Mantan eksekutif PlayStation, Shuhei Yoshida, telah mengungkapkan bahwa Sony Interactive Entertainment perlu mempertimbangkan kembali dorongan mereka pada grafis mutakhir.
Informasi ini diungkapkan oleh Yoshida saat diwawancarai AV Watch (via @Genki_JPN). Jika kalian tertarik dengan game-game PlayStation, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.
Shuhei Yoshida: PlayStation Perlu Pertimbangkan Kembali Dorongan Mereka pada Grafis Mutakhir
2 April 2025 – Berbicara dengan AV Watch, mantan eksekutif PlayStation, Shuhei Yoshida, mengungkapkan apa aspek tertentu yang harus mulai dipertimbangkan oleh Sony Interactive Entertainment.
“Hingga saat ini, DNA PlayStation telah didorong oleh nilai-nilai seperti ‘grafis mutakhir’ yang terus berlanjut sejak masa kepemimpinan Kutaragi-san,” ungkap Yoshida. “Para pengguna juga mengharapkan hal tersebut dari game-game PlayStation.”
Yoshida melanjutkan, “Namun, sudah saatnya kita harus mempertimbangkan kembali hal tersebut. Tentu saja, saya pikir perlu untuk memberikan yang terbaik (dalam hal kualitas grafis) kepada mereka yang menginginkannya. Namun, untuk terus populer di kalangan pengguna dalam arti luas, kami tentu saja harus mengubah cara berpikir kami.”
Di sisi lain, Yoshida mencatat bahwa ia tidak dapat menghentikan peningkatan biaya pengembangan game PlayStation saat ia masih bekerja di perusahaan tersebut.
“Sebagai kepala pengembangan, saya selalu ditanya, ‘Berapa banyak biaya pengembangan yang akan meningkat untuk platform konsol berikutnya?’” ujar Yoshida.
“Saya biasanya menjawab, ‘Tidak, tidak, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk tidak menambah biaya terlalu banyak.’ Namun sebagai kreator, jumlah hal yang dapat Anda lakukan meningkat, jadi Anda akhirnya melakukannya.”
Yoshida menambahkan, “Ada juga rasa persaingan yang kuat, jadi, ketika kami melihat apa yang rilis dari studio lain, kami berpikir, ‘Tentu saja, kami harus melangkah sejauh ini.’ Jadi, pada masa saya, saya tidak dapat menghentikannya.”
Dalam wawancara yang sama, Yoshida menyatakan bagaimana NieR:Automata menjadi faktor utama dalam menghidupkan kembali industri game Jepang.
Update 2 April 2025: Automaton telah memberikan lebih banyak konteks mengenai wawancara Shuhei Yoshida dengan AV Watch.
Menurut Automaton, yang disinggung oleh Yoshida adalah arah pengembangan konsol yang seharusnya diambil dalam menghadapi biaya pengembangan game yang membengkak.
Yoshida mengatakan bahwa hingga PS4 dan PS4 Pro, sangat mudah untuk mengidentifikasi ke mana arah platform selanjutnya, “bahkan para pembuat game dapat dengan jelas melihat bahwa masih banyak hal yang harus diselesaikan dan mereka memiliki ide sendiri tentang apa yang mereka inginkan dari platform berikutnya”.
Di sisi lain, dalam hal transisi dari PS4 ke PS5, nilai terbesar yang dibawa oleh konsol penerus adalah fast loading.
Gamedaim Hadir di TikTok! Ayo Follow kami di @gamedaimcom dan dapatkan berbagai konten menarik seputar dunia game.
“Hal ini juga bisa dikatakan pada smartphone dan sejenisnya, tetapi pengguna tidak bisa menunggu. Mereka menginginkan respons instan. Hal ini membuat waktu loading yang lama pada konsol hingga PS4 tidak dapat ditoleransi lagi,” ujar Yoshida.
Menurut Yoshida, keputusan Sony Interactive Entertainment untuk fokus pada loading speed dengan PS5 merupakan sebuah kesuksesan besar seperti yang ditunjukkan oleh fakta bahwa konsol ini terus terjual dengan kecepatan yang sama dengan pendahulunya.
Namun, seiring dengan perkembangan PlayStation, Sony Interactive Entertainment harus mempertimbangkan dengan cermat apa yang akan dibawa oleh “gelombang berikutnya”.
“Dalam transisi antara PS5 dan PS5 Pro, ray tracing meningkat pesat dan meskipun meningkatkan kualitas grafis itu penting, sulit untuk membedakannya,” ungkap Yoshida.
Meskipun pengejaran terhadap fidelity (oleh konsol dan pengembang game) sejauh ini telah menghasilkan beberapa game yang indah, namun hal ini juga telah mencapai titik di mana sulit untuk mengetahui apakah peningkatan lebih lanjut akan membuat perbedaan yang dapat dibedakan oleh pemain.
Selain itu, fidelity yang tinggi juga berarti pengembangan yang mahal dan siklus rilis yang panjang, yang membebani para pengembang secara finansial dan membuat setiap proyek menjadi investasi yang berisiko tinggi.