahkan hampir 2x lebih tebal dari pada kabel periferal Razer pada umumnya.
Build quality satelit Razer Nommo Pro tidak perlu diragukan lagi. Berbahan alumunium secara keseluruhan yang berbalut warna hitam metalik memberikan gaya kalem tapi ganas. Terdapat bantalan karet pada bagian alas stand base yang berguna agar satelit tidak mudah tergeser dan permukaan meja aman dari gesekan.
Sebagai varian termahal, fitur RGB Chroma ada pada bagian bawah stand base. Cahaya bling-bling speaker tidak terkesan norak karena intensitas cahayanya tidak begitu mengganggu penglihatan. Setup juga semakin berwarna dengan adanya tambahan cahaya minim berwarna-warni dari speaker–cocok untuk para RGB lover.
Subwoofer Terlalu Besar
Sering melihat tempat sampah bulat di sudut-sudut pusat perbelanjaan terutama mall? Kurang lebih seperti itulah gambaran penulis terhadap subwoofer Razer Nommo Pro.
Subwoofer speaker berbentuk lonjong yang bagian atas atasnya terdapat bolongan sebagai jalur keluar udara yang dihasilkan oleh driver. Ukuran subwoofer-nya yaitu tinggi 38 cm dengan diameter 27 cm. Diameter driver-nya sendiri berukuran 15 cm yang mengarah ke bawah. Bobot berat subwoofer hampir 3x dari satu satelit speaker yaitu 6 kg. Bobotnya dapat penulis maklumi karena material alumunium housing subwoofernya benar-benar solid dengan build quality kelas atas alias bukan murahan. Bahkan kalau tidak sengaja ketendang, kaki penulis terasa sakit seperti kepentok sudut meja.
Ukuran sebesar ini membuat penulis harus menaruh subwoofer di bawah meja karena tidak cocok untuk diletakkan ke atas meja. Subwoofer seperti ini akan dan sangat tidak cocok bagi kalian yang memiliki meja kecil dan sempit karena membutuhkan ruang yang cukup besar.
Housing drum subwoofer mirip dengan bentuk satelit speaker di mana drumnya ditopang oleh tiga kaki pendek yang terpasang di alas berbentuk cakram. Alhasil, driver speaker mendapatkan ruang gerak untuk mengeluarkan suara ke seluruh sudut ruangan.
Jika bagian depan subwoofer terdapat logo Razer yang sukar terlihat, maka bagian belakang menjadi tempat untuk segala jenis port. Port dan tombol dari atas ke bawah yaitu:
- Speaker kiri
- Speaker kanan
- Control pod
- Optical input
- USB Type B
- Tombol power
- Power
Atur Lebih Mudah Dengan Control Pod
Keseharian penulis selalu ditemani oleh speaker bookshelf Edifier R1280t yang bisa kita atur intensitas suaranya melalui knob, atau remote. Tetapi Razer Nommo Pro ini dapat diatur bukan hanya intensitas suara atau volume, tetapi juga jenis konektivitasnya. Dan mengaturnya bukan melalui knob atau remote, melainkan control pod.
Biasanya, control pod semacam ini penulis temukan di monitor gaming kelas atas dengan refresh rate lebih dari 144Hz seperti BenQ ZOWIE XL2546. Tetapi justru sebuah speaker memiliki control pod semacam ini.
Control pod Razer Nommo Pro punya bentuk yang bulat berbahan alumunium. Sama seperti satelit speaker, kabel control pod terletak di bagian belakang yang tebal dan keras serta paracord. Dan, bagian alas juga terdapat bantalan karet yang berguna agar control pod tidak mudah tergeser.
Bagian atas alat pengontrol ini dapat kita putar. Bagian tersebut berfungsi untuk mengatur besaran volume, entah itu untuk menaikkan atau menurunkan volume. Lebih dari itu, di atasnya terdapat titik kecil sebagai indikator LED untuk volume. Jika kita putar ke arah kanan berarti untuk membesarkan, dan ke kiri untuk mengecilkan volume.
Bagian tengah di permukaan control pod ialah tombol Standby yang berfungsi sebagai mute/unmute. Jika dipencet akan mematikan fungsi speaker yang alhasil, speaker tidak akan memproduksi suara. Lalu bagian yang berlawanan dengan kabel atau tepatnya di bagian samping terdapat tombol audio source. Tombol tersebut berfungsi untuk mengubah sumber konektivitas yang akan memberikan sinyal suara ke speaker. Tahan sekitar 2 detik jika ingin mengganti sumber suara.
Sumber suara speaker mendukung 4 macam yaitu Optical (khususnya untuk konsol), Bluetooth yang ditenagai Bluetooth 4.2, Analog, dan USB. Karena penulis memakai PC Desktop, tentunya audio source di control pod penulis atur ke USB. Tetapi jika ingin penulis sambungkan ke smartphone, tinggal ubah saja ke Bluetooth.
Tetapi sebelum disambungkan ke smartphone via Bluetooth, kita wajib mengunduh aplikasi Razer Nommo Pro melalui Google Play untuk Android atau App Store untuk iOS.
Produksi Suara Ala Bioskop
Razer Nommo Pro yang punya build quality premium, juga mempunyai kualitas suara yang terbilang sangat bagus untuk speaker yang akan kita pakai di rumah. Terlebih lagi, speaker Razer ini sudah memiliki sertifikasi THX dan juga dukungan Dolby Audio. Kedua hal ini juga menjadi alasan mengapa suara imersif yang dihasilkan driver speaker begitu kaya akan bass layaknya berada di dalam theater bioskop.
Subwoofer yang penulis taruh di bawah meja bisa memproduksi frekuensi suara sangat rendah yang alhasil, seisi ruangan kamar penulis dipenuhi suara bass yang menggelegar. Bukan bermaksud melebih-lebihkan, tetapi setiap ada suarah gemuruh, entah itu saat bermain gim atau mendengarkan musik, getaran dari suara bass-nya amat terasa.
Sebagai contoh saat penulis bermain CS:GO, setiap loncat dan langsung jongkok saja hentakan kaki di dalam gim langsung terproduksi saranya melalui subwoofer sehingga kaki penulis bisa merasakan getarannya. Razer Nommo Pro bisa penulis katakan bisa memproduksi karakteristik bass yang solid dan deep.
Driver speaker mampu menciptakan suasana menonton film layaknya di bioskop. Bedanya, speakernya hanya stereo atau dua buah saja tidak seperti bioskop yang speakernya berjumlah banyak. Meski begitu, bass-nya dapat memberikan rasa imersif yang cocok untuk menonton film hingga mendengarkan musik.
Namun, bass seperti ini bisa penulis bilang akan mengganggu tetangga sekitar. Terutama bagi kalian yang tinggal di daerah perkampungan–bukan komplek–seperti penulis. Bahkan pengaturan volume di 30% saja, bassnya mampu membuat seisi ruangan begitu menggelegar. Selama mencoba Razer Nommo Pro untuk menulis review ini, penulis tidak pernah mengatur volume speaker di atas 50%, baik itu saat gaming atau mendengarkan musik. Untuk menyetel volume 40% saja, penulis harus menunggu siang hari atau saat orang-orang sudah bangun dari tidur agar tidak mengganggu.
Menyoal suara midrange, keakuratan dan kejernihan serta detail suara vokal penyanyi dengan iringan instrumen alat musik seperti gitar bisa penulis dengar dengan cermat dan jelas. Tetapi secara sound stage, Razer Nommo Pro menurut penulis masih kalah dengan headphone monitor seperti ATH-M50x yang penulis pakai sehari-hari.
Dan karena terdapat tweeter di satelit speaker, produksi suara treble bisa tergambarkan dengan apik dan tidak terhalangi oleh midrange serta bass. Hanya saja secara imaging, penulis kurang mampu menggambarkan letak suara terutama saat bermain gim.
Kurang Cocok Untuk Gim Kompetitif
Penulis mencoba bermain gim CS:GO dan Rainbow Six: Siege menggunakan Razer Nommo Pro ini. Tapi memang layaknya speaker Edifier R1280t yang penulis pakai sehari-hari dan terkadang dipakai untuk bermain gim, rasanya speaker Razer dengan harga hampir 7x Edifier R1280t saja tidak secakap ATH-M50x menyoal imaging.
Speaker memang masuk kategori ‘bisa’ menggambarkan letak suara step musuh. Namun belum masuk ke kategori lebih tinggi yaitu ‘cakap’ layaknya ATH-M50x. Alhasil, Razer Nommo Pro kurang cocok jika dipakai dalam gim kompetitif.
Jadi meskipun Razer merupakan brand yang identik dengan gim karena produknya memang mengarah ke situ, namun Razer Nommo Pro bukan speaker yang dikategorikan sangat pas digunakan untuk bermain gim kompetitif. Hanya saja, speaker satu ini lebih cocok digunakan saat bermain gim singleplayer yang berfokus pada cerita seperti seri The Witcher, The Last of Us, God of War, dan lain sebagainya.
Razer Nommo Pro memang membuat kita serasa di bioskop. Tetapi balik lagi, untuk gim kompetitif, speaker ini tidak cocok karena Razer Nommo Pro merupakan speaker yang bertujuan menghasilkan suara cinematic.
Penulis lebih menyarankan jika kalian punya budget sekitar 9 juta Rupiah, dari pada membeli Razer Nommo Pro, alangkah baiknya untuk membeli speaker Nommo varian murahnya dan satu headphone/headset gaming jika akan digunakan dalam kebutuhan hybrid (gaming kompetitif, menonton film atau mendengarkan musik).
Razer Nommo Pro memiliki harga US$599.99 atau sekitar Rp8.635.656. Namun mengacu kepada marketplace, speaker ini dibandrol dengan harga 9.499.000 Rupiah. Informasi lebih lanjut mengenai speaker ini bisa kalian cek melalui link berikut ini.
