Rexus sepertinya mencoba mengaplikasikan bentuk simetris dari brand uler hijau sebelah ke produk Xierra G23 mereka yang lebih terjangkau ini.
Tidak henti-hentinya Rexus sering sekali merilis produk gaming untuk menawarkan berbagai peripheral sesuai kebutuhan yang berbeda-beda kepada para gamer. Sudah berpuluh-puluh kali Penulis mendapat kesempatan untuk membahas mouse gaming mereka.
Sebelumnya ini, Penulis telah membahas mouse gaming terjangkau atau entry-level, yakni Xierra X18 RIFLE yang bisa dibilang merupakan versi terjangkau dari Logitech G502 HERO secara bentuk. Kebetulan, Xierra G23 pun bisa dikatakan versi terjangkau dari Viper dari sisi bentuknya saja. Lalu bagaimana dengan performa mouse entry-level ini?
Simak review Rexus Xierra G23 berikut ini.
Contents
Unboxing


Semenjak tahun 2019 di mana Penulis pertama kalinya membahas produk mouse Rexus, box mereka dominan warna kuning. Lalu, Rexus tetap menerapkan warna kuning dan hitam di kemasan Xierra G23 ini. Namun, Rexus meningkatkan kualitas untuk box mereka ini dengan tidak lagi menerapkan model transparan yang mudah penyok.
Secara visual, kemasan mouse ini rapih di mana pada bagian depan memperlihatkan gambar produk dengan fitur andalan, lalu di sisi belakangnya terdapat list spesifikasi teknis produk. Dikarenakan sisi box yang cukup padat, kalian bisa menempatkan box lain di sisi atas karena tidak mudah penyok.
Isi box ini tidak ada yang istimewa, hanya terdapat mouse dan kartu garansi saja. Mungkin akan lebih menarik jika Rexus selalu menyempilkan kartu ucapan layaknya Fantech yang sudah menerapkan hal tersebut di box produknya.
Simetris untuk Claw Tip Grip

Mouse gaming terjangkau biasanya memang memiliki beberapa kesamaan, yakni memiliki material yang standar—tidak istimewa—memakai sensor yang biasa, dan tampil generic atau bahkan mengikuti desain mouse populer di luar sana. Bisa dibilang, Xierra G23 ini memang mirip dengan Viper dari brand uler ijo yang secara lekukan mirip, begitu juga garis gap atau sambungan antar bagian mouse.
Permukaan mouse yang berwarna hitam dengan finishing doff ini sayangnya sangat mudah untuk tercap keringat dan akan licin jika terlalu banyak minyak maupun keringat menempel. Penggunaan bahan plastik di seluruh body mouse ini sudah cukup bagus, meski secara bobot belum termasuk ultra–lightweight di 74.2 g secara keseluruhan.



Bentuk mouse Xierra G23 ini cukup landai di bagian punggung, namun agak seperti perosotan pada bagian tengah ke tombol right & left nya. Secara rinci, ukuran mouse memiliki panjang 12.2 cm, lebar 6.4 cm, dan titik tertingginya di 3.9 cm. Kondisi ukuran seperti itu sangat mendukung penggunaan gaya claw tip grip dibandingkan palm grip.
Sisi depan yang terlalu merosot ke bawah ini dirasa lebih pas ketika Penulis menekuk jari (claw tip grip) dibandingkan harus menyenderkan seluruh bagian telapak tangan layaknya plam grip. Namun karena side button mouse hanya di sisi kiri, Xierra G23 lebih cocok disebut sebagai ambidextrous tangan kanan.
Ketika ibu jari berada di sisi kiri, side button nya agak terlalu menjorok ke belakang dan kurang menyesuaikan posisi ibu jari di kondisi ukuran telapak tangan Penulis ini. Alhasil, jika ingin menekan tombol 4 nya ini agak harus menekuk ibu jari.
Penulis agak heran, mengapa Rexus bersikukuh menempatkan icon robot mereka di punggung mouse yang bisa nyala LED RGB ini. Penempatan gambar tersebut membuat tampilan mouse kurang begitu elegan karena terlihat agak ramai. Alangkah baiknya Rexus menaruh logo teks mereka di sisi samping layaknya mouse kelas atas seperti Logitech Superlight agar terlihat lebih subtle.


Lalu menyoal kabel, Xierra G23 masih menggunakan braided yang warnanya mengikuti body mouse. Menyoal bagian alas, tidak ada tombol apapun di sini namun glide mouse nya sangat tipis sehingga dibuat seadanya saja. Tipisnya glide mouse membuat tingkat kehalusan ketika movement mouse tidak begitu terjamin.
Tujuh Tombol untuk Tujuh Aksi

Rexus mengaplikasikan switch Huano yang berdurabilitas hingga 5 juta klik dan feel kliknya sama persis dengan Xierra X18 RIFLE—mungkin kedua mouse memang mengusung switch yang sama persis. Ketika dipencet, tombol kanan dan kiri terasa ada yang menahan ketika tombol sudah mendorong switch-nya. Rasa klik seperti ini lumayan sulit untuk intensitas penekanan yang tinggi. Selain itu, kedua tombol ini sangat audible dan kurang cocok dipakai di perpustakaan atau tempat yang membutuhkan keheningan.
Lalu di tengah terdapat tombol scroll yang sangat ringan untuk diputar dan cukup presisi. Namun sayangnya, tombol scroll agak ringkih dan bergoyang sehingga ketika dipencet, tombol akan dengan mudah ikut terputar. Karakteristik model scroll ini juga terjadi di Xierra X18 RIFLE yang sangat disayangkan karena tidak memberikan kenyamanan ketika dipencet.
Gamedaim Hadir di TikTok! Ayo Follow kami di @gamedaimcom dan dapatkan berbagai konten menarik seputar dunia game.
Kedua tombol DPI di belakang scroll dilapisi plastik yang sayangnya juga mudah tercap keringat sehingga akan licin seiring waktu. Penekanan tombolnya juga lumayan keras dan menimbulkan suara yang cukup nge-bass. Mouse ini sendiri menjangkau DPI hingga 7200 yang masih di bawah rata-rata mouse gaming zaman sekarang. Pengaturan DPI melalui tombol akan diikuti perubahan warna LED di 3 titik, yakni logo robot Rexus, bagian sisi belakang, dan tombol scroll.

Terakhir di side button, kedua tombol berfungsi untuk perintah forward dan backward secara default. Suara yang timbul cenderung ke bass dan tidak berdecit jadi di telinga masih nyaman terdengar. Secara feeling pemencetan tombol pun cukup ringan di backward, namun agak berat di forward nya. Entah kenapa justru kedua tombol ini memiliki feeling yang beda ketika dipencet. Tombol backward pun juga memberikan feedback layaknya pegas sehingga intensitas tinggi akan bisa dicapai.
Sensor Standar
Ketika Penulis coba bermain Rainbow Six: Siege, sayangnya kursor mouse acapkali loncat dan tidak jelas arahnya ke mana—tidak sesuai arahan tangan. Ekspetasi Penulis ketika mengarahkan mouse ternyata tidak selamanya sinrkon dengan kursor yang bergerak di layar monitor. Hal tersebut mengakibatkan inkonsistensi kursor mouse untuk mencapai akurasi dan bidikan yang sempurna. Profil seperti ini sangat menurunkan performa ketika bermain gim, terutama gim kompetitif.
Memang, mouse entry-level tidak bisa kita berikan ekspetasi lebih, terutama menyoal sensor. Xierra G23 sendiri mengusung sensor 704F IC yang memang sudah pasaran di ranah mouse terjangkau—terutama yang harganya 100 ribuan. Spesifikasi lain mouse ini pun hanya memiliki polling rate di 125Hz di mana mouse gaming sekarang sudah wajib di 1000Hz atau minimal 500Hz.
Penulis kurang begitu menyarankan kalian untuk menggunakan Xierra G23 sebagai daily driver bagi para gamer yang hobi bermain gim, terutama gim kompetitif. Alangkah baiknya mouse ini dipakai untuk aktivitas keseharian saja, atau jika ingin bermain gim, pilihlah gim casual untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Spesifikasi Rexus Xierra G23
- IC Sensor: 704F IC
- Suhu Operasi: -10°C to +45°C
- Suhu Penyimpanan: -10°C to +45°C
- Tegangan & Arus: 5V, 100 mA
- Switch Huano: 5 juta Klik
- Akselerasi: 20g
- Tingkat Polling: 125Hz
- Kekuatan Operasi: 60-80gf
- Kelembaban Operasi: 10 to 80 (% RH)
- Dimensi Mouse: 122mm x 64mm x 39mm
- Berat Bersih: 74.2+-3g/unit
Rexus Xierra G23 dibandrol dengan harga Rp109.000 melalui link pembelian berikut ini: Tokopedia