Berita

Epic Games Berhasil Akuisisi RAD Games Tools

Epic Games baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mengakuisisi RAD Game Tools. Akuisisi ini membuat Epic Games menambah daftar anak perusahaan mereka.

Lantas, apa yang membuat Epic Games membeli RAD? Yuk simak informasi selengkapnya berikut ini.


RAD Game Tools Memiliki Banyak Tekonlogi

RAD Game Tools sendiri merupakan developer yang dibentuk pada tahun 1988. Perusahaan ini memiliki beberapa teknologi seperti Bink video code, Oodle data compression yang sudah hadir di lebih dari 24.600 game.

Melalui website resminya, CEO dan Founder RAD Game Tools, Jeff Roberts mengatakan bahwa mereka telah bekerja sama cukup lama dengan Epic Games. Tentu, ia sangat antusias setelah mengetahui bahwa perusahaannya kini bergabung dengan Epic Games.

Kami yakni bahwa teknologi yang RAD punya memungkinkan setiap developer membuat game yang menarik dan memiliki performa tinggi. Tentu, seluruh tim begitu antusias karena bisa bergabung dengan tim Epic yang luar biasa.

Jeff Roberts, CEO and Founder RAD Game Tools

Sementara itu, Kim Libreri selaku CTO Epic Games turut memberikan komentarnya atas akuisisi tersebut.

Kami tahu bahwa teknologi kompresi RAD akan mempersingkat load times di game kami, salah satunya Fortnite. Tim RAD saat ini juga telah terdiri dari beberapa ahli kompresi, video, dan pengembang. Kami menyambut mereka ke dalam keluar Epic.

Kim Libreri, Chie Technology Officer Epic Games

Epic Games bukan tanpa alasan mengakuisisi RAD Game Tools. Pasalnya, mereka berniat untuk mengintegrasikan teknologi RAD ke Unreal Engine. Walau begitu, teknologi ini akan tetap bisa digunakan oleh orang lain di luar Unreal Engine.


Epic Games Beli Sebuah Mall

Cary Towne Center | Epic Games RAD Game Tools
Cary Towne Center | Epic Games

Sebelum mengakuisisi RAD, Epic Games minggu lalu berhasil membeli sebuah Mall di kawasan North California. Mall bernama Cary Towne Center ini bakal menjadi markas baru bagi Epic Games.

Mall ini memiliki luas sekitar 95 hektar dan sangat cocok untuk jadi headquarter. Terlebih, mall ini kabarnya sudah tidak beroperasi lagi dan seluruh toko memilik mengalihkan bisnisnya ke Online Store. Untuk bisa mendapatkan mal tersebut, Epic merogoh kocek sebesar $95 juta atau Rp1,3 triliun dari Turnbridge Equities dan Denali Properties.


Bagaimana pendapat kamu mengenai hal ini? Yuk tulis di kolom komentar.

Penulis yang sangat tertarik dengan industri video game dan juga Esports. Saya menulis beragam topik menarik, tips dan trik, serta tutorial yang akan memecahkan masalah kalian.

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks