BeritaResmi

SEGA: “Definitive Edition” Membuat Pemain Ragu Membeli Game Kami Saat Peluncuran

Para pemain berteori bahwa masalah "definitive edition" mungkin terkait dengan game-game yang dikembangkan oleh salah satu anak perusahaan SEGA, yaitu ATLUS.

SEGA telah mengungkapkan bahwa versi “definitive edition” yang biasa dilakukan oleh mereka membuat pemain ragu untuk membeli game di saat peluncuran.

Informasi ini diungkapkan oleh SEGA dalam sesi tanya jawab laporan finansial Q2 FY 2026 (via Automaton). Jika kalian tertarik dengan game-game SEGA, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.

SEGA: “Definitive Edition” Membuat Pemain Ragu Membeli Game Kami Saat Peluncuran

30 November 2025 – Dalam sesi tanya jawab laporan finansial Q2 FY 2026 (via Automaton), SEGA ditanya oleh para investor tentang berbagai topik, termasuk penurunan penjualan game katalog yang tiba-tiba dibandingkan tahun sebelumnya dan fluktuasi pendapatan yang sebagian besar dipengaruhi oleh beberapa game berbayar dan free-to-play.

Intinya, para investor bertanya-tanya mengapa game-game SEGA yang diluncurkan beberapa tahun terakhir, meskipun mendapat ulasan positif dan pujian tinggi atas kualitasnya, kinerjanya jauh di bawah ekspektasi mereka.

Menanggapi kekhawatiran ini, SEGA menjelaskan bahwa beberapa kemungkinan penyebabnya adalah kehadiran game pesaing dalam genre yang sama dan harga awal yang ditawarkan oleh mereka.

Selain itu, SEGA menunjukkan bagaimana pemain yang mengharapkan “definitive edition” dari game yang ada bisa menjadi faktor mengapa mereka ragu untuk membeli game-game tersebut di saat peluncurannya.

“Meskipun kami belum dapat menentukan penyebab pasti [penjualan yang lebih rendah dari perkiraan], kami yakin masalahnya juga terletak pada pemasaran kami, yang tidak mampu menyampaikan daya tarik game kami kepada pengguna secara memadai,” ujar SEGA sebagaimana diterjemahkan oleh Automaton.

Meskipun game-game yang dimaksud tidak disebutkan secara spesifik, para pemain berteori bahwa masalah “definitive edition” mungkin terkait dengan game-game yang dikembangkan oleh salah satu anak perusahaan SEGA, yaitu ATLUS.

Sebagai konteks, ATLUS terkenal karena merilis beberapa edisi game mereka setelah game aslinya diluncurkan, dengan contohnya:

Satu diskusi juga muncul di forum Steam untuk Metaphor: ReFantazio, di mana seorang pemain menyarankan pemain lainnya untuk tidak membeli game tersebut di saat peluncurannya karena ATLUS bisa saja merilis “definitive edition” di masa mendatang.

Di sisi lain, SEGA mengungkapkan bagaimana pasar game saat ini berfokus pada game indie dan AAA, sementara game AA dan A sedang mengalami kesulitan.

Menurut SEGA, game-game mereka dilihat sebagai game AAA, tetapi mereka belum mencapai titik di mana para pemain menganggapnya sebagai game “wajib beli”.

Setelah menyelesaikan pendidikan sebagai Analis Kimia, Fransiskus memutuskan untuk mengejar impiannya di bidang jurnalistik dan telah aktif meliput industri game sejak tahun 2020. Saat ini, ia tengah mendalami studi di bidang Hubungan Masyarakat (Humas).…
Leave Comment

Related Posts

Load More Posts Loading...No more posts.