Jam City telah mengumumkan bahwa mereka melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 85 karyawannya.
Informasi ini dipublikasikan oleh jurnalis Polygon, Nicole Carpenter. Jika kalian tertarik dengan kondisi di industri video game, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.
Jam City PHK 85 Karyawan, Kenapa?
Jurnalis Polygon, Nicole Carpenter, melaporkan bahwa Jam City telah memberhentikan sekitar 85 karyawan, atau 10% dari jumlah tenaga kerjanya.
Dalam sebuah email kepada karyawan, CEO Josh Yguado mengakui bahwa analis industri game memperkirakan “tren kenaikan” pada tahun 2024. Namun, meskipun ada beberapa “peningkatan moderat”, dia mengatakan peningkatan tersebut belum terwujud seperti yang diharapkan.
“Setelah tahun 2023 yang penuh tantangan, para analis industri memperkirakan tren kenaikan untuk game pada tahun 2024. Meskipun kami telah melihat peningkatan moderat di beberapa area, tren kenaikan secara keseluruhan belum terwujud seperti yang diharapkan,” ujar Yguado dalam sebuah email.
“Proyeksi menunjukkan kondisi ini akan terus berlanjut untuk beberapa waktu, dengan perbaikan yang diperkirakan tidak akan terjadi hingga paruh kedua tahun 2025.”
Carpenter mencatat bahwa Jam City juga mengakui bahwa game-gamenya memiliki kinerja yang “lebih rendah dari yang diharapkan”. Game tersebut termasuk Lovelink dan Jurassic World Alive.
Pada Agustus 2022, Jam City telah memberhentikan 17% dari keseluruhan karyawannya.