ReviewHardwarePeripheral

Review HyperX Cloud Stinger 2: Pilihan untuk Bujet Terbatas

HyperX kini memiliki Cloud Stinger 2, sebuah headset untuk mereka yang memiliki bujet terbatas sehingga cukup menarik, meski ada hal yang membuat headset ini tidak efisien.

HyperX kini memiliki Cloud Stinger 2, sebuah headset untuk mereka yang memiliki bujet terbatas sehingga cukup menarik, meski ada hal yang membuat headset ini tidak efisien.

Jika kita berbicara soal headset, maka peripheral satu ini merupakan alat bantu yang sangat berguna ketika kita bermain gim. Mulai dari mendengarkan step atau posisi lawan secara presisi yang keluar dari driver speaker, maupun melontarkan satu atau dua patah kata melalui microhpone. Namun, headset yang cukup terjangkau untuk kelasnya—di mana headset ini memiliki price point yang menengah tetapi mempunyai fitur layaknya headset premium—tetap terdapat kesalahan masif yang amat disayangkan.

Simak review HyperX Cloud Stinger 2 berikut ini.

Unboxing

Hyperx-stinger-2-gamedaim-review-14
Box depan
Hyperx-stinger-2-gamedaim-review-13
Box belakang

Ciri khas HyperX ialah penggunaan warna merah dan hal ini diimplementasikan pada box HyperX Cloud Stinger 2 (selanjutnya disebut “Stinger 2”) yang seluruh sisinya keras sehingga sangat aman jika ditumpuk dengan box lain.

Secara visual, bagian depan box memperlihatkan gambar produk headset yang tentunya ditemani oleh beberapa fitur andalan, sedangkan bagian belakang sangatlah merinci menyoal bagian headset, spesifikasi, dan juga isi konten.

Hyperx-stinger-2-gamedaim-review-12
Isi box

Barang yang akan kita temukan dalam box, antara lain:

  • Headset HyperX Cloud Stinger 2
  • PC extension cable
  • Microphone foam
  • Buku manual
  • Kartu garansi

Di sinilah yang Penulis maksud mengenai “efisien” menyoal headset ini. Kehadiran extension cable ini atau kita bisa menyebutnya sebagai ‘splitter’ menunjukkan bahwa microphone Stinger 2 tidak dapat aktif jika kita tidak menyambungkan kabel utama ke splitter.

Adalah hal yang cukup fatal bagi sebuah headset gaming agar menjadi alat yang membantu dan efisien jika tidak menggunakan satu kabel untuk dua fungsi. Mengapa? Karena tidak semua laptop yang memiliki 2 jack khusus microphone dan headphone/audio. Mayoritas jack pada laptop zaman sekarang hanyalah jack combo yang sudah termasuk microphone dan audio. Selain itu, PC desktop pun hanya memiliki jack microphone di sisi belakang, bukan depan. Alhasil kita harus mencolok kabel Stinger 2 ke belakang casing system unit PC, bukan di depan.

Berbobot Ringan dan Tidak Monoton

Hyperx-stinger-2-gamedaim-review-19
HyperX Cloud Stinger 2

Sebuah headset ringan memberikan keuntungan yang beragam, mulai dari tidak bertambahnya beban berlebih ketika dibawa bepergian, maupun tidak begitu menekan di bagian ubun-ubun kepala. Hal inilah yang menjadi kelebihan Stinger 2 dengan memiliki bobot di bawah 300g atau lebih tepatnya sekitar 272 gram—mengingat material keseluruhannya dari plastik. Bahan plastik body headset bukanlah yang paling keras, tetapi sudah cukup solid.

Secara ukuran, baik itu headband maupun earcup, Stinger 2 termasuk besar sehingga ketika dipakai membuat kepala kalian ikut besar pula. Namun secara desain, warna hitam keseluruhan dengan tambahan tekstur bergaris pada bagian housing earcup memberikan kesan beragam—jadi tidak monoton. Terdapat logo HyperX juga pada bagian tersebut.

Hyperx-stinger-2-gamedaim-review-08
Logo di housing
Hyperx-stinger-2-gamedaim-review-06
Swivel
Hyperx-stinger-2-gamedaim-review-05
Padding earcup
Hyperx-stinger-2-gamedaim-review-09
Padding headband

Dari segi kenyamanan, padding earcup maupun headband cukup nyaman. Terutama pada earcup, bantalan busa pada bagian ini agak sedikit keras dan tidak begitu tebal, juga tidak terlalu memblokir noise dari luar. Hanya saja, padding earcup dengan cover kulit ini tidak membuat kulit gatal ketika dipakai berjam-jam lamanya

Hyperx-stinger-2-gamedaim-review-02
Headband

Tidak berbeda jauh dari housing earcup, pada bagian atas headband pun memiliki tekstur yang serupa. Hanya saja logo HyperX pada bagian ini dibuat samar-samar dan glossy sehingga memberikan kesan elegan dan tidak begitu memukau. Di samping itu, bagian housing earcup ini dapat swivel 90 derajat sehingga dapat dengan mudah diletakkan di atas meja dalam posisi terlentang.

Hyperx-stinger-2-gamedaim-review-04
Adjuster
Hyperx-stinger-2-gamedaim-review-03
Adjuster level

Pengaturan headband pada Stinger 2 menyediakan opsi bagi penggunanya agar mendapatkan posisi terbaik. Terdapat penanda layaknya penggaris berdasarkan jarak tarikan dalam bentuk milimeter, yakni 0 mm – 60 mm. Dalam kasus Penulis, posisi di 40 mm sudah lebih dari cukup agar headset tidak mudah lepas dari kepala, dan juga tidak begitu menekan bagian telinga. Selain itu, penarikan adjuster headband dapat disesuaikan secara akurat karena terdapat bolongan sesuai jarak milimeternya setiap 5 mm.

Hyperx-stinger-2-gamedaim-review-07
Volume wheel

Menyoal tombol-tombol, Stinger 2 ini sangatlah minim tombol. Hanya terdapat tombol pengaturan volume pada sisi kanan dan letaknya di bagian belakang. Warna tombolnya dibuat merah yang sepertinya sengaja agar memiliki kesan ‘HyperX’ nya. Sedangkan di sisi kiri ini terdapat microphone dan kabel audio yang sayangnya non-detachable.

Microphone ‘Hampir’ Fleksibel dan Audio yang ‘Gaming’ Abis

Hyperx-stinger-2-gamedaim-review-16
Microphone

Bukan hanya kabel audio, namun microphone headset menolak untuk dicopot sehingga akan terpasang terus selama kalian memakai headset ini. Meski begitu, microphone Stinger 2 cukup adjustable karena batangnya ini mudah diarahkan untuk mendapatkan pick up vokal yang tepat sasaran. Kita juga diberikan foam agar meminimalisir noise berupa angin yang masuk ke microphone. Secara ukuran panjang, microphone headset sangatlah presisi dengan mulut.

Microphone dapat dengan mudah kita nonaktifkan hanya dengan menariknya ke atas hingga timbul bunyi ‘klik’ yang artinya ‘microphone’ sudah tidak aktif. Tapi, kita tidak perlu menariknya sampai mentok, cukup menarik microphone hingga arah jam 11.

Polar patter yang microphone Stinger 2 ini miliki ialah bi-directional dengan karakteristik perekaman yang jernih dan sangat minim noise yang terekam. Hanya saja, secara power suara yang masuk itu tidaklah besar, bahkan Penulis harus mengatur gain ke maksimal ditambah boost di 20% agar terekam dengan jelas.

Berikut hasil perekaman microphone HyperX Cloud Stinger 2 melalui Audacity.

Tidak dapat dianggap remeh, meski tidak memiliki power menyoal perekaman audio lewat microphone, namun audio driver headset ini sangatlah presisi dan memberikan informasi akurat menyoal posisi musuh ketika bermain gim battle royale seperti Apex Legends atau FPS seperti CS:GO. Namun, sama seperti microphone, entah kenapa audio yang keluar tidak begitu powerful meski sudah diatur ke maksimal, baik di headset dan PC secara langsung.

Hyperx-stinger-2-gamedaim-review-15
CS:GO

Bukan hanya untuk gaming, namun untuk mendengarkan musik dari berbagai genre, entah itu pop hingga rock, driver headset mampu memproduksi suara yang jernih dengan penggambaran vokal penyanyi yang jelas. Seperasi instrumental dan vokal penyanyi pun tidak samar-samar sehingga memberikan pengalaman mendengarkan musik yang lebih baik.

Spesifikasi Teknis

  • Driver: Dynamic, 50mm with neodymium magnets
  • Form Factor: Over ear, circumaural, closed back
  • Frequency Response: 10 Hz – 28 kHz
  • Sensitivity: -40.5 dBV (1 V/Pa at 1 kHz)
  • T.H.D: ≤ 2%
  • Frame Type: Plastic
  • Ear Cushions: Memory foam and premium leatherette
  • Weight: 0.60lb

Kesimpulan

Review HyperX Cloud Stinger 2: Pilihan untuk Bujet Terbatas

HyperX Cloud Stinger 2 merupakan salah satu opsi yang tepat bagi mereka yang memiliki bujet terbatas namun ingin mendapatkan kualitas yang setara headset premium dan cocok untuk gaming. Driver headset dapat dengan cerdik memberikan letak atau posisi musuh secara presisi sehingga kita dapat mengambil tindakan secara akurat. Namun, harga yang terjangkau bukan berarti tanpa ada titik kelemahan. Mulai dari kabel yang harus dicolok ke splitter, undetachable kabel dan microphone merupakan kekurangan yang harus diterima ketika memilih headset dari HyperX satu ini.

80%

SCORE

PROS

  • Berbobot ringan dan dapat swivel

  • Adjuster fleksibel yang dilengkapi level perpindahan posisi

  • Mempunyai signature sound yang jernih dan dapat memberikan posisi musuh ketika bermain

  • Tombol wheel volume yang mudah diputar

CONS

  • Undetachable microphone dan kabel audio

  • Harus mencolok kabel ke splitter sehingga membutuhkan dua jack agar microphone dapat aktif

  • Audio perekaman microphone dan driver headset kurang powerful

REVIEW BREAKDOWN

Design

Build Quality

Sound Quality

Microphone

Price

HyperX Cloud Stinger 2 dapat dibeli dengan harga Rp799.000 melalui link pembelian berikut ini.

Remaja Gen Z yang punya memori nostalgia zaman SD saat bermain Stronghold Crusader, Harvest Moon: Back to Nature, sampai Warcraft II. Hubungi: irgie@gamedaim.com

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks