Siapa yang tidak kenal dengan Electronic Arts atau yang biasa di sebut EA. Developer dari game FIFA 20 ini memang dikenal dengan identitasnya sebagai raja dari Microtransaction.
Bagaimana tidak, EA bahkan sudah berkali-kali dikritik oleh para penikmat game karena sistem yang mereka bawa tersebut rupanya menghancurkan kesan bermain game. Nah, baru-baru ini, dua pengacara asal Prancis telah melayangkan gugatan ke EA. Kenapa? Simak ulasannya berikut ini.
Microtransaction EA Diduga Memiliki Sistem Judi
Menurut dua pengacara tersebut, EA sejatinya telah memasang sistem judi ke dalam microtransaction di FIFA 20. Mereka berani mengatakan hal tersebut karena dirinya pernah mendapatkan sebuah keluhan dari klien dimana sang klien mengatakan bahwa telah menghabiskan setidaknya 9 juta dalam 5 bulan terakhir ini.
Di game ini, para pemain memiliki tim impiannya dalam artian tim yang kuat. Untuk itu, mereka bahkan rela mengeluarkan uang yang begitu banyak. Bahkan, klien saya menghabiskan setidaknya €600 atau Rp9 juta dalam lima bulan terakhir ini.
Victor Zagury
Tentu dengan laporan klien tersebut, kami percaya bahwa ada mekanisme judi dalam microtransaction milik EA. Beruntungnya, Belanda dan Belgia telah mengeluarkan aturan untuk hal tersebut.
Victor Zagury
Fans Memang Mengetahui Bahwa EA itu Cukup Buruk Dalam Hal Microtransaction
Sejatinya, tuntutan dari dua pengacara tersebut memang benar. Pasalnya, para fans EA telah mengetahui bahwa developer dari FIFA 20 tersebut sangat buruk dalam hal transaksi di dalam game.
Bahkan, beberapa game besutan EA yang menanamkan microtransaction seperti Star Wars Battlefront 2 yang berakhir dengan buruk. Namun, akhir-akhir ini EA mulai memperbaiki diri melalui game terbaru mereka Star Wars Jedi: Fallen Order.
Walau begitu, tetap saja EA harus menghadapi tuntutan dari dua pengacara asal Prancis tadi.