Salah satu pendiri Raccoon Logic, Alex Hutchinson, telah mengungkapkan bahwa Google meminta studio lamanya untuk membuat game seperti Google Maps.
Informasi ini diungkapkan oleh Hutchinson saat diwawancarai VGC. Jika kalian tertarik dengan game-game baru, kalian bisa melihat artikel kami lainnya di sini.
Alex Hutchinson: Google Meminta Kami Membuat Game seperti Google Maps
Berbicara dengan VGC, Alex Hutchinson mengungkapkan pengalamannya bekerja di bawah kepemimpinan Google Stadia, di mana studio lamanya, Typhoon Studios, diminta untuk membuat game yang hanya berfungsi di layanan cloud.
“Google menginginkan game yang hanya berfungsi di cloud – yang tidak ada”, ungkap Hutchinson. “Mereka meminta kami untuk memberikan jenis game yang dibuat oleh 400 hingga 600 orang, game berlisensi Marvel yang besar dan terkait dengan Star Wars.”
Hutchinson menambahkan, “Mereka mengatakan jika Anda membuat game dan hasilnya bagus dengan 25 orang, maka kami akan mengizinkan Anda mempekerjakan 500 seniman, yang bukan cara kerjanya. Tidak ada yang berbicara dalam bahasa yang sama.”
Setelah Typhoon Studios ditutup oleh Google Stadia pada tahun 2021, Hutchinson berusaha keras untuk membuat studio baru bernama Raccoon Logic dan membawa serta IP Journey to the Savage Planet.
Kini, Raccoon Logic telah mengumumkan sekuel Journey to the Savage Planet, Revenge to the Savage Planet, di Gamescom 2024: Opening Night Live. Game tersebut akan rilis di PS5, Xbox Series X, Xbox Series S, dan PC (Steam, Epic Games Store) pada tahun 2025.
Namun, sekuel tersebut terasa seperti sebuah “pesan balas dendam” untuk Google Stadia, yang menurut Hutchinson: “Google meminta kami untuk membuat game untuk semua orang, sesuatu yang ‘disukai secara universal’ seperti Google Maps.”
“Apa maksudnya itu? Jika Anda memberi tahu saya film favorit Anda, saya mungkin akan membencinya! Orang-orang hanya menggunakan Maps untuk pulang ke rumah… Tidak ada yang menyukai Maps!”