Tak bisa dipungkiri lagi bahwa Valorant menjadi trend baru di industri game saat ini. Bagaimana tidak, game besutan Riot Games ini terbilang menarik banyak mata di hampir seluruh dunia. Mengusung mekanisme yang ciamik, Valorant menjelma sebagai salah satu game FPS memukau beberapa waktu ini.
Namun, dibalik mekanisme serta gameplay yang memukau, ada perjuangan yang cukup berat bagi para developer. Untuk itu, mari kita simak proses pembuatan dari game ini.
Begini Proses Pembuatan Valorant
Berdasarkan video yang dirilis oleh VALORANT Indonesia, proses pembuatan dari game tersebut memang dilakukan secara hati-hati. Menurut Trevor Romleski, Lead Designer dari Valorant mengungkapkan bahwa proses pembuatan dari Valorant berlangsung cukup ketat.
Pasalnya, banyak pemain dari game ini yang hadir dari berbagai latar belakang yang berbeda. Menurut Trevor, Valorant akan dinikmati oleh pemain yang suka dengan gameplay cepat maupun lambat.
Tentu saja kehadiran dua tipe pemain tersebut mempengaruhi mekanisme dari game Valorant. Game ini pun akan mendukung kedua tipe pemain tersebut dengan mekanik milik Agent yang ada.
Menurut Trevor juga, Valorant mengedepankan sisi akurasi dari para pemain ketimbang skill yang dimiliki oleh setiap Agent. Jadi, kemenangan akan berpihak pada seseorang yang jago dalam meningkatkan akurasi.
Pemain Baru Butuh Adaptasi
Trevor Romleski menyebut bahwa butuh sedikit waktu bagi para pemain yang tak terbiasa dengan game taktikal agar dapat memahami gameplay dari game besutan Riot, Valorant.
Awalnya, para pemain akan sedikit mengalami kesusahan dan tak terbiasa dengan game yang mengandalkan taktikal
Trevor Romleski
Sedangkan Salvatore Garozzo mengungkapkan bahwa Valorant dirancang sebagai game yang mengandalkan tim ataupun individu. Mereka ingin ada sebuah momen dimana seorang pemain bisa mengalahkan 4 pemain dalam 1 ronde.
Terakhir, Salvatore menyatakan bahwa pembuatan Valorant ini dilakukan sangat hati-hati agar dapat memenuhi ekspektasi para pemain nantinya.
