Game Auto chess milik Valve yaitu Dota Underlords belum lama ini sudah resmi dirilis di platform PC melalui Steam. Di awal perilisannya, game satu ini menjadi game paling banyak dimainkan di Steam. Dota Underlords juga memiliki lebih banyak hero Dota di dalamnya, karena dikembangkan langsung oleh Valve.
Dota Underlords telah melakukan open beta tepat pada tanggal 21 Juni lalu. Game satu ini memiliki fitur crossover di mana pengguna PC bisa memainkan Dota Underlords bersama pengguna Mobile. Namun, ramai saat perilisan tidak menjamin bahwa peminatnya akan bertahan dalam kurun waktu yang lama. Hal ini tentu sudah menjadi hal yang lumrah di industri game sendiri.
Mulai mengkhawatirkan
Dota Underlords sendiri menawarkan berbagai mekanisme gameplay yang terbilang lebih kompleks jika dibandingkan dengan Auto Chess. Dalam game bergenre auto battler ini kalian haruslah memiliki taktik yang sangat matang untuk memenangkan pertandingan. Namun laporan terbaru mengatakan bahwa game yang baru dirilis 6 bulan ini mulai terlihat mengkhawatirkan.
Kehilangan 80% pemain aktif
Bagaimana tidak, laporan terbaru mengatakan bahwa game ini telah kehilangan 80% jumlah pemainnya sejak pertama kali dirilis. Game yang di awal rilisnya sempat dimainkan tidak kurang dari 200 ribu pemain secara bersamaan hanya tersisa belasan ribu pemain di awal tahun ini. Tentu ini adalah pukulan yang sangat telak untuk Valve di tahun 2020.
Konten yang tidak konsisten diupdate oleh Valve menjadi salah satu alasan kenapa pemain meninggalkan Dota Underlords. Kira-kira apakah penyebab game satu ini seperti jatuh dari puncak? Apakah ini dampak dari penurunan popularitas Auto-Chess sebagai genre secara keseluruhan. Apakah kalian salah satu pemain aktif dari game Dota Underlords sendiri? Beri tanggapan kalian di bawah ya teman-teman.