Katsura Hashino Sempat Coba Meniru Latar Fantasi The Lord of the Rings untuk Metaphor: ReFantazio, Tetapi Tidak Berhasil

“Saya menyadari bahwa jika kami mencoba untuk meniru dengan cara apa pun, dalam hal karakter atau latar atau dunia, itu tidak akan benar-benar mencapai aslinya,” ujar Hashino.
3 Min Read
Katsura hashino sempat coba meniru latar fantasi the lord of the rings untuk metaphor refantazio, tetapi tidak berhasil
Sumber: Studio Zero & ATLUS / SEGA

Sutradara Katsura Hashino telah mengungkapkan bahwa ia sempat mencoba meniru latar fantasi The Lord of the Rings untuk Metaphor: ReFantazio, tetapi itu tidak berhasil.

Informasi ini diungkapkan oleh Hashino saat diwawancarai The Verge. Jika kalian tertarik dengan game-game ATLUS, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.

Katsura Hashino Sempat Coba Meniru Latar Fantasi The Lord of the Rings untuk Metaphor: ReFantazio, Tetapi Tidak Berhasil

Berbicara dengan The Verge, sutradara Katsura Hashino mengungkapkan bahwa menjelang perilisan Persona 5 pada September 2016, ia bertanya kepada timnya tentang apa yang ingin mereka lakukan selanjutnya.

“Semua orang mengatakan fantasi,” ungkap Hashino.

Menurut Hashino, latar fantasi merupakan kesempatan untuk mengeksplorasi beberapa ide yang tidak mungkin dilakukan dalam latar modern Persona. Dia benar-benar menginginkan sebuah game yang menekankan pada perjalanan panjang dan hal tersebut lebih sulit untuk dilakukan dalam sebuah cerita tentang siswa SMA.

Sebagai gantinya, Hashino menggunakan latar fantasi sebagai cara untuk membahas isu-isu dunia nyata dengan cara yang berbeda.

“Secara tematik, kami menempatkan kecemasan sebagai fokus utama game [Metaphor: ReFantazio],” ujar Hoshino. “Sebagian karena semua orang memiliki kecemasan.”

Hoshino melanjutkan, :Namun, jika kami membuat game yang berfokus pada kecemasan di dunia nyata, kami harus fokus pada hal-hal yang sangat spesifik tentang bagaimana hal tersebut memengaruhi orang-orang di dunia modern. Kami akan tenggelam dalam hal-hal spesifik itu.”

Dalam Metaphor: ReFantazio, kecemasan tidak hanya bermanifestasi sebagai emosi tetapi juga sebagai sebuah partikel di udara yang dapat dilihat oleh para pemain.

“Itu adalah sesuatu yang tidak akan bisa kita lakukan di dunia nyata,” kata Hashino. “Ini lebih merupakan gagasan yang abstrak.”

Menariknya, Hashino juga mengungkapkan bahwa dia memberikan kursus kilat tentang fantasi dengan membaca buku-buku seperti The Lord of the Rings. Namun, ia segera menyadari bahwa hanya meniru cerita fantasi yang sudah ada tidak akan berhasil.

“Saya menyadari bahwa jika kami mencoba untuk meniru dengan cara apa pun, dalam hal karakter atau latar atau dunia, itu tidak akan benar-benar mencapai aslinya,” kata Hashino. “Jika kami mencoba meniru, itu hanya akan menjadi tiruan. Jadi saya berpikir: mari kita coba membuat game fantasi yang hanya bisa kita buat.”

Jika partikel-partikel kecemasan tiba-tiba muncul di Tokyo, orang-orang pasti akan merasa aneh. Tapi di Metaphor: ReFantazio, mereka adalah hal yang biasa.

“Mencoba menempatkan diri saya pada posisi orang-orang di dunia fantasi ini, dan bagaimana mereka berpikir, adalah pengalaman yang sangat menarik bagi saya. Ini adalah sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelumnya dengan waralaba Persona,” pungkas Hashino.

Metaphor: ReFantazio akan rilis di PS5, Xbox Series X, Xbox Series S, PS4, dan PC (SteamMicrosoft Store) pada 11 Oktober 2024.

Avatar of fransiskus sukardi ruata
Gaming News Writer
Follow:
Setelah lulus sebagai analis kimia, Fransiskus mengejar mimpinya untuk menjadi jurnalis dan telah meliput industri game sejak tahun 2020. Saat ini, ia fokus pada gelar Hubungan Masyarakat (Humas) dan tertarik dengan bagaimana para pemimpin industri game mengelola citra dan reputasi mereka. Untuk pertanyaan atau hal-hal yang berkaitan dengan siaran pers (PR), silakan hubungi Fransiskus di frans@gamedaim.com.
Leave a Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks