HardwareReview

Review Rexus Daxa TS1: Minimalis dan Portable

Lengkap sudah varian produk Daxa mulai dari mouse, keyboard, mousepad, dan headset yang bukan lain ialah Rexus Daxa TS1 yang akan penulis review.

Lengkap sudah varian produk Daxa mulai dari mouse, keyboard, mousepad, dan headset yang bukan lain ialah Rexus Daxa TS1 yang akan penulis review.

Bagi yang belum tahu, Rexus sendiri memang terkenal sebagai brand lokal yang menjual perhpheral gaming dengan harga terjangkau. Namun brand berlogo robot ini mulai menceruk pasar menengah dengan perilisan seri Daxa. Penulis sendiri sudah pernah membahas beberapa di antaranya seperti: Daxa Air II Wireless (mouse), Daxa M84 Pro (keyboard), Daxa Mats (mousepad), Daxa M71 Classic (keyboard), dan Daxa Air (mouse).

Tiga varian produk Daxa yang berbeda yaitu mouse, keyboard, dan mousepad, kini bertambah satu yaitu headset. Dengan perilisan Daxa TS1 sebagai headset ini, setup kalian bisa terpenuhi dengan seluruh peripheral dari Daxa by Rexus. Secara pribadi penulis penasaran dengan kualitas suara yang diproduksi oleh headset.

Sebelum itu, penulis juga ingin mengatakan bahwa ulasan ini akan penulis sedikit bandingkan dengan NYK BEAST W50 yang pernah penulis review sebelumnya. Daxa TS1 dengan produk headset dari brand berwarna hijau tersebut memiliki harga yang hampir sama. Persamaan terutama terletak di model konektivitas yang sama-sama bisa wireless. Tapi, apakah kualitas Daxa TS1 sesuai dengan harganya? Atau pantaskah headset wireless ini kita pakai saat gaming kompetitif?

Simak review Daxa TS1 di Gamedaim Review berikut ini.

Unboxing Daxa TS1

Rexus Daxa Ts1 Box Depan Gamedaim Review
Box depan
Rexus Daxa Ts1 Box Belakang Gamedaim Review
Box bagian belakang

Semua produk seri Daxa selalu terikat satu sama lain melalui satu tema warna yaitu abu-abu dan putih atau monokromatik. Box Daxa TS1 ini pun memakai siluet warna tersebut. Bukan hanya itu, tampilannya terlihat minimalis karena info produknya ikut dibuat seminim mungkin. Dan sebagai produk yang cukup memakan biaya, box-nya berbahan keras jadi sangat aman untuk ditumpuk dengan box produk peripheral lainnya.

Seperti yang bisa kalian lihat, pada bagian atas terdapat gambar headset beserta logo pada bagian atasnya. Di bawah headset juga menyempil 5 keunggulan dan fitur headset. Lalu bagian samping kiri terdapat juga keunggulan atau fitur headset dan konektivitasnya. Sedangkan bagian samping kanan hanya terlihat gambar headset jika dari samping. Terakhir pada bagian bawah box lebih cenderung menjelaskan daftar spesifikasi Daxa TS1.

Box Daxa TS1 selain keras juga memakai double box. Kita bisa membuka box dengan cara ditarik ke atas.

Rexus Daxa Ts1 Box Isi Gamedaim Review
Isi paket penjualan

Ada pula isi paket penjualan yang akan kita dapatkan antara lain:

  • Headset Daxa TS1
  • Detachable microphone
  • Kabel Type C to 3.5mm jack
  • Kabel Type A  to Type C
  • 2x buku manual (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris)
  • 2.4GHz USB dongle receiver
  • Kartu garansi
  • Pouch bag

Secara ukuran box sebenarnya box Daxa TS1 itu cenderung pendek dan tidak tebal meskipun lumayan lebar. Tetapi Rexus bisa menyempilkan semua isi konten penjualan ke dalam box satu ini. Belum lagi adanya pouch bag membuat nilai plus bagi si headset. Secara bahan, pouch bag-nya penulis sukai karena terbuat dari bahan yang anti air jadi bisa banget untuk melindungi headset saat dibawa bepergian.

Rexus Daxa Ts1 Pouch Bag Anti Air Gamedaim Review
Pouch bag tahan air

Lalu untuk USB dongle-nya tidak pendek dan kecil seperti USB dongle milik Daxa Air II Wireless. Tetapi secara warna mengikuti si headset yaitu putih agak keabu-abuan.

Desain Klasik yang Minimalis

Rexus Daxa Ts1 Flatlay Gamedaim Review
Headset foldable

Saat pertama kali menerima Daxa TS1, penulis lumayan terkejut dengan penggunaan warna headset ini. Sepengalaman penulis membahas produk Daxa, baru Daxa TS1 yang menggunakan siluet warna putih keabu-abuan–tidak putih sepenuhnya. Namun ada pengecualian seperti earpad, busa headband, dan foam mikrofon yang berwarna abu-abu. Mungkin jika kalian tahu seragam dinas marinir TNI AL, maka headset ini memiliki warna yang hampir mirip seperti itu.

Berbobot 348 gram, Daxa TS1 memang bukan yang paling ringan dan masih kalah dengan headset di kelasnya yaitu NYK BEAST W50 yang tergolong lebih ringan. Secara besaran bobot W50 tidak penulis ketahui. Hanya saja terasa lebih berat bagian housing earcup Daxa TS1 dibandingkan BEAST W50. Dari sini penulis yakin bahwa memang lebih berat headset wireless dari brand robot satu ini.

Rexus Daxa Ts1 Lengan Gamedaim Review
Lengan headband
Rexus Daxa Ts1 Lengan Penyambung Gamedaim Review
Lengan headband berbahan metal

Housing earcup Daxa TS1 bisa diputar 90° ke depan yang sayangnya memang belum bisa kita putar 180°. Dan earcup-nya agak berat saat penulis putar. Hal ini terjadi mungkin karena material lengan dari headband Daxa TS1. Lengan headband milik headset dari Rexus ini terbuat dari metal yang disambungkan dengan semacam sekrup/baut. Tapi selain memiliki  sistem rotasi, lengannya bisa kita tarik (retracable) guna menyesuaikan ukuran kepala.

Sama seperti BEAST W50, housing earcup Daxa TS1 bisa didorong ke depan meskipun tidak seluas BEAST W50 yang memang lebih dalam.

Rexus Daxa Ts1 Earcup Pad Gamedaim Review
Earcup pad bermaterialkan fabric

Perbedaan lain terletak pada bagian cover earcup pad. Daxa TS1 memakai material fiber untuk cover busanya, sedangkan BEAST W50 terbuat dari kulit sintesis. Bahan ini ideal bagi penulis secara pribadi yang memiliki telinga caplang atau lebar. Terkadang saat memakai headset dengan material kulit sintesis itu cepat panas saat memakainya dalam waktu satu jam. Dan hal tersebut berlaku saat memakai BEAST W50 untuk gaming lama-lama. Tapi bahan fabric punya pori-pori yang memungkinkan sirkulasi udara jadi tetap terjaga. Alhasil, telinga pun tidak cepat panas.

Material milik Daxa TS1 juga mengingatkan penulis dengan Cooler Master MH630 yang juga covernya memakai bahan fabric. Bukan hanya itu, MH630 secara harga lebih mirip dengan Daxa TS1. Keduanya pun memiliki persamaan pada foldable housing earcup-nya. Hanya saja memang MH630 belum wireless, masih wired saja.

Headband Empuk

Rexus Daxa Ts1 Headband Perbandingan Gamedaim Review
Perbandingan headband

Bukan hanya earcup pad, tetapi cushion headband Daxa TS1 juga terlindungi bahan fabric. Beda dengan heaband BEAST W50 yang material cover-nya dari kulit sintesis melindungi semua bagian bawah headband. Sementara itu, busa Daxa TS1 hanya cenderung ke bagian tengah saja, kanan kirinya tidak tercover busa. Tetapi secara kenyamanan, busa headband Daxa TS1 lebih bisa familiar dengan ubun-ubun kepala. Busanya tidak tebal dan keras, lebih lembut dan empuk. BEAST W50 sendiri punya busa yang tebal nan kaku.

Tekanan headband Daxa TS1 ke ubun-ubun tidak seberat BEAST W50. Lebih dari itu, housing earcup BEAST W50 juga cenderung menekan bagian telinga. Dari sini, fitting BEAST W50 lebih kuat dan menempel ke kepala, sedangkan Daxa TS1 lebih kalem. Alhasil saat mau headbanging, Daxa TS1 bisa saja jatuh karena kurang ketat dengan kepala.

RGB Untuk Memeriahkan Nuansa Malam Hari

Rexus Daxa Ts1 Housing Daxa Rgb On Gamedaim Review
RGB pada bagian housing earcup

Cover housing earcup terbuat dari plastik yang sangat solid dengan teksur sangat lembut. Terdapat logo Daxa yang timbul saat menyentuh kulit dan bisa menyala RGB. Berbeda dengan BEAST W50, Daxa TS1 terdapat fitur LED RGB pada bagian sekeliling housing earcup termasuk logo-nya. Warna LED RGB-nya ada 7 yaitu: merah, hijau, biru, ungu, kuning, toska, dan putih.

Kita tidak bisa mekustomisasi mode LED-nya karena hanya ada satu yaitu breathing. Jadi secara total, terdapat 8 mode LED RGB yang headset miliki. Meskipun tidak banyak modenya, tetapi LED RGB headset bisa memeriahkan dan menerangkan malam hari kalian.

BEAST W50 juga terdapat fitur LED RGB tetapi hanya menyala pada bagian logo saja, tidak di sekeliling housing earcup. Lebih dari itu fitur LED RGB-nya tidak bisa dimatikan, beda dengan Daxa TS1 yang bisa pengguna matikan.

Bagi yang tidak suka dengan LED RGB, Daxa TS1 bisa kita matikan dengan cara menekan tombol RGB yang menyatu dengan tombol power. Setelah masuk ke warna putih, dan kalian pencet sekali lagi, LED akan mati. Tentunya selain membuatnya lebih kalem, baterai headset akan lebih awet untuk pemakaian jangka panjang.

Kapasitas Baterai Cukup Besar

Rexus Daxa TS1 memiliki baterai Polymer Lithium dengan kapasitas 1100mAh yang hampir sama dengan BEAST W50 yaitu 1000mAh. Sesaat headset ini kalian beli dan sampai ke tangan kalian, ada baiknya untuk charging terlebih dahulu sebelum kalian gunakan. Waktu pengisian dayanya sendiri kurang lebih selama 2,5 jam. Sedangkan waktu pemakaiannya dapat mencapai 18 jam jika tanpa RGB dan 1/2 hari atau 12 jam dengan kondisi RGB menyala.

Daxa TS1 unggul dalam hal durasi pemakaian yang bisa hingga 18 jam atau 2/3 hari, sedangkan BEAST W50 sampai 1/2 hari saja atau 12 jam. Bukan hanya itu, pengisiannya lebih cepat sekitar 30 menit yaitu 2,5 jam yang di mana BEAST W50 hingga 3 jam lamanya. Selain memang lebih kecil kapasitasnya, BEAST W50 memang tidak ada opsi RGB off dan berimbas ke durasi pemakaian yang lebih singkat. Di samping itu, Daxa TS1 justru memiliki tombol dengan opsi RGB off.

Sebagai orang yang jarang memakai headset, baik saat gaming atau kasual, penulis merasa baterainya cukup tahan lama. Semisal kita bermain gim 6 jam sehari dalam kondisi RGB off, maka selama 3 hari, headsetnya bisa kita pakai terus-menerus. Mungkin agak kurang lama bagi kalian para streamer atau gamer hardcore yang bermain gim hampir 9 jam sehari. Alhasil dalam 2 hari harus di-charging ulang. Tentunya waktu akan terbuang sia-sia jika sering diisi dayanya.

Oleh karenanya, Rexus menyediakan opsi konektivitas wired untuk Daxa TS1. Sewaktu-waktu memang lagi di tengah-tengah match dan baterai habis, kita bisa langsung mencolok kabel 3,5mm jack dari headset ke system unit PC. Model wired ini juga berlaku untuk BEAST W50 yang disediakan 3,5mm jack oleh NYK pada paket penjualan.

Jarak Wireless Cukup Jauh

Dongle
USB dongle

Baik BEAST W50 maupun Daxa TS1, keduanya sama-sama memakai 2.4GHz USB dongle receiver yang ukurannya panjang. Dan secara jarak, kedua headset ini mampu mencapai jarak kurang lebih 10 meter dengan 1 shielding/tembok penghalang. Seperti yang sudah penulis bahas sebelumnya pada review BEAST W50, headset dari NYK ini mampu mencapai lorong dekat dapur di lantai 1. Begitu pula Daxa TS1 ini.

Tetapi saat terkena 2 penghalang atau tombok sekaligus, suaranya akan langsung menghilang. Menurut penulis, Daxa TS1 tetap cakap jika ingin kalian pakai untuk PS4 dan kalian duduk di sofa dengan jarak 4-5 meter dari sofa ke TV. Delay-nya sendiri tidak terlalu berarti saat penulis coba bermain gim kompetitif seperti Apex Legends. Dari Rexus sendiri mengklaim besaran latensinya sekitar kurang dari 40 milidetik atau 0,004 detik.

Meskipun tentunya tidak seminim wired secara latensi, tetapi mode wireless-nya ini selain jauh juga memiliki latensi yang tidak mengganggu jalannya permainan. Ini terbukti saat penulis bermain beberapa gim, step musuh sinkron dengan driver headset.

Port dan Tombol

Tombol Dan Port
Perbandingan port headset
Port
Port Daxa TS1

Kabel charging yang Daxa TS1 gunakan ialah kabel USB C to USB A. Port USB C headset terdapat pada bagian belakang headset sebelah kiri. Port Type C untuk charging sejajar dengan tombol mute dan dial volume. Sedangkan bagian depan headset sebelah kiri menjadi port untuk mikrofon. Lalu bagian belakang headset sebelah kanan terdapat 2 tombol yaitu Port/RGB dan Equalizer. Port dan tombolnya berbeda dengan BEAST W50 yang dibuang semua ke bagian kanan headset.

Yang menjadi kekurangan Daxa TS1 ialah tidak ada penanda kanan atau kiri di bagian luar, tapi ada pada bagian tersembunyi. Nah loh, maksudnya apa tuh?

Penanda
Penanda R/Right yang ada di balik earpad

Jadi penulis iseng mencopot earpad Daxa TS1. Dan ternyata, penanda kanan kirinya itu ada di balik padding-nya ini. Lucu sih karena seharusnya yang namanya penanda harus terlihat dengan jelas dan secara gamblang terpampang agar kita mengetahuinya. Agak unik memang headset dari Rexus ini, terkesan ada easter egg untuk para penggunanya.

BEAST W50 sendiri bahkan ada penandanya meskipun hampir menyatu dengan warna headset yang hitam. Letak penanda kanan kiri tersebut ada pada bagian lengan headband.

Balik lagi ke soal Rexus Daxa TS1, mau tidak mau kita hanya bisa mengetahui letak kanan kiri headset dari letak port mikrofon. Jika port mikrofon terdapat pada bagian kiri, maka posisi headset sudah benar. Dan sebaliknya, jika port mikrofon di belakang dan justru tombol power di depan, itu terbalik.

Perekaman Deep, Tapi Masih Terdapat Noise

Menyoal mikrofon, kedua headset mengusung detachable microphone. Mikrofon tersebut juga mengikuti tema warna si headset. Daxa TS1 memiliki mikrofon berwarna putih yang sangat fleksibel dengan gagang terbuat dari plastik. Model pick-up suara mikrofon Daxa TS1 ialah omni-directional atau dari segala arah.

Agar lebih jernih, Rexus menyediakan foam untuk mikrofon. Sementara itu, mikrofon BEAST W50 secara lebih kaku meskipun tetap fleksibel untuk diarahkan dan terbuat dari bahan keras dari metal. Secara ukuran sendiri lebih panjang BEAST W50 daripada Daxa TS1.

Meskipun demikian, ukuran panjang mikrofon TS1 tergolong cocok dengan jarak mulut penulis. Tetapi, perekaman audio mikrofon TS1 sayangnya masih terdengar noise seperti suara komputer itu akan masuk. Namun secara karakteristik suara yang terekam terdengar lumayan deep dan natural.

Bagi yang sering ber-Discord ria bersama teman, mikrofonnya ini cocok untuk skenario penggunaan tersebut. Tapi bagi yang ingin menggunakan mikrofon sebagai audio recording/production dalam pembuatan konten video misalkan, alangkah lebih baik untuk menjalankan post-production atau editing suara agar noise-nya lebih minim dan secara intensitas suara lebih besar lagi. Kita bisa mendengar perbedaan sebelum di-edit dan sesudah di-edit dengan Noise Supression berikut ini.

Dan satu lagi, mikrofon TS1 ini tetap bisa kita pakai saat keadaan wired atau saat menggunakan 3,5mm jack. Jadi baik dalam keadaan wired maupun wireless, mikrofonnya bisa digunakan.

Suara Treble Dengan 3 Pilihan Equalizer

Terakhir soal suara sebagai hal terpenting bagi sebuah headset. Jujur saja, penulis bukan salah satu audio enthusiast atau audiophile. Apa yang akan penulis katakan merupakan pengalaman dengan penjabaran dalam perspektif orang non-audiophile. Tapi tetap, penulis akan menggunakan sedikit glosarium audiophile demi mempermudah penggambaran suara.

Karakteristik NYK BEAST W50 dan Rexus Daxa TS1 itu berbeda. Meskipun BEAST W50 memang lebih cenderung ke balance, tetapi bass-nya tetap solid dan atau lebih terasa daripada treble-nya. Sedangkan Daxa TS1 itu bass-nya kurang sepeka BEAST W50 karena lebih keras treble-nya. Selain itu, suara Daxa TS1 punya suara yang detail dan jernih.

Perlu kalian catat, apa yang akan penulis jelaskan merupakan penjabaran suara secara default, bukan saat menggunakan Equalizer. Daxa TS1 sendiri punya fitur Equalizer yang ada 3 pilihan yaitu Hi-Fi, Bass, dan 3D. Sebagai pengguna, kita bisa mengubahnya melalui tombol pada bagian kanan belakang headset.

Jadi meskipun secara default Daxa TS1 bukan sebuah headset gaming yang cocok untuk kalian para pencinta suara bass, tetapi kita bisa mengubahnya dengan Equalizer.

Sebelum masuk ke gaming, penulis mencoba mendengarkan Ordinary World dari Duran Duran. Ini salah satu lagu 90-an yang penulis kenali sedari SD atau sekitar 10 tahun yang lalu dan berawal tahu dari bokap.

Saat mendengar lagu tersebut, posisi instrumen sangat terasa seperti di menit 3:07 – 3:30. Instrumen petikan gitar berpindah-pindah dari kanan ke kiri secara apik. Dan karena condong ke treble, suara gitar bas lebih minim terdengar. Instrumen petikan gitar pada bagian setelah Chorus menuju Bridge lumayan nyaring dengan backing vocal yang tetap bisa terdengar.

Begitu juga saat penulis coba dengar menggunakan 3,5mm jack ke smartphone. Imaging audio tergambarkan cukup baik dengan posisi instrumen yang bisa diketahui posisinya.

Nah, yang lucunya. Saat masuk ke mode wired untuk mendengarkan musik lewat smartphone, penulis iseng mencoba ikut memencet tombol power dan mencolok USB dongle ke system unit PC. Dan terjadilah. Profil suara Rexus Daxa TS1 yang condong ke treble kini berubah menjadi bass. Secara spontan, driver headset langsung memproduksi bass yang sangat deep. Kepadatan bass-nya hampir sama saat penulis mendengarkan lagu menggunakan desktop speaker Edifier R1280t.

Asik Untuk Gim Kompetitif

Kemudian menyoal gaming, seperti biasa, penulis menjadikan gim kompetitif fast-paced battle royale yang berasal dari universe Titanfall, yang bukan lain ialah Apex Legends.

Karena secara default itu bass-nya tidak padat banget, karakteristik suara yang treble membantu penulis untuk memetakan posisi atau letak step musuh. Bahkan suara pertempuran dari kejauhan pun masih bisa terdengar melalui Daxa TS1 karena driver-nya memproduksi detail suara yang tinggi.

Terkadang, intensitas suara penulis atur ke maksimal atau 100% agar mendapatkan pengalaman gaming yang lebih baik. Tapi perlu diingat juga, secara desibel mungkin akan bocor ke luar earcup headset. Bukan hanya itu, pendengaran bisa terganggu dalam besaran intensitas tersebut. Alhasil, penulis lebih sering menggunakan Daxa TS1 dengan tingkatan volume sekitar 90% karena detail-nya pun tetap dapat meskipun tidak maksimal.

Dan yang telah penulis katakan sebelumnya, Daxa TS1 memiliki latensi yang hampir tidak ternotis yaitu di bawah 40ms. Kondisi dengan besaran latensi seperti itu tidak penulis rasakan delay-nya yang bahkan saat bermain gim kompetitif.

Spesifikasi Rexus Daxa TS1

  • Tipe Koneksi: Wireless 2.4G + Wired
  • Rentang frekuensi: 20 – 25.000Hz
  • Diameter Driver: 40mm
  • Impedansi Speaker: 32±15%Ω
  • Tipe Mikrofon: Dapat dilepas (Detachable), dengan busa pelindung
  • Diameter Mikrofon: 2,7mm (Omni-directional)
  • Sensititas Mikrofon: 40±3dB
  • Kapasitas Baterai: 1100Mah
  • Durasi Operasional: 18 jam (tanpa RGB), 12 jam (dengan RGB)
  • Waktu Isi Ulang Baterai: 2,5 jam
  • Tipe Konektor Pengisi Daya: USB Type C
  • Tegangan Pengisian Daya: 5V/1A
  • Berat Headset: 348 gram
  • Dimensi Headset: 187,5 x 93 x 207mm

Bagi yang tertarik setelah membaca review Rexus Daxa TS1 melalui segmen Gamedaim Review, kalian bisa membeli headset ini melalui link berikut: Tokopedia

Atau kalian bisa mengunjungi situs Rexus guna mendapatkan informasi lebih lanjut.

Remaja Gen Z yang punya memori nostalgia zaman SD saat bermain Stronghold Crusader, Harvest Moon: Back to Nature, sampai Warcraft II. Hubungi: irgie@gamedaim.com

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks