Valve dan Steam Beri Dampak Positif ke Publisher, Bagaimana Caranya?

Steam 3

Steam

Kembali ke tahun 2013 lalu, Valve secara resmi membuka pintu masuk bagi para publisher game untuk memasarkan gamenya di platform bernama Steam. Sebuah tempat penjualan game digital yang paling populer sampai saat ini.

Rupanya, apa yang dilakukan oleh Valve dan Steam memberi dampak yang cukup luar biasa bagi para publisher. Bagaimana caranya?


Steam Punya Sebuah Syarat untuk Sebuah Publisher

Steam Community

Perlu kalian ketahui, Steam atau Valve memiliki sebuah syarat bagi sebuah publisher untuk dikatakan sukses dalam platform mereka. Misalnya saja, sebuah game akan dianggap sukses jika mampu mencapai pendapatan sebanyak $10.000 dalam waktu dua minggu.

Hingga akhir tahun 2019 lalu, terdapat 1.200 game lebih yang berhasil mencapai target tersebut. Ini meningkat 300% dibandingkan pada tahun 2013 silam. Tidak hanya publisher kelas mengenah ke bawah, jumlah penjualan untuk publisher kelas atas juga meningkat tahun lalu.


Valve Sempat Dikritik oleh Banyak Pihak

Valve

Setelah membuka pintu masuk bagi para publisher pada tahun 2013 lalu, Valve mendapat sorotan tajam dari berbagai orang. Mereka menilai bahwa tindakan yang dilakukan oleh Valve ini akan mengurangi kualitas sebuah game.

Pasalnya, tidak ada proses pemilihan atau kurasi sehingga jumlah game yang ada kian membludak. Namun, kritikan ini malah menjadi sesuatu yang begitu menguntungkan bagi Valve bersama dengan Steam.

Data tersebut memang bisa jadi acuan bagi para publisher untuk tetap merilis game mereka di Steam. Sementara itu, Valve akan terus meningkatkan kualitas dari platform tersebut di masa mendatang.


Melihat laporan dari Valve, rasanya agak sulit bagi platform seperti Epic Games Store untuk bisa menyaingi Steam. Namun, strategi dari EGS sendiri tidak boleh diremehkan. Menurut kamu, apakah tahta dari Steam akan digeser oleh EGS?

Exit mobile version