BeritaBocoran

Bocoran: Dev. Visions of Mana, Ouka Studios Berencana Ditutup

Bloomberg melaporkan bahwa Tencent dan NetEase Games sedang mempertimbangkan kembali atau mengurangi investasi mereka di studio-studio Jepang.

Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa pengembang di balik Visions of Mana, Ouka Studios, berencana ditutup oleh NetEase Games.

Informasi ini dipublikasikan oleh Bloomberg. Jika kalian tertarik dengan kondisi di industri video game, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.

Dev. Visions of Mana, Ouka Studios Berencana Ditutup?

Bloomberg melaporkan bahwa Tencent dan NetEase Games sedang mempertimbangkan kembali atau mengurangi investasi mereka di studio-studio Jepang.

Menurut Bloomberg, NetEase Games telah memberhentikan hampir seluruh pengembang di Ouka Studios dan berniat untuk menutup studio tersebut. Beberapa orang yang tersisa akan mengawasi peluncuran Visions of Mana sebelum studio tersebut ditutup.

Saat artikel ini ditulis, Visions of Mana baru saja rilis di PS5, Xbox Series X, Xbox Series S, PS4, dan PC (SteamMicrosoft Store).

Selain Ouka Studios, NetEase Games juga memiliki Nagoshi Studio yang dipimpin oleh Toshihiro Nagoshi, Grasshopper Manufacture yang dipimpin oleh Goichi “Suda 51” Suda, dan GPTRACK50 yang dipimpin oleh Hiroyuki Kobayashi.

Di sisi lain, Tencent sedang mempertimbangkan kembali kecepatan dan skala investasinya di Jepang. Menurut Bloomberg, Tencent telah mundur dari setidaknya beberapa komitmen pendanaan untuk game-game baru.

Bloomberg mencatat bahwa Tencent telah merasa frustrasi dengan interaksinya terhadap para pengembang Jepang, sebagian karena ketidakcocokan ambisi. Para pengembang Jepang mahir dalam proyek-proyek berskala kecil dan berisiko lebih rendah, sedangkan Tencent melakukan investasi ke Jepang untuk mencari waralaba “tentpole” yang bisa mendunia.

Sejak akhir tahun 2023, Tencent telah menetapkan tujuan dan ekspektasi yang lebih tinggi ketika menawarkan uang kepada studio-studio Jepang.

Dalam sebuah pernyataan melalui email kepada Bloomberg, Tencent mengatakan bahwa mereka tetap berkomitmen kepada studio mitranya dan mengembangkan bisnisnya di Jepang.

Ketika ditanya tentang potensi penutupan Ouka Studios, NetEase Games mengatakan kepada Bloomberg bahwa “tidak ada yang bisa diumumkan” dan mereka melihat kemajuan di banyak studio Jepang yang telah diinvestasikan.

“Dalam mendukung studio di luar Tiongkok, kami menyusun strategi kami berdasarkan tujuan kami untuk memberikan pengalaman bermain game yang lebih baik kepada pemain lokal dan global,” ujar juru bicara NetEase. Oleh karena itu, perusahaan ini “selalu melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk mencerminkan kondisi pasar”.

Bloomberg melaporkan bahwa langkah Tencent dan NetEase Games ini bertepatan dengan kebangkitan pasar game di Tiongkok setelah bertahun-tahun mengalami stagnasi.

Menurut Bloomberg, Black Myth: Wukong telah memicu kepercayaan diri bagi Tencent dan NetEase Games untuk mencari game-game populer di dalam negeri dan, bersama dengan hambatan eksternal, membuat investasi di luar negeri menjadi kurang menarik.

Setelah lulus sebagai analis kimia, Fransiskus mengejar mimpinya untuk menjadi jurnalis dan telah meliput industri game sejak tahun 2020. Saat ini, ia fokus pada gelar Hubungan Masyarakat (Humas) dan tertarik dengan bagaimana para pemimpin industri game…

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks