Isu mengenai game PUBG lagi hangat-hangatnya menjadi perbincangan di Indonesia maupun negara tetangga seperti Malaysia. Sebelumnya, muncul sebuah isu bahwa game PUBG akan diharamkan di Indonesia. Tak hanya itu, begitu pula di Malaysia, mereka juga ingin memblokir PUBG. Pemblokiran ini sendiri dihubung-hubungkan dengan teror yang terjadi di New Zealand sebelumnya.
Meskipun MUI akhirnya tidak memberi hukum Haram kepada game tersebut dan memberi catatan tiga rekomendasi game online yang baik untuk dimainkan. Melihatnya banyak isu negatif mengenai PUBG, Menpora Malaysia pun angkat bicara menanggapi hal tersebut. Nah, Mempora Malaysia Syeq Saddiq, menegaskan PUBG sepatutnya tidak disalahkan atas tragedi tersebut.

Para ekstremis akan tetap melakukan aksi-aksi tidak terpuji walau tanpa pengaruh dari game sekalipun. Tak hanya itu, Syed Saddiq mengatakan game online seperti PUBG tidak ada kaitannya dengan aksi pembunuhan yang terjadi di Selandia Baru. Ia mengatakan bahwa kita harus memberi hormat kepada mereka yang kehilangan nyawa dan tidak langsung menyalahkan game.
“(Insiden) itu lebih besar dari itu (sekadar terinspirasi game). Kita harus memberikan hormat kepada mereka yang kehilangan nyawanya tapi jangan buru-buru menyalahkan game online,” ungkap Saddiq.
“Apakah kita harus memblokir semua game dengan elemen penembakan di dalamnya? Saya pikir penembakan di Christchurch lebih besar dari itu,” sambung Menpora yang baru berusia 26 tahun tersebut.