BeritaBocoran

Bocoran: Bobby Kotick Sempat Ingin Membeli Kotaku dan PC Gamer

Bobby Kotick (CEO Activision Blizzard) sempat tertarik untuk membeli Kotaku dan PC Gamer untuk mengubah narasi mengenai perusahaannya.

Bobby Kotick (CEO Activision Blizzard) sempat tertarik untuk membeli Kotaku dan PC Gamer untuk mengubah narasi mengenai perusahaannya.

Informasi ini pertama kali muncul melalui artikel The Wall Street Journal. Jika kalian tertarik dengan kondisi industri video game saat ini, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di Gamedaim News.

Bobby Kotick Sempat Ingin Membeli Kotaku dan PC Gamer

Laporan terbaru oleh The Wall Street Journal merinci alasan mengapa Bobby Kotick kemungkinan membuat akuisisi Microsoft terhadap Activision Blizzard lebih mudah karena masalah yang sedang berlangsung di perusahaannya. Namun, mereka juga mengklaim bahwa sebelum adanya diskusi akuisisi, Kotick mempertimbangkan kemungkinan untuk membeli beberapa situs video game.

Menurut The Wall Street Journal, Kotick ingin memiliki beberapa situs video game ini untuk melukiskan Activision Blizzard secara positif lagi.

“Bapak Kotick sangat ingin mengubah narasi publik tentang perusahaan dan dalam beberapa minggu terakhir telah menyarankan Activision Blizzard untuk melakukan semacam akuisisi, termasuk publikasi video game seperti Kotaku dan PC Gamer, menurut orang yang mengenalnya,” tulis The Wall Street Journal.

The Wall Street Journal juga menyatakan bahwa juru bicara Activision membantah hal ini, G/O Media (perusahaan induk Kotaku) menolak berkomentar, bahkan PC Gamer tidak menanggapi permintaan komentar.

Rekap Akuisisi Activision Blizzard

Membeli Kotaku dan PC Gamer
Image Credit: Xbox

Microsoft akan membeli Activision Blizzard dengan seharga 68,7 miliar USD atau berkisar 985 triliun rupiah. Akuisisi ini mencakup Activision Blizzard dan semua anak perusahaannya, seperti Activision Publishing, Blizzard Entertainment, Beenox, Demonware, Digital Legends, High Moon Studios, Infinity Ward, King, Major League Gaming, Radical Entertainment, Raven Software, Sledgehammer Games, Toys for Bob, Treyarch, dan setiap tim lainnya.

Franchise yang diperoleh Microsoft antara lain: Call of DutyWarcraftCandy CrushOverwatchSpyroHeartstoneGuitar HeroStarCraftCrash BandicootTony Hawk’s Pro Skater, dan masih banyak lagi.

Activision Blizzard akan terus beroperasi secara independen hingga transaksi ini ditutup dan Bobby Kotick akan terus menjabat sebagai CEO. Setelah kesepakatan ditutup, semua bisnis Activision Blizzard akan dilaporkan kepada Phil Spencer (CEO Microsoft Gaming).

Microsoft nanti akan menambahkan “game Activision Blizzard sebanyak yang kami bisa” ke Xbox Game Pass, termasuk judul baru dan lama. “Game Activision Blizzard dinikmati di berbagai platform dan kami berencana tetap mendukung komunitas tersebut untuk bergerak maju,” kata Spencer.

Selain itu, Microsoft mengumumkan bahwa layanan Xbox Game Pass kini memiliki 25 juta pelanggan. Jumlah itu naik dari 18 juta pelanggan yang Microsoft laporkan sebelumnya pada bulan Januari 2021.

Microsoft juga mengungkapkan bahwa kesepakatannya untuk membeli Activision Blizzard menjadikannya perusahaan game terbesar ketiga berdasarkan jumlah total pendapatan, di belakang Tencent dan Sony Interactive Entertainment.

Setelah lulus sebagai analis kimia, Fransiskus mengejar mimpinya untuk menjadi jurnalis dan telah meliput industri game sejak tahun 2020. Saat ini, ia fokus pada gelar Hubungan Masyarakat (Humas) dan tertarik dengan bagaimana para pemimpin industri game…

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks