Game PUBG maupun Fortnite kini sedang panas-panasnya. Banyak sekali negara-negara yang mulai melarang para warganya bermain game berjenis battle royale ini. Setelah kemarin India resmi melegalkan PUBG, giliran negara Nepal yang malah melarang game PUBG di negaranya. Sebelumnya juga pangeran Harry ingin Fortnite di blokir karena memberikan efek negatif bagi para remaja.
Kini giliran Irak yang ikut melarang PUBG dan Fortnite dimainkan oleh warganya. Alasannya adalah karena merugikan masyarat sekitar. Menurut laporan dari Routers, larangan ini sendiri karena efek negatif diberikan yang meliputi kesehatan, budaya, keamanan Irak dan moral anak-anak di Irak.
Moqtada al-Sadr, seorang ulama Syiah dan mantan kepala milisi Tentara Mahdi yang memerangi pemerintah dan pasukan pendudukan pimpinan AS dari 2004-2008, memperingatkan bahwa PUBG bisa menyebabkan kecanduan. Nah, ia meminta pemerintah untuk memblokirnya.
Padahal Irak sendiri terus berjuang dengan kekerasan sektarian, infrastruktur yang tidak memadai, dan ketidakstabilan politik. Sangat disayangkan keputusan yang secara tiba-tiba ini. Dengan ini, Irak telah resmi melarang PUBG maupun Fortnite dimainkan oleh warganya.