Laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa Tencent mendominasi sektor video game pada tahun 2021 berdasarkan pendapatan, disusul oleh Sony dan Microsoft.
Informasi ini pertama kali muncul dari Daniel Ahmad (Analis Senior Niko Partners). Jika kalian tertarik dengan kondisi terkini industri video game saat ini, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di Gamedaim News.
Tencent Mendominasi Sektor Video Game Pada Tahun 2021
Salah satu perusahaan terbesar secara global, Tencent, melaporkan pendapatannya dari sektor video game yang tumbuh 9,9% YoY pada tahun 2021. Pertumbuhan ini melonjak pendapatan sektor itu menjadi 32,94 miliar USD dalam total pendapatan.
Dalam hal total pendapatan, Tencent melampaui Sony (24,9 miliar USD), Microsoft (16,3 miliar USD), dan Nintendo (15,3 miliar USD).
Pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh game mobile mereka yang meliputi PUBG Mobile, Brawl Stars, dan Clash of Clans. Selain itu, Tencent mengutip Honor of Kings sebagai sumber pendapatan yang besar beserta League of Legends: Wild Rift dan Fight of the Golden Spatula. Selain itu, Pokémon UNITE juga sudah melewati 50 juta unduhan pada bulan Desember 2021.
Tencent tidak lupa menyebut Valorant sebagai kontributor utama karena mereka memiliki Riot Games. League of Legends juga terdaftar sebagai game PC ketiga terbesar berdasarkan rata-rata pengguna bulanan.
Tencent juga menyoroti serial animasi Netflix berbasis League of Legends, Arcane, sebagai kesuksesan penting lainnya untuk bisnis video game mereka. Tencent saat ini sedang mengembangkan game, serial animasi, dan film berdasarkan Honor of Kings.
Pendapatan Naik 26% di Tahun 2021 Untuk Game Luar Negeri
Daniel Ahmad mencatat bahwa pendapatan game luar negeri Tencent dari judul pengembang internal dan game dari studio yang dibeli atau bermitra meningkat menjadi 26% pada tahun 2021. Tencent bertujuan untuk meningkatkannya menjadi 50% karena ini akan terus berkembang.
Meskipun dengan pencapaian mereka, pendapatan total Tencent ini hanya berkisar 22,62 miliar USD untuk Q4 2021. Ini merupakan jumlah pertumbuhan Tencent yang paling kecil sejak perusahaan mereka menjadi publik pada tahun 2004.
Tahun 2021 adalah tahun yang penuh tantangan. Kami menerima perubahan dan menerapkan langkah-langkah tertentu yang memperkuat keberlanjutan jangka panjang perusahaan tetapi memperlambat pertumbuhan pendapatan kami.
Meskipun ada hambatan finansial, kami terus membuat kemajuan strategis, termasuk mendorong adopsi perangkat lunak dan alat produktivitas perusahaan kami secara luas, meningkatkan pembuatan dan konsumsi konten di akun video kami, dan memperluas bisnis game internasional kami.
Ma Huateng, Chairman and CEO of Tencent
Tencent memiliki beberapa bisnis game terbesar di seluruh dunia, ini termasuk Riot Games, Sumo Group, Turtle Rock Studios, Sharkmob, Funcom, Wake Up Interactive, dan Leyou. Mereka juga memegang saham di Activision Blizzard, Ubisoft, Supercell, Roblox, Dontnod Entertainment, Remedy Entertainment, Epic Games, Netmarble, Paradox Interactive, Bloober Team, dan Playtonic Games.
Tencent baru-baru ini menjadi investor di Tequila Works, Riffraff Games, Offworld Industries, beserta membeli 1C Entertainment dan Inflexion Games. Di akhir tahun 2021, Tencent meluncurkan label penerbitan baru bernama Level Infinite.