Smartphone gaming yang ditunggu-tunggu secara resmi rilis di Indonesia, yaitu Black Shark 3.Bagi yang mengikuti perkembangan Black Shark, di bulan Januari terdengar kabar bahwa Tencent menggaet Black Shark untuk menguasai pasar smartphone khusus gaming.
Awal-nya, Black Shark 3 dirilis pada bulan Maret 2020 lalu. Namun untuk wilayah Cina saja kemudian pada bulan Mei 2020 baru dijual untuk wilayah Eropa.
Dan kini di bulan Juli untuk gamer Indonesia, akhirnya Black Shark 3 yang menggandeng Erajaya sebagai partner mereka. Black Shark 3 secara resmi hadir di Indonesia dengan segudang fitur dan spesifikasi-nya yang jos.
Pada kesempatan kali ini, Gamedaim akan mengulas mengenai smartphone gaming Black Shark 3 yang sudah ditenagai Snapdragon 865. Berikut ulasannya.
Impresi Pertama Unboxing: Bulky dan Terkesan Berat
Box pada Black Shark 3 didominasi oleh warna hitam yang keras disertai branding dari smartphone-nya itu sendiri.
Saat dibuka, isi dari box ini pertama kali yang terlihat ialah sebuah paket kecil yang berisikan casing khusus dari Black Shark 3 beserta kartu-kartu yang wajib ada di setiap paket pembelian.
Casing khusus-nya sendiri termasuk soft-case dan lentur yang berwarna putih serta terdapat 2 bolongan besar untuk slot kamera belakang dan port charging.
Lalu setelah paket kecil, terdapat smartphone dari Black Shark 3 itu sendiri. Impresi awal Penulis saat melihat smartphone ini terkesan besar di tangan, bulky, dan juga berat.
Setelah smartphone, kemudian terdapat adapter charger 66W yang berwarna putih. Menurut Penulis, alangkah lebih bagus-nya jika charger dan kabel charger dari smartphone ini berwarna hitam biar serasi aja gitu dengan warna Midnight Black dari si Black Shark 3. Ya itu tergantung selera masing-masing lagi aja sih.
Desain Smartphone Gaming yang Simetris
Black Shark 3 mengusung desain simetris dengan dimensi 168,7mm x 77,3 mm x 10,4mm yang beratnya sendiri sekitar 222 gram. Lalu display-nya sendiri berukuran 6,67 inch dengan resolusi sebesar 2400 X 1800 px FHD+ ber-rasio 20:9.
Untuk smartphone berukuran seperti itu, terasa cukup berat dan kurang pas jika masuk ke kantung celana. Apalagi jika kantung celana wanita yang kebanyakan lebih kecil ukurannya daripada kantung celana pria. Namun ukuran yang seperti itu cocok dengan grip Penulis saat mode potrait maupun lanskap.
Panel layar dari Black Shark 3 memakai layar AMOLED ber-warna 10 bit dengan akurasi Delta E < 1. Delat E itu sendiri apa sih? Intinya sih, semakin rendah akurasi Delta E maka warna yang dihasilkan semakin bagus.
Mengapa? Karena layar dengan Delta E yang lebih rendah akan menghasilkan warna yang lebih akurat tanpa distorsi warn. Oleh karena-nya Black Shark 3 memiliki akurasi yang tergolong bagus untuk sebuah smartphone.
Material body belakang-nya sendiri memiliki 2 paduan bahan yaitu glass dan metalik. Namun untuk frame display berbahan metalik. Karena bahannya tersebut, amat mudah sidik jari tercap di bagian belakang body. Terlebih lagi jika dalam keadaan tangan berkeringat sehabis main game berjam-jam.
Tombol Port Yang Terdapat di Black Shark 3
Mengenai tombol dan port lainnya, jika dilihat dari bagian depan, terdapat kamera selfie di sisi depan bagian atas beserta speaker. Karena Black Shark 3 mengusung 2 speaker, 1 speaker lainnya berada di bagian sisi bawah-nya.
Hal ini menurut Penulis bagus dalam penempatannya karena jika bermain game, speaker-nya tidak tertutup oleh jari-jemari dan saat bermain game jadi semakin tahu letak musuh berada dengan mendengar suara step mereka. Speaker juga menghasilkan suara yang halus dengan bass yang oke serta dapat dihasilkan secara maksimal (besar).
Di bagian kiri terdapat slot SIM Card dan tombol Volume yang jarak-nya berdekatan. SIM Card-nya sendiri terdapat 2 slot yang bisa ditaruh depan belakang. Ukurannya sendiri ialah Nano-SIM. Sedangkan di bagian kanan terdapat tombol Power dan tombol toggle untuk mengaktifkan mode Shark Space.
Shark Space 3.0
Black Shark 3 sendiri mengusung Shark Space 3.0. Fitur tersebut pada inti-nya akan membantu para pengguna untuk mengatur pengaturan pada game yang akan dimainkan.
Di Shark Space, pengaturan game akan lebih mudah dibandingkan harus menyetel manual melalui pengaturan smartphone. Selain dengan tombol, untuk menggunakan fitur Shark Space secara lebih mudah, bisa juga dengan cara menarik layar di bagian kanan atas jika sedang in-game.
Ngomong-ngomong mengenai tombol Power, saat Penulis mencoba restart Black Shark 3, smartphone tersebut membutuhkan waktu sekitar 27 detik untuk kembali menyala.
Kemudian di bagian bawah terdapat microphone dan port USB Type-C. Lalu bagaimana dengan earphone? Black Shark 3 menaruh port 3.5mm earphone di bagian atas smartphone.
Lanjut untuk bagian belakang body terdapat kamera berjumlah 3 buah disertai flash di bagian bawah-nya yang membentuk frame berlian. Tapi menurut Penulis pribadi, melihat bagian kamera ini seperti badge logo Superman dibanding berlian.
Setelah bagian kamera, terdapat logo Black Shark yang RGB. Yap, RGB. Kita dapat sesuka hati mengubah warna dan mode RGB tersebut di pengaturan bagian Pengaturan Spesial atau Featured Function. Logo-nya sendiri menyatu dengan body belakang sehingga terasa sama jika disentuh.
Di bawah-nya lagi sama seperti pada bagian kamera, frame di bawah membentuk bentuk berlian. Di sini terdapat pin untuk melakukan magnetic wireless charging 14W.
Spesfikasi dan Fitur yang Mendukung Pengalaman Gaming Menjadi Maksimal
Refresh rate tentu menjadi salah satu hal agar bermain game menjadi lebih maksimal. Black Shark 3 sendiri sudah mengusung refresh rate hingga 90Hz dilengkapi teknologi MEMC yang membuat display terlihat lebih smooth dan transisi-nya yang lebih hidup.
Dengan refresh rate sebesar itu, terdapat juga Master Controls yang dapat melakukan Touch Reporting Rate sebesar 270Hz. Master Controls ini dapat digunakan saat mengaktifkan fitur Shark Space.
Terdapat Master Touch 3.0 yang menyediakan 2 sentuhan sensitif dari hot keys dengan hanya menekan layar saja. Sensor tekanannya-pun sudah di-upgrade dari 2 ke 4 pada Black Shark 3 ini. Area tekanannya-pun juga lebih lebar dan level tekanannya lebih mudah diterima oleh layar.
Untuk mengatur Master Touch-nya sendiri kita harus masuk ke Gamer Studio pada Shark Space lalu pilih Master Control. Sebagai contoh Penulis coba Master Control di COD: Mobile. Tombol L digunakan untuk menembak dan tombol R digunakan untuk mengeker.
Layar dari Black Shark 3 memiliki sertifikasi VDE yang berarti pengguna akan terlindungi mata-nya. Selain itu, layar AMOLED tersebut juga dilengkapi In-Display Fingerprint di bagian yang sudah ditentukan.
Dapur Pacu Black Shark 3
Lanjut, spesifikasi utama dari Black Shark 3 yang tidak lain ialah Soc yang dipakainya itu sendiri. Black Shark 3 mengusung chipset Snapdragon 865 yang pada saat review ini dibuat, chipset tersebut merupakan chipset paling maju untuk smartphone gaming Android (posisi nomor 1 dimiliki oleh A13 milik Apple).
Untuk RAM, Black Shark 3 memiliki storage internal sebesar 128GB, RAM sebesar 8GB, sudah memakai JOYUI 11 yang basisnya dari MIUI11/Android 10. Memiliki baterai ganda yang totalnya sebesar 4720 mAH serta sudah didukung teknologi Hyper Charge 65W.
Yang menarik, Black Shark 3 memakai UFS 3.0 ROM dan LPDDR5 RAM di mana teknologi tersebut membuat data akan ditransfer dengan cepat. Jadi saat menginstall aplikasi, atau saat loading aplikasi jadi semakin cepat.
Tidak lupa juga, mengenai konektivitas smartphone ini sudah mendukung 5G dan Wi-Fi 6 yang kecepatan-nya sekitar 270% lebih cepat dari Wi-Fi 5. Namun karena memang di wilayah Indonesia belum banyak provider atau operator yang menyediakan jaringan 5G. Tenang saja, smartphone ini bisa dipakai untuk konektivitas 4G.
Selain itu, terdapat dual “X” antena di sekitar frame smartphone ini yang berfungsi untuk memperkuat atau me-stabilkan jaringan.Black Shark 3 memang sudah mengusung 5G dan Wi-Fi 6, hanya saja tidak terdapat fitur NFC. Tapi menurut Penulis pribadi tidak terlalu masalah karena gamer sendiri sepertinya jarang menggunakan NFC tersebut.
Untuk sensor, Black Shark 3 memiliki sensor yang hampir lengkap. Berikut daftar sensor dari smartphone ini:
Smartphone Gaming dengan Kamera 64 MP dan 256 MP!
Seperti yang sudah penulis katakan di awal, Black Shark 3 memiliki 3 buah kamera di bagian belakang yang masing-masing memiliki tugas tersendiri.
Resolusi sebesar 64 MP Super Clear + f/1.8 terdapat di kamera utama. 13 MP untuk mode ultra-wide + f/2.25, dan 5 MP + f/2.2 untuk bokeh. Untuk mengaktifkan atau menonkatifkan mode ultra-wide, tinggal pergi ke aplikasi kamera-nya saja.
Di aplikasi-nya sendiri terdapat mode potret yang aperture-nya bisa disetting dari f/1.0 hingga f/16. Selain itu, kamera Black Shark 3 dapat mengaktifkan mode panorama dan HDR.
Selain mode potret, smartphone ini mampu menghasilkan foto dengan resolusi 256 MP yang bisa dicoba di mode Pro untuk kamera belakang. Cuma untuk mengambil resolusi yang amat besar tersebut perlu waktu cukup lama sekitar 20 detik untuk sekali take. Dan tangan kalian tidak boleh bergerak selama 20 detik tersebut agar kamera bisa menangkap gambar dengan jelas.
Resolusi tersebut tentunya dihasilkan oleh algoritma / AI dari si kamera. Jadi bukan berarti kamera dari Black Shark 3 ini memiliki resolusi 256 MP.
Demonstrasi Kamera
Penulis pribadi melihat hasil foto-nya seperti hasil foto mode foto biasa. Ya walau akan berguna sekali untuk mengambil foto beresolusi tinggi seperti foto panorama atau pemandangan.
Nah itu untuk kamera belakang-nya. Untuk kamera depan-nya sendiri memiliki resolusi sebesar 20 MP + f/2.2 yang bisa juga diaktifkan mode HDR. Untuk hasil foto kamera depan, berikut hasil tangkapannya.
Untuk hasil foto kamera belakang, berikut hasil tangkapannya.
Foto yang dihasilkan Black Shark 3 sudah cukup bagus dan menghasilkan warna yang cukup tajam. Dan untuk fokus dari kamera ini cukup mengesankan. Blur atau bokeh pada background terlihat halus.
Mengenai video, kamera belakang mampu melakukan perekaman 4K di 30fps dan atau di 60fps, 1080p di 30/60/240fps, dan 720p di 1920fps. Namun untuk kamera depan hanya mampu merekam resolusi 1080p di 30fps.
Untuk merekam dengan mode slow motion-nya sendiri bisa hingga 1920fps.
Dengan segala spesifikasi dari kamera di atas, untuk melakukan live streaming melalui smartphone ini sudah mumpuni. Hanya saja, memang stabilizer untuk kamera selfie kurang bagus.
Performa Gaming dari Black Shark 3
Penulis mencoba bermain beberapa game di Black Shark 3 antara lain Call of Duty: Mobile, PUBG Mobile, Shadow Fight 3, PES 2020, Honkai Impact, dan Asphalt 9.
Saat bermain, Penulis mengubah refresh rate ke 90Hz dan selalu mengaktifkan Lidcrous Mode (atau mode gila) supaya Soc dari Black Shark 3 mampu mencapai limit performa dan suhu smartphone-nya dimaksimalkan.
Pada PUBG Mobile, smartphone ini mampu mendapatkan 90fps stabil untuk pengaturan grafis Ultra HDR. Honkai Impact juga mendapatkan 90fps. Begitupula dengan Asphlat 9 dan Shadow Fight 3.
Hanya saja untuk PES 2020, entah kenapa walau mendapatkan 60fps berdasarkan aplikasi fps monitor yang Penulis gunakan, terlihat stuttering saat bermain. Seperti saat mengganti menu ke menu lain itu tidak halus pergerakannya. Padahal, mode gila Black Shark sudah diaktifkan.
Kemampuan Baterai-nya Bikin Puas Nge-game
Karena Black Shark 3 mengusung baterai ganda yang memiliki total kapasitas 4720 mAh, smartphone gaming ini mampu menjalankan game seperti PUBG Mobile dalam mode gila selama berjam-jam.
Penulis mencoba bermain PUBG Mobile selama 50 menit dan hanya menghabiskan 11% saja. Dan selama waktu tersebut, Penulis bermain dengan grafis maksimal yang stabil di 90fps, brightness smartphone 100% dan audio 100% serta mengaktifkan Wi-Fi selama bermain.
Cukup mengesankan dengan baterai dari Black Shark 3 ini karena setelah digunakan dengan berbagai tugas, hanya habis kurang dari 1/5 baterai-nya saja untuk hampir 1 jam.
Perlu diingat, jika bermain game dengan mengaktifkan mode gila, body belakang smartphone ini menjadi panas. Tentu saja, hal itu disebabkan mode gila tadi yang mendorong kemampuan Soc lebih maksimal.
Namun, panas tersebut bisa teratasi jika kalian punya aksesoris resmi dari Black Shark yaitu FunCooler Pro. Aksesoris tersebut berfungsi untuk mendinginkan smartphone saat dipakai secara ganas. Hanya saja, aksesoris tersebut dijual terpisah dan harganya cukup menguras dompet.
Untuk charging, Hyper Charge 65W dari Black Shark 3 ini benar-benar cepat. Penulis mencoba mengisi daya smartphone gaming ini dari 4% hingga 100% perlu waktu kira-kira 40 menit. Itupun saat smartphone bukan dalam mode airplane yang berarti masih ada fitur atau pekerjaan yang berjalan seperti konektivitas Wi-Fi.
Kesimpulan
Black Shark 3 bisa dibilang lebih banyak kelebihan dibanding kekurangannya. Kelebihan tersebut antara lain di spesifikasi dan performa-nya yang memang tinggi.
Soc yang sudah memakai Snapdragon 865, RAM 8GB, resolusi FHD+, refresh rate mencapai 90Hz, Hyper Charge, dan salah satu fitur atau mode yang Penulis pribadi sukai ialah Shark Space di mana semua pengaturan terkait gaming bisa diatur dengan mudah di mode tersebut.
Hanya saja, internal storage yang 128GB cukup tidak memiliki leluasa bagi pengguna mengingat ini adalah smartphone gaming dan game-game di mobile zaman sekarang membutuhkan space yang cukup besar. Kadang malah melebihi space untuk beberapa game di PC. Ya setidaknya, ini pendapat Penulis pribadi. Mungkin saja Black Shark 3 nanti-nya mengeluarkan versi internal storage 256GB atau bahkan lebih?
Selain itu tidak adanya fitur NFC juga membuat smartphone ini kurang sempurna. Black Shark 3 dibandrol seharga Rp9.999.000 (harga normal: Rp10.999.000) yang dapat dibeli di official store mereka dengan link pembelian berikut: Shopee.
Bukan hanya smartphone, terdapat berbagai aksesoris pendukung Black Shark di official store tersebut seperti FunCooler Pro.
Untuk Indonesia, saat ini hanya terdapat Black Shark 3 dengan spesifikasi 8GB+128GB varian warna Midnight Black saja, untuk model dengan spesifikasi yang berbeda dan varian warna lain akan segera dijual.
