Sebelumnya, game dengan genre Auto Chess milik Valve, Dota Underlords sempat menjadi salah satu game yang sangat viral. Namun, nampaknya game ini mulai ditinggalkan oleh para pemainnya.
Bahkan, update yang mereka berikan juga tidak mampu mengangkat jumlah pemain dari game tersebut. Setiap hari, ada pengurangan jumlah pemain aktif di game ini.
Sempat Menembus Jumlah Pemain Aktif Hingga 200.000
Ketika dirilis bulan Juni lalu, Underlords langsung mendapatkan jumlah pemain sebanyak 200.000. Namun, setelah empat bulan lamanya game ini kehilangan 86% pemainnya, dan hanya menyisakan 26.000 saja pada bulan Oktober 2019.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa game ini akan segera di tutup oleh pihak Valve.
Selain itu, Dota Underlords baru saja melakukan perubahan besar-besaran (Big Update) yang mencakup gameplay dan penambahan fitur serta hero baru. Update ini juga diprediksi bahwa mampu meningkatkan jumlah pemain dari game tersebut.
Namun, hal itu tidak berlangsung lama, sebab ketika update tersebut dirilis, mereka mampu mendapatkan 43.000 pemain aktif. Berselang seminggu kemudian, jumlahnya turun menjadi 22.000 pemain aktif.
Valve tidak Ingin Game ini Bernasib Sama dengan Artifact
Melihat laporan tersebut, Valve tentunya harus bergerak cepat dalam mengatasi hal ini. Pasalnya, mereka pasti tidak ingin game ini bernasib sama dengan Artifact, game card yang telah tutup.
Sejatinya, Underlords merupakan game yang cukup menarik karena dibentuk berdasarkan game Dota 2, MOBA terpopuler saat ini. Namun, hal ini tidak mampu mengangkat performa dari game tersebut dan mulai ditinggalkan oleh para pemainnya.
Tidak hanya itu, Underlords memang harus bersaing dengan game milik Riot Games, yaitu TeamFight Tactics. Belum lagi ada autobattle seperti Auto Chess dan Chess Rush yang memiliki fleksibilitas tinggi ketimbang Underlords.
Sekarang, apakah Valve mampu mempertahankan game besutan miliknya? Menarik untuk dinantikan.