Memasuki Tahun 2025, Unity PHK Beberapa Karyawan

Memasuki Tahun 2025, Unity Phk Beberapa Karyawan (2)

Sumber: Unity

Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa Unity melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap beberapa karyawan mereka.

Informasi ini dipublikasikan oleh Game Developer. Jika kalian tertarik dengan kondisi di industri game, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.

Unity PHK Beberapa Karyawan, Kenapa?

12 Februari 2025 – Game Developer melaporkan bahwa beberapa laporan dari mantan karyawan Unity mengindikasikan perusahaan ini masih mengurangi jumlah karyawan di seluruh bisnisnya.

Sebuah unggahan forum Unity dari pimpinan teknologi paket Behavior, Shanee Nishry, menyatakan bahwa seluruh timnya telah diberhentikan.

Behavior adalah alat visual yang digunakan untuk membuat perilaku serta mengontrol NPC dan objek. Menurut Nishry, timnya telah membuat alat ini secara pribadi sebelum alat ini berkembang menjadi produk inti Unity.

Nishry mencatat bahwa timnya telah meminta Unity untuk membuat alat tersebut menjadi open source, tetapi tidak jelas apakah permintaan tersebut akan dikabulkan.

Desainer game utama Unity, André de Miranda Cardoso, juga menjelaskan bahwa timnya terkena dampak tersebut ang terjadi secara “tiba-tiba”.

Sebuah unggahan LinkedIn dari seniman teknis senior Unity, Peter Roe, menyatakan bahwa perannya telah dihilangkan melalui sebuah email yang dikirim pada pukul 5 pagi dari alamat ‘noreply@unity’.

“Saya terkena dampak PHK di Unity hari ini, bersama dengan banyak rekan kerja yang berbakat dan pekerja keras. Meskipun berita ini berat, saya sangat berterima kasih atas hampir tiga tahun yang saya habiskan di perusahaan ini,” tulis Roe di LinkedIn. “Karena itu, saya ingin menyoroti cara yang dipilih Unity untuk mengkomunikasikan PHK ini.”

Roe melanjutkan, “Menerima email pukul 5 pagi dari ‘noreply@unity’ yang memberitahukan bahwa peran saya ‘dihilangkan’ dan bahwa saya akan kehilangan akses sistem pada akhir hari itu terasa sangat mendadak dan tidak personal. Unity harus lebih baik lagi dalam memperlakukan para pekerjanya di masa-masa sulit seperti ini.”

Exit mobile version