Review

Review Acer Predator Helios 16: Lebih Compact, Tetap Berdikari

Kehadiran Acer Predator Helios 16 seakan-akan memberikan jawaban untuk versi ‘agak’ portable dari Acer Predator Helios 18 yang lebih besar.

Kehadiran Acer Predator Helios 16 seakan-akan memberikan jawaban untuk versi ‘agak’ portable dari Acer Predator Helios 18 yang lebih besar.

Bersamaan dengan Predator Helios 18, laptop Predator Helios 16 juga dilahirkan sebagai laptop gaming dengan performa mentok milik Acer hingga artikel ini tayang. Meski banyak kemiripan dengan seri 18 inch, laptop 16 inch satu ini memiliki beberapa keunggulan yang tidak bisa dihiraukan.

Dalam artikel review ini, Gamedaim menerima varian yang paling tinggi, yakni CPU 13th Gen Intel® CoreTM i9-13900HX Processor 2.2GHz yang ditemani dengan GPU NVIDIA® GeForce® RTXTM 4070 VRAM 8GB yang terbilang sangat sangar untuk tahun 2023 sekarang. Muncul sebuah pertanyaan, apakah laptop lini Predator dengan layar 16 inch terbaru ini membawa suatu keunikan dan pembaharuan dari seri-seri sebelumnya?

Simak review Acer Predator Helios 16 berikut.

Tangguh dalam Bentuk Kesederhanaan

Acer-predator-helios-16-gamedaim-review-08
Laptop

Acer mempertahankan bagaimana lini Predator dirancang secara memukau namun terlihat tangguh dalam kesederhanaan. Dalam laptop yang memiliki ukuran layar 16 inch ini, Predator Helios 16 bisa dikatakan sebagai laptop gaming yang nampaknya dapat berkamuflase layaknya laptop konvensional lainnya.

Memiliki ukuran panjang 35 cm, lebar 27.5 cm, dan ketebalan 3 cm yang standar untuk laptop di kelasnya. Berbeda dengan Predator Helios 18 yang termasuk jumbo, maka Predator Helios 16 yang lebih kecil 2 inch (16 inch = 40.6 cm) dibandingkan Predator Helios 18 bisa masuk ke dalam tas konvensional.

Bentuk chassis yang minimalis dan tidak menonjolkan sisi sudut-sudut tajam seperti Predator Helios 16 inilah yang pandai berkamuflase. Sepertinya, mulai banyak vendor laptop yang mulai mengarahkan desain laptop–terkhusus lini gaming mereka–secara keseluruhan yang tampil stylish dan tidak begitu mencolok sehingga terlihat elegan dan enak dipandang.

Laptop kelas premium ini memiliki beberapa bagian yang terbuat dari alumunium, terutama pada body panel layar. Jika berada di ruangan bersuhu rendah, maka bagian tersebut akan dingin. Bahan berkualitas dan tidak ringkih yang berasal dari alumunium pada laptop ini terasa solid dan terasa seperti sudah seharusnya. Selain itu, bahan plastik yang berada pada bagian engsel dan body chassis laptop juga tidak menunjukkan area yang ringkih.

Acer-predator-helios-16-gamedaim-review-09
Webcam

Layar laptop sudah bezel-less sehingga terlihat sangat besar untuk okupasi layar dibandingkan frame-nya (akan dibahas lebih lanjut di bawah). Pada bagian atas frame menyempil webcam, sedangkan bagian bawah frame terdapat logo Predator yang dibuat terlalu ketat sehingga hampir mentok garis frame.

Acer-predator-helios-16-gamedaim-review-03
Sticker di dekat engsel
Acer-predator-helios-16-gamedaim-review-04
Engsel

Engsel layar laptop sangat mendefinisikan apa arti dari sebuah kemudahan. Bagian body belakang layar yang minimalis hanya terdapat logo Predator saja dipadukan engsel yang membuat layar sangat ringan ketika didorong maupun ditarik. Meskipun layar belum bisa ditidurkan 180 derajat, kita bisa membuka layar laptop hanya dengan satu jari dan terasa tidak ada hambatan sama sekali. Selain itu, body utama laptop tidak ikut terangkat atau tergeser ketika layar dibuka.

Acer-predator-helios-16-gamedaim-review-12
Keyboard
Acer-predator-helios-16-gamedaim-review-11
Keyboard close-up
Acer-predator-helios-16-gamedaim-review-10
Numpad
Acer-predator-helios-16-gamedaim-review-13
Esc

Beralih ke bagian keyboard, Predator Helios 16 tetap membawa hal yang sama persis dengan Predator Helios 18 maupun Predator Helios 300 SpatialLabs Edition yang pernah Penulis bahas. Pada laptop ini, Acer mengusung full-sized keyboard yang memiliki travel moderat sehingga pengetikan instan dapat di-deliver dengan baik.

Semua tombol keyboard didukung backlit LED RGB yang dapat diatur melalui software PredatorSense. Bukan hanya di keyboard, namun sirip belakang laptop juga dapat menyala LED RGB yang menandakan bahwa laptop ini tetap membawa nuansa gaming. Pengguna juga diberikan opsi untuk mematikan seluruh LED RGB pada laptop agar terlihat tidak begitu mencolok, seperti saat sedang melakukan meeting.

Visibilitas legend setiap tombol membantu indera mata untuk mengenali setiap tombol. Keycaps hitam dipadukan legend putih ini sangat kontras sehingga keterbacaannya tinggi, bahkan dalam ruangan yang remang-remang sekaligus–tanpa perlu mengaktifkan backlit.

Typing feeling tombol pada keyboard tidak terasa keras dan justru empuk. Feedback yang ditimbulkan seketika switch tombol tersentuh oleh housing keycaps memberikan dorongan yang cukup. Berkat feedback yang cukup moderat, jari-jemari dapat meraih tombol lain dengan akurat sehingga menimbulkan saltik yang minimal.

Suara yang ditimbulkan tombol keyboard laptop ini cenderung kalem, jadi tidak begitu mengganggu ketika berada di ruangan yang membutuhkan keheningan seperti perpustakaan.

Tidak berbeda jauh dari para pendahulunya, Predator Helios 16 memiliki total 108 buah tombol yang dibuat lebih kecil dibandingkan tombol pada keyboard umumnya.

Penulis juga ingin menyampaikan bahwa lini Predator dengan lini Nitro tampaknya tidak begitu berbeda jauh dari segi desain dan peletakan keyboard. Sebagai contoh, Acer Nitro 5 memiliki tombol khusus untuk masuk ke NitroSense, begitu juga Predator Helios 16 ini yang memiliki tombol khusus untuk masuk ke software PredatorSense secara langsung yang berlogokan ‘Predator’ itu sendiri. Selain itu, tombol power diletakkan di pojok kanan atas yang sangat mudah dikenali oleh mata.

Acer-predator-helios-16-gamedaim-review-14
Switch key

Acer juga meletakkan tombol instan lainnya yang berada tepat di atas tombol F2. Mungkin bagi yang belum terbiasa dengan produk Predator akan mengira tombol tersebut ialah tombol power, namun bukan seperti demikian. Tombol yang panjang ini ialah Switch Key guna mengubah pengaturan fan atau mode laptop. Bisa dibilang, Switch Key adalah shortcut untuk masuk ke mode Turbo agar laptop bisa dialihkan ke performa maksimal.

Acer-predator-helios-16-gamedaim-review-17
Trackpad

Tepat di bawah Spacebar terdapat touchpad yang cukup besar jika dibandingkan laptop konvensional lainnya. Hal ini membuat jari lebih leluasa dalam mengarahkan kursor di layar laptop. Ketika laptop masuk ke mode Turbo, bagian touchpad inilah yang cenderung dingin.

Okupasi Layar yang Luas

Acer-predator-helios-16-gamedaim-review-07
Layar

Acer memberi berkat kepada layar Predator Helios 16 secara imbang dan berusaha memberikan yang terbaik.

Nyatanya, layar Predator Helios 16 dengan layar Predator Helios 18 sangatlah beda tipis, bahkan setipis rambut manusia jika dianalogikan. Yup, selain berbeda 2inch secara ukuran, screen-to-body ratio kedua laptop hanya berbeda 1% saja di atas kertas. Predator Helios 16 diberkati 88% screen-to-body ratio sedangkan Predator Helios 18 hanya 87% saja. Hal ini membuat layar Predator Helios 16 terlihat lebih besar dengan okupasi yang lebih luas ditambah frame bezel-less nya.

Dari pengusungan panel, laptop gaming ini memakai IPS yang diklaim Acer memiliki color gamut sRGB 100% dan DCI-P3 yang juga 100%. Secara ratio, layar laptop 16:10 ini memiliki resolusi WQXGA atau 2560×1600 px. Jika secara umum kita biasa mengetahui 1440p (QHD), maka laptop ini bisa dibilang 1600p secara besaran resolusi. Untuk sebuah laptop 16 inch tidaklah buruk dan bahkan lebih dari cukup mendapati resolusi WQXGA ini.

Dalam kondisi ruangan yang terang atau di luar ruangan, laptop ini mendapati visibilitas layar yang cakap untuk menangkal cahaya lampu maupun matahari berkat 500 nits.

Untuk dukungan gaming, layar ini sangatlah gaming-able karena mendapati refresh rate mentok di 240Hz dan adanya dukungan NVIDIA Advance Optimus dan NVIDIA G-SYNC. Ketiga faktor ini akan memberikan pengalaman terbaik ketika bermain gim, terutama gim-gim kompetitif seperti Apex Legends, Rainbow Six: Siege, Valorant, dan lain sebagainya.

Keberagaman Port

Acer-predator-helios-16-gamedaim-review-06
Port bagian kanan

Lagi-lagi, Acer tidak begitu memberikan perbedaan mencolok antara kedua seri, yakni Predator Helios 16 dan Predator Helios 18. Menyoal port saja pun, kedua laptop sama persis.

Pada bagian kanan, laptop gaming ini memiliki 1x USB 3.2 Gen 2 dan 1x USB 3.2 Gen 2 yang sudah mendukung power-off charging. Singkatnya, fitur power-off charging akan membiarkan kalian untuk melakukan charging terhadap device tertentu, meski laptop sedang dalam keadaan tidak aktif. Tidak lupa juga, terdapat Kensington Lock di bagian ujung mendekati engsel.

Acer-predator-helios-16-gamedaim-review-05
Port bagian kiri
Acer-predator-helios-16-gamedaim-review-18
Port bagian belakang

Beralih ke sisi kiri inilah yang cukup beragam, yakni audio 3.5mm jack, Micro SD Card Reader, 1x USB 3.2 Gen 1, dan Ethernet (RJ-45) guna menghubungkan laptop ke kabel LAN. Kehadiran Micro SD Card Reader tentunya sangat berguna dalam memindahkan data dari satu device ke laptop guna diolah lebih lanjut. Yup, para content creator atau mungkin fotografer dan videografer akan cocok dengan laptop ini karena tidak perlu membawa kabel tambahan maupun card reader secara terpisah.

Di sisi belakang yang menyatu dengan sirip LED RGB laptop ini mendapati beberapa port. Dari kiri ke kanan, yakni power port, HDMI 2.1, dan 2x Thunderbolt 4 yang memberi indikasi bahwa Acer tidak begitu pelit-pelit amat menyoal port.

Performa Paling Gemilang di 2023

Masuk dalam jajaran laptop premium, Acer Predator Helios 16 tentu akan dibuat semenarik dan segagah mungkin untuk para calon penggunanya. Acer menyatupadukan GPU dan CPU terkini untuk sebuah laptop gaming di pasar–setidaknya ketika artikel review ini tayang.

List spesifikasi Predator Helios 16 sudah dijelaskan di akhir sebelum kesimpulan, namun secara singkat, laptop ini mengusung 13th Gen Intel® CoreTM i9-13900HX Processor dan NVIDIA® GeForce® RTXTM 4070 with 8GB dedicated GDDR6 VRAM dengan TDP di140W. Tidak mengherankan jika Acer mematok harga yang tidak terjangkau pada Predator Helios 16 melihat apa yang akan kalian dapatkan dalam sebuah laptop 16 inch satu ini.

Acer-predator-helios-16-gamedaim-review-2
Sticker CPU dan GPU

Dari segi storage, Acer menanamkan 1TB PCIe Gen 4 NVMe SSD yang menurut CrystalDiskMark 8 memiliki kecepatan luar biasa dan sangat match jika diisi oleh gim-gim berat atau AAA. Selain itu menyoal konektivitas, laptop ini didukung Intel® KillerTM  Wi-Fi 6E AX1675i yang diklaim mencapai throughput 2,4 Gbps dan Intel® KillerTM Ethernet E2600.

Lalu dari segi RAM, Predator Helios 16 mendapatkan 16GB DDR5 yang berkecepatan 5600MHz. Meskipun bukan termasuk kapasitas ideal untuk zaman sekarang bagi para multitasker, namun kapasitas RAM 16GB tidaklah begitu buruk untuk membuat banyak tab di Google Chrome sekaligus dalam satu waktu.

Masuk ke sesi inti yakni pengujian atau benchmarking. Rendering demo file ‘Nicole Morena’ di Blender 3D sangat memuaskan karena hanya memerlukan waktu 41 detik saja. Jika dibandingkan Acer Nitro 5, Predator Helios 16 dapat dikatakan 1 menit lebih cepat untuk menghasilkan render yang memuaskan.

Cinebench R23 memberikan poin yang tinggi untuk CPU laptop ini. Di Single Core, 13th Gen Intel® CoreTM i9-13900HX processor mendapatkan 2080 poin, sedangkan Multicore mendapatkan 26519 poin dan berada di posisi ke-2.

Software benchmarking kenamaan yakni 3DMark memberikan hasil yang tidak mengecewakan. Laptop ini berhasil menembus Time Spy Stress Testdan Fire Strike Stress Test dengan perolehan persentase yang hampir sempurna. Di luar itu, Time Spy menunjukkan skor 12472, dan Fire Strike di 24979. Menurut Fire Strike, laptop ini bisa menembus 105+ FPS ketika bermain Battlefield V di 1440p Ultra.

Meski dari beberapa pengujian software menunjukkan hasil yang sesuai, bagaimana dengan pengujian gim secara langsung?

Ada 3 gim yang akan dicoba dalam review kali ini, yakni Mount & Blade 2: Bannerlord, Apex Legends, dan Dota 2. Semua gim diatur ke pengaturan grafis tertingginya (rata kanan) tanpa terkecuali.

Pertama, custom battle di Mount & Blade 2: Bannerlord dengan konfigurasi total 1000 pasukan ternyata sangat membebani kinerja GPU dan CPU. Ketika clash dengan pasukan musuh yang berjumlah ratusan, rata-rata fps yang didapatkan ialah 139 fps yang hampir menyentuh ½ dari refresh rate layar. Bagus atau tidak, namun indikasi gim satu ini memberikan gerakan yang smooth tanpa memperlihatkan drop fps yang begitu hebat.

Kedua, yakni Apex Legends ketika mencoba LTM Control. Dalam gim, Penulis tidak pernah merasakan stuttering bahkan drop fps yang sangat fatal. Meski tidak menyentuh angka ideal yang serupa dengan refresh rate layar laptop, namun selama gim, Apex Legends cukup mengesankan dengan 137 fps secara rata-rata.

Terakhir yakni Dota 2. Tidak diragukan lagi, gim besutan Steam satu ini selalu ramai karena menjual rasa nostalgia dan perubahan yang terus-menerus signifikan sehingga sukar merasa bosan untuk para pemainnya–termasuk Penulis. Pengaturan Dota 2 sendiri tidak dapat melebihi 240 fps atau setara dengan refresh rate layar itu sendiri. Namun secara rata-rata, Dota 2 mendapati hasil tertinggi dari pada gim lainnya, yakni 190 fps dan tanpa adanya drop fps yang signifikan.

Dari ketiga gim yang dicoba, semua gim menunjukkan hasil yang serupa, yakni fps yang stabil sehingga pengalaman bermain dapat terus-menerus berjalan secara lancar. Hanya saja memang, refresh rate layar laptop seakan-akan tidak begitu diperlukan ketika berhadapan dengan gim-gim kompetitif yang telah disebutkan–tentu dalam kapasitas pengaturan mentok rata kanan.

Spesifikasi Teknis

CPU Type13th Gen Intel® CoreTM i9-13900HX processor
Model NamePredator Helios 16 (PH16-71-99ZW)
GraphicsNVIDIA® GeForce® RTXTM 4070 with 8GB dedicated GDDR6 VRAM (140W)
OSWindows 11 Home & Office Home & Student 2021
Memory16 GB DDR5 5600MHz
Storage 1TB PCle Gen 4 NVMe SSD in RAID 0
CoolingLiquid Metal Thermal Grease, 2x 5th 3D Fans Aeroblade, Vector Heat Pipe
AudioDTS: X® Ultra
Display16″ display with IPS technology, WQXGA 240 Hz, 500 nits, DCI-P3 100%, sRGB 100% 16: 10, 88% screen-to-body ratio Support NVIDIA® Advance Optimus & NVIDIA® G-SYNC
WirelessIntel® KillerTM  Wi-Fi 6E AX1675i Intel® KillerTM Ethernet E2600
OutputHDMI 2.1 Micro SD Card Reader 1 x USB 3.2 Gen 1 port 1 x USB 3.2 Gen 2 port with power-off charging 1 x USB 3.2 Gen 2 port 2 x USB Type-C™ port (USB 3.2 Gen 2) (Thunderbolt 4) Ethernet (RJ-45) port  
KeyboardPer Key RGB Mini LED Backlit Keyboard, Mode Key, PredatorSense key, 2x detachable thermal deco sets
Power180w 
Battery57.5Wh Li-ion Battery

Kesimpulan

Review Acer Predator Helios 16: Lebih Compact, Tetap Berdikari

Jika kalian ingin mendapatkan performa mentok dengan ukuran lebih compact dan harga lebih terjangkau namun tidak jauh berbeda dari Predator Helios 18, maka Predator Helios 16 adalah partner masa depan kalian. Memang, Predator Helios 18 memiliki GPU yang lebih tinggi dan layar yang lebih lebar, tetapi secara pengusungan CPU sangatlah persis. Di samping itu, semua fitur dan desain keseluruhan Predator Helios 16 dengan Predator Helios 18 sangatlah identik satu sama lain. Tidak ada alasan untuk tidak mengambil Predator Helios 16 jika kalian memiliki budget lebih rendah dibandingkan harga retail abangnya si Predator Helios 18.

85%

SCORE

PROS

  • Desain stylish dan tidak begitu mencolok

  • Sudah esports-ready dan siap melibas banyak judul gim AAA

  • Switch key mempermudah penggantian mode secara efisien dan cepat

  • Lebih ringan dibandingkan Predator Helios 18

CONS

  • Kualitas audio speaker seadanya yang tidak begitu istimewa

REVIEW BREAKDOWN

Design

Build Quality

Performance

Audio Quality

Panel Screen

Port

Price

Acer Predator Helios 16 dibandrol dengan harga Rp37,999,000 melalui link berikut ini.

Remaja Gen Z yang punya memori nostalgia zaman SD saat bermain Stronghold Crusader, Harvest Moon: Back to Nature, sampai Warcraft II. Hubungi: irgie@gamedaim.com

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks