BeritaBocoranPCPlaystationXbox

Bocoran: Luke Smith Keluar dari Bungie, Destiny 3 Tidak Direncanakan

"Project Payback" digambarkan sebagai game yang berlatar alam semesta Destiny, tetapi dengan menggunakan formula third-person.

Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa salah satu eksekutif Bungie, Luke Smith, sudah keluar dari perusahaan dan “Project Payback” resmi dibatalkan.

Informasi ini dipublikasikan oleh Bloomberg. Jika kalian tertarik dengan game-game Bungie, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.

Luke Smith Keluar dari Bungie, Project Gummybears Dipisah?

Bloomberg melaporkan bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) Bungie beberapa hari lalu telah melihat kepergian beberapa eksekutif yang sudah berada di Bungie selama beberapa dekade.

Ini termasuk beberapa nama yang dikenal oleh komunitas Destiny seperti Luke Smith dan Mark Noseworthy. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh jurnalis Giant Bomb, Jeff Grubb, melalui Game Mess Decides.

Menurut Bloomberg, “Project Gummybears” adalah salah satu game inkubasi yang dimaksud oleh Bungie ketika PHK diumumkan. Game ini pertama kali dilaporkan eksistensinya oleh The Game Post pada Agustus 2023 dan akan dikembangkan oleh sebuah studio baru di bawah PlayStation Studios.

“Project Gummybears” digambarkan sebagai game baru yang menggabungkan banyak elemen dari genre Massive Online Battle Arena (MOBA) dan menampilkan pengalaman PvP Team vs Team yang kompetitif.

Beberapa sumber Bloomberg lalu menggambarkan Bungie sebagai sebuah perusahaan yang “tumbuh terlalu cepat dan mencoba mengembangkan terlalu banyak proyek sekaligus”. Selain itu, Bungie juga menyebarkan sumber daya terlalu tipis daripada memprioritaskan Destiny 2.

Beberapa sumber Bloomberg kemudian mengkritik CEO Bungie, Pete Parsons, karena gagal bertanggung jawab atas PHK yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Kemarin, Game File melaporkan bahwa PHK beberapa hari lalu sudah direncanakan pada awal tahun 2024 dan tidak dapat dihindari meskipun Destiny 2: The Final Shape meraih kesuksesan. Bloomberg kemudian menguatkan informasi ini.

Menurut Game File, Bungie telah berulang kali meleset dari target finansial Sony Interactive Entertainment dan terus merugi sejak perilisan Destiny 2: Lightfall pada tahun 2023.

Meskipun Bungie akan memiliki otonomi penuh saat dibeli oleh Sony Interactive Entertainment pada tahun 2022, Game File mencatat bahwa manajemen Bungie setuju melakukan PHK besar-besaran pada tahun 2023 untuk membuktikan kepada Sony Interactive Entertainment bahwa mereka serius dalam mengelola finansialnya.

“Saya pikir Sony membayar terlalu mahal untuk Bungie,” kata salah satu sumber kepada Game File. “Saya pikir Bungie menjual barang-barang yang tidak dapat mereka berikan.”

Bungie Kembangkan Destiny Mobile, Project Payback Dibatalkan?

Di sisi lain, Bloomberg memberikan konfirmasi bahwa Bungie sedang mengembangkan versi mobile dari Destiny. Eksistensi game ini juga pertama kali ditemukan oleh The Game Post pada Juli 2022.

Pada tahun 2018, NetEase Games telah berinvestasi sebesar 100 juta dolar AS untuk menjadi pemegang saham minoritas Bungie. Saat itu, Bungie mengatakan kesepakatan tersebut akan membantu mereka “menjelajahi arah baru” dan “membangun dunia baru”.

Proyek inkubasi Bungie lainnya adalah “Project Payback“, yang digambarkan sebagai game yang berlatar alam semesta Destiny, tetapi dengan menggunakan formula third-person. Eksistensinya pertama kali dilaporkan oleh seorang pengguna Reddit pada Februari 2024.

“Project Payback” akan memungkinkan para pemain untuk menggunakan karakter Destiny untuk menjelajahi dunia yang luas sambil bekerja sama untuk melawan monster dan memecahkan teka-teki. Pitch-nya juga telah mengambil elemen-elemen dari Warframe dan Genshin Impact.

Menurut Bloomberg, “Project Payback” bukanlah sekuel Destiny 2, melainkan game ini adalah sebuah game spin-off dari waralaba Destiny. Sayangnya, game tersebut sudah dibatalkan pada Juni 2024.

Destiny 2 Tidak Fokus Ekspansi Tahunan Lagi, Destiny 3 Tidak Direncanakan?

Bloomberg juga mencatat bahwa Bungie berencana untuk terus memperbarui Destiny 2. Dalam sebuah pertemuan, seorang pemimpin Bungie mengatakan bahwa penjualan setiap ekspansi Destiny 2, termasuk The Final Shape, telah menurun dari tahun ke tahun sehingga mereka akan beralih dari model ekspansi tahunan.

Dalam beberapa bulan mendatang, Bungie akan berusaha untuk mempertahankan dan menarik pemain dengan penurunan konten berskala lebih kecil yang dimodelkan setelah Into the Light. Alih-alih menjual konten, Bungie akan berusaha untuk merilisnya secara gratis bersama dengan perombakan pada aktivitas yang diharapkan dapat menarik perhatian para pemain hardcore.

Bloomberg menambahkan bahwa rencana samar-samar lainnya untuk masa depan Destiny 2 adalah alur cerita yang akan menampilkan karakter dan dunia yang belum dieksplorasi oleh Bungie.

Bloomberg juga memberikan konfirmasi bahwa Bungie tidak merencanakan Destiny 3, tetapi mereka justru ingin melakukan “rebranding” untuk Destiny 2 agar menarik para pemain baru.


Update 3 Agustus 2024: Forbes telah mendukung sebagian besar laporan Bloomberg dengan menambahkan beberapa informasi baru:

  • “Project Payback” bukanlah ide yang buruk di antara para karyawan Bungie, meskipun konsepnya terdengar seperti penyimpangan yang signifikan untuk waralaba Destiny.
  • “Project Gummybears” terlihat sangat menjanjikan dan menarik di antara para karyawan Bungie. Proyek ini memiliki “elemen game MOBA dan Super Smash Bros., dan seharusnya sangat menyenangkan”.
  • Destiny 3 dianggap terlalu besar risikonya di pasar game saat ini. Menurut Forbes, ide Bungie adalah untuk memecah IP Destiny menjadi komponen-komponen yang lebih mudah dikelola. Misalnya, komponen PvE akan berlanjut di Destiny 2, komponen aksi-petualangan dilanjutkan di “Project Payback”, adanya Destiny Mobile dari NetEase Games untuk mengejar pasar mobile, dan membuat spin-off game 3v3 Crucible yang terpisah, yang memiliki Trials. Namun, semua ide tersebut tidak akan terjadi sekarang, di samping Destiny 3 yang tidak pernah dikembangkan sejak awal.
  • Setiap karyawan sama sekali tidak mempercayai kepemimpinan Bungie, namun kepemimpinan tampaknya tidak benar-benar memahami hal tersebut.
  • Bungie pada dasarnya terikat dengan game Games-as-a-Service (GaaS) selamanya. Tidak perlu berharap lagi tentang adanya game single-player dari Bungie. “Project Matter”, sebuah game yang dibatalkan oleh Bungie pada tahun 2020, bukanlah game live-service sehingga proyek tersebut dibatalkan.
  • Banyak sekali departemen di Bungie yang telah hilang karena PHK beberapa hari lalu. Selain itu, banyak pekerjaan QA akan dialihdayakan ke orang-orang yang tidak terbiasa dengan dasar-dasar game live-service seperti Destiny.
Setelah lulus sebagai analis kimia, Fransiskus mengejar mimpinya untuk menjadi jurnalis dan telah meliput industri game sejak tahun 2020. Saat ini, ia fokus pada gelar Hubungan Masyarakat (Humas) dan tertarik dengan bagaimana para pemimpin industri game…

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks