ReviewBeritaHardwareResmi

Review Acer TravelMate P6: Ga Pake Ribet!

Acer mungkin dikenal lewat seri lini gaming-nya, tetapi brand laptop satu ini tidak melupakan para pelaku bisnisdengan mobilitas tinggi.

Acer mungkin dikenal lewat seri lini gaming-nya, tetapi brand laptop satu ini tidak melupakan para pelaku bisnisdengan mobilitas tinggi.

Kebutuhan di zaman serba digital membutuhkan device atau alat penunjang lainnya untuk mengerjakan suatu tugas atau menjalankan kewajiban. Sebagai contoh, masa pandemi Covid-19 kemarin membuat masyarakat seluruh dunia harus di rumah aja dan diharuskan tetap bekerja. Kehadiran internet dan alat penunjang pun menjadi indikator untuk mendorong laju produktivitas. Setelah covid-19 mereda, ada hal yang membekas dan diaplikasikan hingga saat ini, yakni WFA atau Work From Anywhere.

Para pekerja digital, perkantoran tradisional, hingga mereka para profesional yang terbiasa melakukan perjalanan bisa merasakan kebijakan WFA yang senantiasa diimplementasikan bahkan setelah pandemi sudah mereda. Kemudian, dalam menunjang kegiatan WFA inilah dibutuhkan sebuah device yang mumpuni, salah satunya sebuah laptop.

Mereka-mereka inilah pekerja yang sering berpindah tempat, karena memiliki kehendak atas tempat bekerja yang tak terikat dengan tempat kerja tetap. Acer melalui TravelMate P6, sesuai namanya, merupakan salah satu laptop yang mendukung para pekerja dengan mobilitas tinggi. Satu hal lagi, TravelMate P6 menjadi seri TravelMate dari Acer yang pertama kali mengusung layar OLED dan juga sudah military-grade untuk durabilitasnya.

Simak review Acer TravelMate P6 berikut ini.

Definisi Sebuah Sahabat

Acer-travelmate-p6-gamedaim-review-2
Acer TravelMate P6

Sahabat bisa didefinisikan sebagai sebuah hubungan yang sangat dekat, melebihi teman tentunya. Acer Travelmate P6 bisa dijadikan sahabat untuk pekerja profesional hingga pekerja nomaden, traveller, atau apapun okupasi pekerjaan kalian yang mengharuskan sering-sering berpindah tempat.

Memiliki ukuran rincian panjang 31 cm, lebar 22 cm, dan ketebalan hanya di 1.6 cm saja menjadikan laptop ini masuk ke kategori compact dan ringan karena memiliki bobot di 1.1 kg. Dengan kondisi ukuran dan bobot seperti ini, Travelmate P6 bukanlah beban untuk dibawa bepergian maupun nomaden. Selain itu, laptop ini sangatlah mudah masuk ke dalam tas berukuran konvensional yang biasa muat dengan laptop 15.6 inch.

Meski memiliki sasis yang terbilang tipis, Acer mengklaim bahwa TravelMate P6 sudah melewati prosedur tes yang ketat: kejatuhan dari ketinggian, tes kelembapan, dan suhu ekstrem. Dari tiga pengujian tersebut, laptop compact ini diklaim bertahan dengan baik dalam kondisi tersebut.

Laptop ini juga telah memiliki banyak sertifikasi, seperti: sertifikasi TCO, teregistrasi EPEAT, dan sertifikasi tes kelas militer MIL-STD 810H yang di mana berarti laptop ini sudah dijamin secara kualitas. Sedangkan dari sisi material, laptop ini ramah lingkungan karena mengusung plastic PCR (Post-Consumer Recycled) atau istilah awamnya ialah plastik yang didaur ulang.

Dari segi visual, laptop ini sangatlah minimalis dan tidak begitu memancing perhatian sekitar. Warna body keseluruhan yang black matte ini memiliki bagian belakang layar yang hampir kosong melompong dan hanya menyisakan logo Acer di sisi pojok—itupun logonya terkesan menyaru meski berada di kotak yang glossy. Tampilan yang minimalis seperti ini tidaklah buruk, melainkan memberikan kesan apa adanya dan elegan serta siap dipakai dalam kondisi apapun, baik meeting maupun ketika sedang bepergian menggunakan transportasi umum.

Layar bezeless laptop ini tidak neko-neko juga, hanya terdapat webcam di sisi atas yang sudah memiliki penutup mekanik fisiknya (webcam privacy shutter) sendiri, serta logo Acer yang menyempil di sisi layar bawah.

Meski layar laptop tidak diletakkan di atas sasis body utama, namun tipe engsel yang menggantung layar pada laptop ini sangat bisa diajak kerja sama. Engsel laptop membuat layar dapat didorong atau ditarik dengan sangat mudah—effortless—cukup menggunakan satu jari tangan saja.

Mungkin, laptop ini menjadi laptop dengan engsel terbaik dari segi kelancaran dan kenyamanan ketika ditarik. Selain itu, layar laptop bisa kita tidurkan alias diputar hingga 180 derajat. Konfigurasi layar seperti itu memberikan opsi untuk kenyamanan dan preferensi masing-masing ketika menggunakan laptop.

Bukan hanya engsel laptop yang terasa nyaman, keyboard laptop ini pun demikian. Bisa Penulis akui, type feeling ketika mengetik di laptop ini hampir mirip layaknya keyboard mechanical dengan switch top-tier yang memberikan rasa ‘fun-to-type’ atau kesenangan ketika mengetik.

Tidak ada rincian pasti mengenai profil keyboard laptop ini, namun total travel-nya agak lebih lebar sehingga rasa mengetiknya itu lebih powerful. Selain itu, feedback yang timbul membantu kita untuk mengetik secara lebih cepat dan akurat tanpa khawatir saltik.

Keyboard laptop ini belum mengusung full-sized keyboard karena hanya berjumlah 80 buah saja—tiadanya deretan numpad. Tetapi, terdapat backlit putihdengan 2 level yang akan meningkatkan visibilitas ketika kondisi ruangan kurang cahaya. Uniknya, hanya tombol Spacebar yang tidak dibekali fitur backlit layaknya keycaps lain.

Deretan tombol function dibuat lebih kecil secara ukuran dan letaknya di atas deretan angka. Pada sisi ujung, terdapat tombol untuk power yang bisa dikatakan bahwa laptop ini mengikuti zaman.

Laptop compact ini memiliki arrow keycaps untuk tombol panah Atas dan Bawah dibuat memanjang dibandingkan mengotak. Hal tersebut mungkin dilakukan agar tombol tidak keluar dari layout keyboard. Penulis pribadi tidak begitu masalah dengan ukuran kecil tombol panah Atas dan Bawah karena sudah dibantu oleh typing feel yang nyaman sehingga minim saltik.

Speaker Menghadap ke Langit-Langit

Pada sisi bagian kanan dan kiri keyboard ini merupakan jalur keluarnya produksi audio dari speaker laptop yang didukung oleh DTS Audio. Memang, ketika mengetik secara intens, bagian speaker yang dari awal dibuat menghadap ke atas seperti ini akan terhalang oleh jari. Hal tersebut membuat suara yang keluar cukup terhalang oleh jari-jemari. Meski begitu, hal tersebut tidak begitu membuat audio jadi semakin redup karena okupasi layout speaker laptop ini memiliki ukuran selebar keyboard—dari tombol power hingga tombol panah.

Audio laptop ini kurang powerful secara besaran desibel suara dan bahkan masih kalah dengan kekuatan audio dari smartphone flagship. Dari segi kualitas justru terdengar biasa saja, tidak begitu istimewa. Suara vokal penyanyi memang terdengar jelas, namun bass dan treble tidak begitu menggaungkan keterampilannya masing-masing. Bisa dikatakan, audio speaker pada laptop ini lebih berfungsi sebagai pendukung saja ketika meeting ataupun mendengarkan hal-hal di luar musik. Jadi, bukanlah sesuatu yang ‘fun’ untuk mendengarkan lagu lewat laptop ini.

Melirik ke bawah keyboard terdapat touchpad / trackpad yang secara rasio jika dibandingkan dengan keyboard itu justru terbilang cukup besar untuk ukuran sebuah trackpad. Meski berukuran cukup besar, namun secara posisi yang condong ke kanan ini tidak membuat sisi tangan kita menyentuh bagian trackpad. Oleh karena itu, ketika mengetik pun akan aman dari sentuhan yang tidak diinginkan.

Trackpad laptop ini memiliki permukaan yang tidak begitu mudah licin ketika terkena keringat. Namun, ketika trackpad dipencet terasa cukup berat sehingga membutuhkan tenaga yang lebih kuat. Tetapi dapat Penulis akui bahwa trackpad ini tidaklah ringkih dan justru memiliki build quality yang bagus karena posisi trackpad bertumpu pada satu titik saja ketika ditekan.

Port Memberikan Keleluasaan yang Cukup

Acer-travelmate-p6-gamedaim-review-5
Acer TravelMate P6

Acer hanya menaruh port pada dua sisi di laptop ini, yakni di sisi kanan dan kiri saja.

Pada sisi kanan, TravelMate P6 ini memiliki port MicroSD, audio 3.5mm jack, USB 3.2 Gen 1 yang sudah mendukung power-off USB charging, dan Kensington Lock. Kemudian di sisi kiri hanya terdapat 2x USB Type-C (Thunderbolt 4) dan HDMI 2.0. Kehadiran slot MicroSD pada laptop ini menandakan bahwa TravelMate P6 memang teman para profesional yang sering bepergian. Pengguna jadi tidak perlu membawa SD Card Reader secara terpisah jika ingin memindahkan file dari device kamera (misalnya) ke laptop—efisien dan cepat.

Acer-travelmate-p6-gamedaim-review-4
Acer TravelMate P6

Keragaman menyambungkan laptop ke display terlihat dari kehadirannya HDMI 2.0 dan Thunderbolt 4. Hal tersebut membuat kita leluasa akan pemilihan opsi untuk menyambungkan laptop ke display lebih dari satu secara sekaligus dan serentak. Namun, port USB 3.2 Gen 1 yang hanya berjumlah satu buah ini rasanya kurang begitu mumpuni. Menurut hemat Penulis, akan semakin leluasa untuk menyambungkan device yang menggunakan USB ke laptop ini jika terdapat (minimal) dua port USB 3.2 Gen 1.

Display yang Memanjakan Mata

Sebagai TravelMate yang mengusung panel OLED untuk pertama kalinya, laptop ini mengusung panel OLED 2.8K atau 2880×1800 dengan rasio 16:10, display laptop TravelMate P6 ini mampu menghasilkan warna yang akurat, vivid, dan sangat memanjakan indera mata pengguna.

Layar yang sudah bezeless ditambah ukurannya yang hanya 14 inch namun memiliki panel OLED merupakan sebuah perpaduan yang serasi dalam menghasilkan visual beresolusi tinggi dan berkualitas. Dari sisi color gamut, layar laptop sudah DCI-P3 100% dan refresh rate di 90Hz. Jadi ketika ingin menonton sebuah film blockbuster terkenal, layar laptop ini tidak akan mengecewakan dan justru memberikan pengalaman menarik bagi para Cinephile.

Di lain sisi, jika akan digunakan untuk menyiapkan sebuah presentasi dan akan ditampilkan ke client secara langsung lewat layar laptop, maka layar laptop ini tidak akan mengecewakan karena memiliki color gamut atau tingkat keakuratan warna yang tinggi. Segala grafis dalam presentasi yang telah disiapkan dijamin memberikan informasi yang memancing pandangan dan memanjakan mata.

Dukungan Baterai Tahan Lama dan Konektivitas Mutakhir

Laptop yang dikhususkan untuk kegiatan hybrid, profesional, bisnis, maupun travelling ini memiliki kapasitas baterai yang diklaim tahan hingga 18 jam. Hal tersebut tidaklah mengherankan, mengingat laptop ini memang didesain khusus untuk kegiatan yang berkaitan dengan hal-hal terkait profesional/bisnis. Alhasil, kita tidak perlu melakukan charging terlalu sering dan bisa lanjut mengerjakan proposal bisnis atau presentasi di keadaan atau lokasi antah berantah sekalipun.

Menyoal charging, colokan Power Brick laptop ini disediakan dalam dua model, yakni model Tipe B yang biasa digunakan di negara Amerika Tengah, Amerika Utara, dan beberapa negara Asia seperti Jepang, Thailand, hingga Taiwan. Kemudian model satunya ialah Tipe C yang biasa digunakan di Indonesia secara umum dan luas. Hal tersebut sudah dipikirkan Acer, mengingat laptop ini memiliki target pasar pengguna yang sering bepergian ke tempat jauh, salah satunya ke luar negeri. Power Brick charger laptop ini pun tidaklah besar sehingga tidak memakan tempat di tas/ransel/koper.

Dari segi konektivitas, laptop ini didukung 2×2 Mu MIMO Wi-Fi 6E dan juga Bluetooth 5.1 yang memiliki jarak transmisi hingga 240 meter dan kecepatan transmisi hingga 2 Mbps. Kedua konektivitas wireless dan networking tersebut merupakan generasi yang mutakhir dan tidak ketinggalan zaman.

Storage Kilat

Acer-travelmate-p6-gamedaim-review-3
Acer TravelMate P6

Mungkin kalian adalah seorang pebisnis dan memiliki hobi travelling. Kedua okupasi tersebut selaras dengan laptop ini karena memudahkan mobilitas kalian tanpa perlu khawatir menambah beban ketika membawa TravelMate P6. Hanya saja, suatu ketika, kalian merasa bosan dan ingin bermain gim sembari menunggu meeting dimulai atau menunggu pesawat di bandara. Muncul sebuah pertanyaan, apakah spesifikasi Acer TravelMate P6 yang dikhususkan sebagai laptop hybrid untuk para profesional mampu menjalankan gim-gim ternama seperti Dota 2?

Penulis menerima TravelMate P6 (seri P614-53-TCO) ini dengan spesifikasi sebagai berikut: prosesor Intel® Core™ i7 Generasi ke-13  yang berbasis platform Intel vPro®,  Intel vPro® An Evo Design graphics, RAM 16GB LPDDR5, dan 1TB NVMe PCIe Gen 4 SSD. Acer juga membuat TravelMate 6 ini upgradable dengan menyediakan 2 slot SSD M.2 yang sudah sangat cukup untuk mendukung penyimpanan yang besar.

Dari segi processor, RAM, dan storage memang terlihat meyakinkan untuk bermain gim. Namun karena graphics laptop ini bukanlah ditunjukkan untuk bermain gim, apakah tetap mampu menjalankan gim kompetitif?

Sebelum lanjut, bagaimana menyoal benchmarking?

Laptop ini Penulis coba rendering scene ‘Nicole Morena’di Blender3D. Hasilnya? Laptop ini membutuhkan waktu 2 menit dan 47 detik di mana laptop Acer Predator Helios 18 hanya membutuhkan waktu di 48 detik saja. Hal ini dapat dimaklumi mengingat TravelMate P6 bukanlah laptop yang mewahidkan performa dan menyeimbangkan kemampuan antara GPU dan CPU.

Lalu untuk Cinebench R23, laptop ini mendapatkan 1775 poin untuk Single Core, dan 7076 poin untuk Multi Core. Hasil dari Cinebench R23 ini merupakan cermin dari kinerja 10 Core dan 12 Threads dari i7-1365U.

Kecepatan storage laptop ini tidak bisa disubordinasikan begitu saja. Mengapa? Karena menurut CrystalDiskMark 8, NVMe Gen 4 SSD berkapasitas 1TB pada laptop ini mampu menyentuh kecepatan 5.7 GB/s untuk read, dan 4 GB/s untuk kecepatan write. Kecepatan tersebut sangatlah mendukung untuk memindahkan file antar-device maupun menyalin dokumen dari satu folder ke folder lainnya.

Lanjut ke 3DMark, laptop hybrid besutan Acer ini mampu melewati Time Spy Stress Test di 99.3% dan mendapatkan 1663 skor untuk Time Spy. Software benchmarking sintesis satu ini juga memprediksikan bahwa Apex Legends di 1080p Ultra mendapatkan 50+ FPS secara average.

Ketika uji performa di 3DMark dijalankan, menurut HWMonitor, laptop ini menyentuh suhu maksimal di 94° yang suhu panasnya sangat terasa di bagian sisi kiri atas laptop atau sekitar tombol QWERTY. Di samping itu, sisi trackpad cenderung adem dibandingkan sisi kiri atas laptop.

Terakhir, ketika mencoba Dota 2, laptop ini mencapai rata-rata di 98 FPS untuk pengaturan rata kiri (low) dengan konfigurasi 2880×1800 px di 90Hz. Hal ini menunjukkan bahwa Acer TravelMate P6 memang bukan diperuntukkan untuk gaming, namun setidaknya masih playable untuk beberapa judul gim, termasuk Dota 2–setidaknya bisa menemani waktu kosong ketika menunggu sesuatu.

Kesimpulan

Review Acer TravelMate P6: Ga Pake Ribet!

Acer TravelMate P6 membuktikan diri sebagai laptop hybrid yang menunjukkan performa cepat dalam hal storage dan design language yang membuat laptop ini sangat pas untuk dibawa bepergian karena cenderung kecil secara ukuran dan ringan secara bobot total. Meski terbilang tipis dan kecil, laptop ini sudah mendapatkan berbagai sertifikasi, terutama MIL-STD 810H yang merupakan tes kelas militer. Untuk menunjukkan presentasi secara langsung, layar OLED 2.8K laptop ini bisa memberikan pengalaman akan visual terbaik dengan produksi warna yang akurat dan vivid. Dari sisi port pun tetap menyediakan slot MicroSD. Selain itu, kehadiran HDMI 2.0 di samping Thunderbolt 4 memberikan opsi luas untuk menyambungkan laptop ke display. Terakhir, keyboard Acer TravelMate P6 merupakan definisi ‘fun-to-type’ karena memberikan kenyamanan ketika mengetik. Hanya saja, laptop ini hanya menyediakan 1x USB yang dirasa kurang ketika ingin menyambungkan peripheral ke laptop.

77%

SCORE

PROS

  • Kualitas panel layar yang sangat memanjakan mata karena menghasilkan warna begitu akurat dan jernih

  • Keyboard yang memberikan rasa kenyamanan di setiap tombol dalam seluruh aksi ketikan

  • Desain laptop yang minimalis dan berukuran kecil serta berbobot ringan

  • Kualitas kelas militer

  • Baterai yang tahan lama untuk pemakaian jangka panjang dan ketika bepergian

CONS

  • Port USB yang minim

  • Kualitas audio speaker yang tidak terkesan menarik dan biasa saja

REVIEW BREAKDOWN

Design

Build Quality

Audio Quality

Performance

Panel Screen

Port

Price

Acer TravelMate P6 tersedia di Acer eStore melalui link berikut ini.

Remaja Gen Z yang punya memori nostalgia zaman SD saat bermain Stronghold Crusader, Harvest Moon: Back to Nature, sampai Warcraft II. Hubungi: irgie@gamedaim.com

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks