Seorang YouTuber gaming bernama Ludwig Ahgren, yang dikenal dengan nama Ludwig, mengklaim bahwa Nintendo mengirimkan “surat cinta” kepadanya beberapa bulan yang lalu. Tindakan ini dipicu oleh modifikasi yang ingin ia lakukan pada permainan populer Nintendo, Super Smash Bros. Melee, untuk keperluan turnamen yang diadakannya.
Apakah kamu ingin tahu lebih banyak tentang gugatan yang diterima Ludwig dari Nintendo? Ayo simak di bawah ini.
Kronologi Ludwig Youtuber Digugat Nintendo
Dalam video berjudul “Saya Dijatuhkan Gugatan oleh Nintendo” pada tanggal 25 Oktober, Ludwig mengungkapkan bahwa beberapa bulan sebelumnya, Nintendo telah mengirimkan kepada dia sebuah Pemberitahuan Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual, sebuah dokumen resmi yang menyatakan bahwa orang yang bersangkutan menggunakan IP tanpa izin yang tepat dari pemilik hak cipta.
Pada saat itu, Ludwig sedang mempertimbangkan untuk menggunakan versi panggung Pokémon Stadium dari Super Smash Bros. Melee dalam turnamennya – Ludwig Ahgren Championship Series – yang telah dimodifikasi agar tidak berubah secara acak.
Menurut penjelasan Ludwig, ia tidak dapat menunjukkan dokumen untuk memverifikasi klaimnya karena Nintendo telah menyertakan alamatnya sebagai latar belakang pada setiap halaman pemberitahuan pelanggaran. Namun, berdasarkan pemahamannya yang terbatas sebagai YouTuber, ia menggambarkan pemberitahuan tersebut sebagai versi aman dari surat larangan. Daripada hanya menuntut agar dia menghentikan kegiatannya, Nintendo juga meminta dirinya untuk mengikuti regulasi dan peraturan mereka.
Peraturan Baru Turnamen Super Smash Bros.
Pada tanggal 24 Oktober, Nintendo mengumumkan sejumlah pembatasan baru yang mengubah secara fundamental turnamen Super Smash Bros. Sekarang, setiap acara yang terkait dengan permainan harus memiliki maksimum 200 peserta, batasan hadiah sebesar $5.000, tanpa sponsor, dan menggunakan versi permainan yang tidak dimodifikasi.
Turnamen komersial oleh penyelenggara besar, seperti Video Game Boot Camp (VGBC), harus mendapatkan lisensi khusus dari Nintendo agar dapat berlangsung. Hal ini telah membuat komunitas, dari pemain biasa hingga profesional, meratapi penyebab yang bisa menjadi akhir dari scene esports permainan ini.
