ASUS ROG nampaknya semakin percaya diri untuk memberi fitur yang menjadi ciri khas mereka, yakni Animate yang kini juga diimplementasikan untuk headset ASUS ROG Delta S Animate.
Dalam beberapa tahun terakhir, ASUS ROG cukup gencar memperkenalkan sekaligus menaruh fitur Animate mereka di berbagai lini produk, baik itu peripheral (headset, keyboard) maupun laptop seperti Zephyrus. Fitur animasi keluaran ASUS ROG ini menjadi satu-satunya fitur yang dikeluarkan oleh brand dan secara langsung digunakan untuk produk end-user. Sejauh ini, belum ada brand lain yang memiliki fitur serupa dengan Animate.
Kini, headset ASUS ROG Delta S Animate yang sesuai namanya pun kedapatan fitur animasi ala ROG yang memungkinkan kita bisa mengkustomisasi animasi apapun di area yang disediakan. Namun, apakah hanya fitur Animate yang menjadi highlight produk headset ini? Bukankah headset gaming yang terpenting adalah bagaimana kemampuan driver dalam memproduksi audio yang imersif guna memberikan informasi penting ketika bermain gim? Atau, fitur Animate hanya menjadi gimmick supaya headset ini terlihat seksi?
Simak review ASUS ROG Delta S Animate berikut ini.
Contents
Unboxing
Kemasan ASUS ROG Delta S Animate tidak perlu dibahas lebih detail karena secara desain visual masih mengikuti DNA dari ASUS ROG seperti produk lainnya. Mengusung tema warna hitam dan merah, material box sangatlah solid di berbagai sisi sehingga akan aman saja jika ditumpuk dengan box lain di atasnya.
Dilihat dari sisi visual, bagian depan memperlihatkan gambar headset beserta fitur dan branding, sedangkan bagian belakang inilah yang lebih merinci menyoal fitur yang dimiliki headset ini—akan Penulis kulik satu per satu setelah ini. Tidak lupa juga, di bagian alas box terdapat spesifikasi teknis headset yang sayangnya kurang begitu detail.
Isi paket penjualan yang akan kita dapatkan, yakni:
- Headset ASUS ROG Delta S Animate
- 2x earpad cadangan
- 2x detachable microphone
- Buku manual
- Kartu garansi
Pertama kalinya setelah mengulas puluhan headset/headphone, ASUS ROG Delta S Animate menjadi satu-satunya—atau salah satunya—yang menyediakan cadangan earpad di paket penjualan. Biasanya, brand cenderung akan menjual busa untuk earcup tersebut secara terpisah yang ujung-ujungnya harus membeli secara terpisah. Bukan hanya itu, bahkan kita diberikan dua model microphone yang detachable di mana keduanya berbeda dan akan dibahas setelah ini.
Namun, Penulis cukup menyayangkan tidak adanya pouch bag khusus headset agar mudah dibawa bepergian dan tidak ada set sticker pula di paket penjualan. Padahal, jika ada kedua hal tersebut akan menjadi nilai tambah untuk si headset.
Animate Jadi ‘Gimmick’ Aja?
Sebelum bahas lebih lanjut mengenai fitur Animate ini, seperti biasa, pembahasan mengenai visual tidak pernah luput untuk awal penjelasan sebuah produk.
ASUS ROG Delta S Animate ini merupakan headset gaming dengan harga premium di atas 3 juta rupiah. Headset ini mengusung material yang dominan dari plastik yang kenyataannya memang menyesuaikan dengan harganya, yakni terasa premium karena tidak ada sisi yang ringkih. Pengecualian pada bagian body untuk fitur Animate atau housing earcup nya ini sepertinya terbuat dari alumunium karena bagian ini menyimpan suhu dingin.
Secara kasat mata dan sekilas, bentuk housing earcup headset Delta S Animate ini cenderung seperti pick gitar atau tapal kuda yang memang menyesuaikan bentuk telinga kebanyakan orang. Biasanya, mayoritas headset di luar sana membuat bentuk housing earcup yang bulat total atau agak lonjong, tetapi Delta S Animate keluar dari jalur konvensional dan bertekad untuk membuktikan bahwa produk ini berbeda.
Bagi mereka yang memiliki telinga lonjong atau caplang—seperti Penulis—terasa lebih pas karena sesuai dengan bentuk telinga. Jadi, telinga pun memiliki ruang karena tidak bersentuhan secara intens dan menyeluruh dengan dinding padding earcup.
Bantalan busa earcup di sini terlihat tebal, tetapi sebenarnya tidak keras dan ketika diberi tekanan pun terasa empuk dan cukup membal. Ketika dipakai, bagian sekitar telinga tidak terasa seperti sedang ditekan yang bahkan bisa mengisolasi suara secara cukup tinggi—padahal headset ini tidak ada noise cancelling nya sama sekali.
Hanya saja, jika kalian berada di ruangan non-AC seperti Penulis, maka telinga lama-kelamaan terasa cukup pengap karena sirkulasi udara rasanya agak terblokir. Meski sirkulasi udara di sekitar telinga terblokir, namun cover padding earcup yang terbuat dari ROG Hybrid kulit protein (kulit sintetis) ini terasa halus ketika menyentuh kulit sehingga tidak membuat bagian telinga gatal.
Berbeda dari padding pada earcup, bantalan busa pada headband memiliki profil busa yang lebih tipis namun tetap empuk. Hal lain yang berbeda ialah cover kulit sintetis pada padding headband lebih kaku dibandingkan padding earcup. Tetapi uniknya, bagian atas yang juga terbordir logo ROG ini lebih fleksibel sehingga mudah untuk ditarik. Namun, baik padding earcup maupun headband, keduanya tetap terasa halus jika menyentuh kulit. Selain itu, ubun-ubun kepala juga tidak terasa tertekan berkat adanya busa pada headband.
Dari segi visual, sebenarnya headset gaming ini lumayan eye-catching apalagi ukurannya cukup besar pada bagian earcup. Mungkin, buat yang kalian yang bentuk kepalanya lonjong seperti Penulis bikin bagian kepala makin besar.
Adjuster headset gaming ini lumayan memberikan opsi untuk menyesuaikan kenyamanan masing-masing. Pada bagian headband terdapat adjuster dengan 5 tingkatan di mana kita bisa mengubah jaraknya sebanyak 0.5 level. Hal tersebut tentu lebih bisa memahami karakteristik pengguna dalam mengenakan headset ini. Kemudian pergelangan headset ini bisa membuat housing earcup diputar 90 derajat ke belakang. Jadi jika sedang tidak dipakai, kita bisa mengalungi headset ke leher dan bagian tulang dada bisa tetap nyaman karena langsung bersentuhan dengan padding earcup.
Fitur yang dinanti-nantikan untuk dibahas, yakni AniMe Matrix atau Animate dari ASUS ROG ini secara sederhana merupakan proyeksi visual gambar dari bentuk digital yang output nya akan menyerupai gambar yang diperintahkan. Gambar tersebut akan terbentuk seperti apa yang kita mau, namun dalam bentuk dot pixel atau titik-titik LED. Sebenarnya, fitur Animate ini sudah lazim dipakai ASUS ROG pada produk lainnya, seperti laptop ASUS ROG Zephyrus maupun keyboard ASUS ROG Strix Flare II Animate.
Melalui software Armoury Crate, kita bisa mengatur animasi yang diinginkan yang akan keluar di Animate pada bagian housing earcup nantinya. Tidak lupa juga, pastikan geser tombol LED yang terletak pada bagian kiri headset ke tengah atau yang ada icon lampu menyala. Jika digeser ke atas, maka akan muncul animasi LED yang memvisualisasikan audio berdasarkan suara yang masuk dari microphone. Kemudian jika digeser ke bawah maka LED pada housing earcup akan mati.
Menyoal tombol sendiri, selain tombol LED juga terdapat tombol volume sekaligus mute. Cukup tekan tombol volume maka otomatis microphone akan dinonaktifkan (mute).
Makin Mahir dalam Gaming?
ASUS ROG Delta S Animate ini sudah termasuk headset dengan sertifikasi Hi-Fi yang menggunakan ESS 9281 Quad DAC yang diklaim bisa menghadirkan pemrosesan audio tanpa ada yang tertinggal maupun hilang. Jadi meskipun sudah—istilahnya—diterjemahkan oleh driver audio headset, namun musik atau step lawan ketika bermain gim diklaim tidak ada yang hilang satu pun. Fungsi fitur tersebut bisa menghasilkan audio yang lebih jernih dan detail sehingga pengalaman bermain bisa semakin dikuasai oleh pemain. Namun, apakah hal tersebut benar adanya jika berhadapan dengan gim kompetitif dan menyetel musik?
Seperti yang diketahui, DAC atau Digital Analog Converter itu merupakan konverter dari digital ke analog. Alhasil, suara yang berasal dari data digital diubah dalam bentuk frekuensi sinyal analog sehingga kita bisa mendengarnya melalui telinga. Namun, di sini tidak akan membahas lebih jauh mengenai sisi audio karena bukan ahlinya menyoal dunia audiophile. Penulis akan condong menjelaskan pengalaman ketika bermain gim dan mendengarkan musik melalui headset 3 jutaan rupiah ini.
Ketika berhadapan dengan musuh di Apex Legends, Penulis tentu mengatur gain audio ke 100% demi mendapatkan informasi seakurat mungkin mengenai letak lawan. Dalam keseharian Penulis, biasanya daily-driver headphone ialah ATH-M50x yang terkenal akan profilnya yang flat. Dibandingkan headset gaming ROG Delta S Animate ini, headset ini lebih cenderung mengeluarkan profil yang nge-bass dan mengerucut dalam artian suara yang tajam.
Driver headset terbukti sangat ampuh dalam memposisikan step atau posisi tembakan musuh secara akurat. Penulis sudah bermain Apex Legends lebih dari 1000 jam dan sudah berkali-kali berganti headset/headphone, namun ROG Delta S Animate mampu membuktikan bahwa penggambaran letak musuh merupakan hal yang mudah. Driver dengan cakap mengeluarkan suara sesuai posisi lawan tanpa bias dan sesuai arah jarum jam, sebesar atau sekecil apapun jaraknya dalam gim.
Mungkin, karena memang diperuntukkan untuk gaming maka headset ini pun tuning nya cocok untuk kegiatan gaming. Lalu, bagaimana untuk mendengarkan musik?
Dikarenakan profil ROG Delta S Animate cenderung ke bass, suaranya memang lebih dengung dibandingkan profil treble nya. Tetapi, karakteristik audio headset ini tetap cukup mahir dalam menggambarkan letak instrumen dalam musik yang diputar. Suara vokal penyanyi pun seakan-akan berada di dekat kita jika gain diatur maksimal. Berarti, audio headset ini mempunyai kejernihan dan detail yang memang patut diakui dan bukan hanya untuk keperluan gaming saja.
Dua Microphone
Mungkin, ASUS ROG Delta S Animate menjadi satu-satu nya headset di 2023 yang menyediakan 2 opsi model microphone sekaligus dalam paket penjualannya. Dari puluhan brand dan puluhan kali membahas produk headset, baru ASUS saja melalui ROG Delta S Animate yang dengan gagah menawarkan pilihan dalam memilih cara bagaimana kalian merekam suara melalui microphone headset.
Microphone yang disediakan dan berjumlah 2 ini memiliki bentuk yang memang berbeda. Microphone A—kita sebut saja demikian karena ASUS ROG tidak menjelaskan secara detail—merupakan sebuah detachable microphone yang lentur dan mudah diarahkan tanpa ada rasa kaku sedikitpun. Alhasil, microphone A akan lebih cocok bagi kalian yang mungkin akan sering-sering mengotak-ngatik arah microphone ke mulut.
Microphone B justru kebalikan dari microphone A yang juga secara ukuran lebih pendek dibandingkan saudaranya. Jika microphone A ini lentur dan mudah diarahkan tanpa ada keraguan ketika memutarnya, maka microphone B tidak sepenuhnya demikian. Bersaudara namun tetap berbeda, microphone B memang juga lentur, namun radius pemutarannya itu tidak sefleksibel seperti microphone A dan akan balik ke bentuk awal jika diputar.
Microphone B akan lebih cocok untuk kalian yang tidak perlu ribet lagi mengatur arah microphone karena posisi default sudah ideal dan secara ukuran lebih pendek. Lalu, bagaimana menyoal perekaman suara microphone dari ASUS ROG Delta S Animate? Simak hasilnya berikut ini.
Ternyata, hasil perekaman microphone A & B ini mempunyai hasil yang berbeda satu sama lain. Menurut Penulis, microphone A yang lentur dan fleksibel inilah memiliki hasil perekaman lebih jernih meski secara gain tidak sebesar microphone B.
Kesimpulan
ASUS ROG Delta S Animate dibandrol dengan harga Rp3.599.000 melalui link pembelian berikut ini. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai produk ASUS ROG Delta S Animate, sila kunjungi situs berikut ini.