BeritaResmi

Ryosuke Horii: Bertengkar di RGG Studio “Disambut Baik” untuk Membuat Game yang Bagus

Berbicara dengan Automaton, sutradara waralaba Ryosuke Horii ditanya apakah para pengembang di Ryu Ga Gotoku Studio pernah bertengkar satu sama lain.

Sutradara waralaba Like a Dragon, Ryosuke Horii, telah mengungkapkan bahwa bertengkar di RGG Studio “disambut baik” karena hal itu membuat game menjadi lebih baik.

Informasi ini diungkapkan oleh Horii saat diwawancarai Automaton. Jika kalian tertarik dengan game-game Ryu Ga Gotoku Studio, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.

Ryosuke Horii: Bertengkar di RGG Studio “Disambut Baik” untuk Membuat Game yang Bagus

Berbicara dengan Automaton, sutradara waralaba Ryosuke Horii ditanya apakah para pengembang di Ryu Ga Gotoku Studio pernah bertengkar satu sama lain.

Horii mengatakan bahwa mereka pernah, tetapi menekankan pertengkaran ini bukanlah hal yang buruk selama mereka tetap terkendali.

“Misalnya, jika seorang desainer dan programmer bertengkar, tugas perencana adalah menengahi,” ujar Horii. “Lagi pula, jika tidak ada argumen atau diskusi, Anda tidak bisa mengharapkan lebih dari produk akhir yang suam-suam kuku. Oleh karena itu, pertengkaran selalu diterima.”

Horii menambahkan, “Namun jelas, pertengkaran tidak ada artinya jika tidak menghasilkan kesimpulan yang bermanfaat, maka tergantung pada perencana untuk memimpin semua orang ke arah yang benar. Ini semua tentang pertengkaran yang sehat dan produktif.”

Menurut Horii, tim Ryu Ga Gotoku Studio cenderung “bertengkar dengan irama yang sama” alih-alih menari, tetapi pertengkaran seperti itu adalah hal yang baik karena dilakukan dengan tujuan untuk membuat game sebaik mungkin.

“Kami menerima pendapat berdasarkan seberapa bagusnya pendapat tersebut, bukan berdasarkan tim mana yang mengusulkannya,” ungkap Horii. “Di sisi lain, kami juga memastikan untuk ‘tanpa ampun’ mematikan ide-ide yang buruk, jadi intinya adalah debat dan ‘pertengkaran’ demi membuat game yang bagus.”

Setelah lulus sebagai analis kimia, Fransiskus mengejar mimpinya untuk menjadi jurnalis dan telah meliput industri game sejak tahun 2020. Saat ini, ia fokus pada gelar Hubungan Masyarakat (Humas) dan tertarik dengan bagaimana para pemimpin industri game…

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks