BeritaResmi

Game Pertama Naoki Yoshida di Square Enix Sempat Dibatalkan

Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa game pertama Naoki Yoshida di Square Enix sempat dibatalkan oleh para petingginya.

Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa game pertama Naoki Yoshida di Square Enix sempat dibatalkan oleh para petingginya.

Informasi ini diungkapkan oleh Naoki Yoshida melalui percakapan dengan Akihiko Matsui di acara “WE DISCUSS VANA’DIEL” (via Kotaku). Jika kalian tertarik dengan game besutan Square Enix, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di Gamedaim News.

Game Pertama Naoki Yoshida di Square Enix Sempat Dibatalkan

Berbicara dengan We Are Vana’diel, Yoshida membahas pengalamannya selama merger tahun 2003 antara Square Co. dan Enix Corporation. Pada saat itu, Yoshida adalah pengembang luar yang bekerja dengan Enix untuk game PC online ketika kedua perusahaan tersebut memutuskan untuk bergabung.

“Akibatnya, kami diberitahu bahwa game tersebut mungkin tidak eksklusif untuk PC. Benar saja, setelah merger, mereka meminta kami untuk mengerjakan ulang game itu untuk PS2,” kata Yoshida. “Ada perbedaan besar dalam kapasitas memori antara PC dan PS2 bahkan saat itu, terus terang, saya seperti, ‘Kamu bercanda, kan?'”

Langkah itu kemudian menimbulkan banyak masalah untuk game Yoshida. Namun, seorang petinggi akhirnya memanggilnya untuk bertemu dengan eksekutif Square Enix untuk memberikan penjelasan lengkap tentang masalah pengembangan.

Yoshida menjelaskan bahwa mereka memiliki harapan besar untuknya dan Tanaka Hiromichi (produser asli Final Fantasy XI) bersedia memberikan dukungan yang dia butuhkan untuk mengembalikan game itu ke jalurnya.

Sayangnya, proyek tersebut tidak akan rilis karena Square Enix terus meminta lebih banyak fitur. Rapat penjualan memutuskan bahwa game Yoshida membutuhkan mode skenario yang sama sekali baru.

Keputusan itu mengarah ke perdebatan di dalam perusahaan tentang bagaimana menyampaikan berita tersebut kepada tim Yoshida setelah meminta mereka untuk berbagai perubahan. Akibatnya, game itu ditunda tanpa ada tanggal rilis pasti.

Yoshida juga sempat menggambarkan proyeknya kepada Game Informer sebagai game RPG yang ambisius di mana kerja sama dengan sesama pemain adalah kunci untuk melihat berbagai cabang dari keseluruhan alur cerita.

“Kamu akan mengikuti jalan yang satu ini dan kemudian kamu harus bekerja sama dengan orang lain yang telah melalui sejarah yang berbeda, atau ada item yang harus kamu dapatkan untuk mengubah lintasanmu, tetapi pemain hanya bisa mendapatkan item itu dari orang lain,” kata Yoshida kepada Game Informer.

Menjadi Karyawan Resmi Square Enix

Terlepas dari pembatalan proyeknya, orang-orang penting di Square Enix melihat sesuatu dalam diri Yoshida yang menyebabkan Yosuke Saito untuk membawanya pada tahun 2005 sebagai karyawan resmi Square Enix.

Setelah itu. Yoshida akan mengerjakan Dragon Quest X dan berbagai spin-off lain sebelum ditugaskan Square Enix untuk menyelamatkan Final Fantasy XIV. Menurut Yoshida, keberhasilannya mengubah Final Fantasy XIV terkait dengan proyek yang dibatalkan itu.

“Rangkaian peristiwa itu adalah salah satu alasan mengapa saya bertekad untuk membangun kembali Final Fantasy XIV,” kata Yoshida. “Meskipun semua [produser Final Fantasy XI asli Tanaka Hiromichi] telah dilakukan untuk saya, saya tidak dapat merilis judul yang dia harapkan. Saya merasa membangun kembali Final Fantasy XIV adalah satu-satunya cara saya dapat membalasnya.”

Setelah lulus sebagai analis kimia, Fransiskus mengejar mimpinya untuk menjadi jurnalis dan telah meliput industri game sejak tahun 2020. Saat ini, ia fokus pada gelar Hubungan Masyarakat (Humas) dan tertarik dengan bagaimana para pemimpin industri game…

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks