Review Tales of Arise – Beyond the Dawn: Kesimpulan yang Tidak Konsisten

Dunia Dahna dan Rena bersatu kembali. Apakah cerita dari Alphen, Shionne, dan kawan-kawannya selesai setelah itu? Ternyata tidak. Ada satu misteri lagi yang mereka hadapi, yaitu seorang gadis misterius dengan kekuatannya yang tidak bisa ditebak. Gamedaim telah mendapatkan kesempatan dari Bandai Namco untuk menulis review Tales of Arise – Beyond the Dawn.

Berikut review Gamedaim setelah memainkan Tales of Arise – Beyond the Dawn selama 20 jam. Kami juga memberikan catatan bahwa Bandai Namco hanya memperbolehkan kami menuliskan review ini hingga bagian “Mausoleum of the Jungle” berserta spoiler cerita yang mungkin pemain akan temukan nanti.

Tales of Arise – Beyond the Dawn sudah tersedia di PS5, Xbox Series X, Xbox Series S, PS4, Xbox One, dan PC (Steam).

Review Tales of Arise – Beyond the Dawn

Pengenalan Karakter Baru, Nazamil Hildris [Spoiler]

Cerita Tales of Arise – Beyond the Dawn dimulai satu tahun setelah akhir dari Tales of Arise. Alphen dan kelompoknya terjebak di antara dilema menjadi pahlawan pembebas Dahna dan dicerca oleh Renan sebagai penghancur hak mereka.

Secara kebetulan, Alphen dan kelompoknya bertemu dengan seorang gadis muda yang bernama Nazamil Hildris, seorang putri dari mendiang Renan Lord Urwagil Hildris dan ibu Dahnan.

Nazamil kemudian bergabung bersama Alphen dan kelompoknya untuk menyegel sebuah Mausoleum di Adan Lake untuk memastikan tidak ada yang bisa menggunakan teknologi di dalamnya untuk berbuat jahat.

Namun, Nazamil secara tidak sengaja mengungkapkan misterinya kepada Alphen dan kelompoknya bahwa dia memiliki lambang Sovereign yang tidak sempurna. Alphen dan Shionne kemudian menenangkannya dengan memperlihatkan lambang Sovereign dan Maiden mereka masing-masing.

Nazamil lalu memutuskan untuk pergi bersama Alphen dan kelompoknya ke kota Viscint. Meskipun Nazamil diterima untuk tinggal di Viscint, dia tidak ingin ditinggal sendirian dan tetap bergabung dengan Alphen dan kelompoknya.

Misteri Nazamil Hildris dan Kekuatannya [Spoiler]

Setelah mengenalkan cerita Nazamil dan melalui petualangan bersama-sama, cerita ini berlanjut di mana Niez tiba-tiba diserang oleh zeugles. Selain bisa menghilang, Nazamil juga bisa menyerap Astral Energy dari makhluk hidup.

Dengan kekuatannya, Nazamil menghabiskan sebagian besar zeugles di Niez, tetapi dia tidak tahu bahwa orang-orang di sana memiliki trauma dengan Hollowing, suatu kondisi di mana sebuah makhluk hidup bisa berubah menjadi cairan ketika Astral Energy-nya diserap.

Setelah semua zuegles mati, kelompok Dahnan menyatakan Nazamil sebagai monster dan juga menganggap Alphen sebagai pengkhianat karena telah membelanya.

Mereka mencoba menembak Nazamil, namun Alphen menangkis tembakan tersebut. Hal ini membuat Alphen marah karena dia melihat siapa pun yang mencoba menyakiti orang yang tidak bersalah sebagai musuhnya. Nazamil lalu diam-diam meninggalkan Alphan berserta kelompoknya dan hanya meninggalkan sepucuk surat.

Beberapa minggu berlalu dan Nazamil muncul secara singkat di Viscint dengan memberi tahu Alphen dan kelompoknya bahwa dia baik-baik saja. Ketika Alphen pergi ke kota Niez untuk memeriksa kondisi, mereka menemukan sejumlah orang yang mengenakan topeng yang mirip dengan topeng yang dikenakan Alphen.

Setelah diselidiki, sebuah kelompok bernama Cal Beisel datang ke kota Niez dan mengaku membawa perdamaian serta memakaikan topeng-topeng tersebut kepada orang-orang. Yang lebih mengejutkan lagi, pemimpinnya adalah Nazamil.

Protagonis atau Antagonis? [Spoiler]

Ketika mereka menemukan Nazamil di Mausoleum di Ganath Haros, dia tampak senang dan menjelaskan bahwa dengan topeng, dia dapat membuat semua orang menjadi sama sehingga mengakhiri semua konflik. Meskipun Alphan dan kelompoknya setuju bahwa motifnya mulia, cara Nazamil salah karena hal itu tidak ada bedanya dengan tirani.

Gagal memahami pernyataan Alphen, Nazamil mencoba untuk memasang topeng pada mereka. Nazamil, yang tidak dapat menerima bahwa tindakannya ditentang, mencoba untuk mengubah kenyataan dan melepaskan rentetan Astral Energy kepada Alphen dan kelompoknya.

Melihat dirinya sebagai monster, Nazamil kemudian mengenakan topeng utamanya yang mampu mengendalikan pikiran semua orang yang memakai topeng dan membawanya ke Keystone, fasilitas yang dapat mengendalikan semua Mausoleum.

Dari sini, pengenalan Nazamil tidak bisa dilanjut lagi karena Bandai Namco melarang kami untuk melanjutkannya.

Plot Cerita yang Lemah dan Tidak Konsisten

Setelah memainkan ekspansi Beyond the Dawn selama 20 jam, saya menyadari bahwa plot ceritanya sangat lemah dibandingkan game aslinya, Tales of Arise. Ekspansi ini bertujuan untuk menceritakan situasi dunia Dahna dan Rena setelah bergabung, namun sayangnya Bandai Namco memiliki 3 cabang plot yang perlu mereka atasi.

Saya merasa Bandai Namco sangat bingung memilih plot antara aktivitas romantis Alphen dan Shionne, mencari Nazamil, atau membantu menyelesaikan masalah di setiap kota. Plot cerita ekspansi ini kemudian menjadi repetitif dan stagnan ketika Nazami meninggalkan Alphen dan kelompoknya.

Memasuki pertengahan hingga akhir cerita, Bandai Namco akhirnya memutuskan alur cerita ekspansinya untuk fokus mencari Nazamil. Aktivitas romantis Alphen dan Shionne? Hanya dijelaskan melalui Skit dan Side Quest EX. Membantu memecahkan masalah di setiap kota? Bandai Namco memutuskan bahwa Alphen hanyalah manusia yang tidak bisa menyelesaikan semua masalah dengan tangannya.

Salah satu hal yang menarik dari plot cerita ekspansi ini adalah Bandai Namco mencoba mengeksplorasi masalah psikologis Nazamil. Sayangnya, eksplorasi tersebut tidak sesuai dengan harapan saya.

Saya memahami bahwa dalam latar belakang ceritanya, Nazami selalu dianiaya secara verbal dan dia gagal memenuhi harapan ayahnya. Karena memiliki darah Dahnan dan Renan, Nazamil tumbuh tidak pernah diterima oleh siapapun. Alhasil, hatinya penuh dengan kepasrahan.

Yang mengecewakan adalah ketika Alphen dan kelompoknya bertemu dengan Nazami di Mausoleum, di mana Nazami sama sekali tidak mau mendengarkan alasan Alphen. Ini semakin diperparah ketika Alphen dan kelompoknya mencoba melihat alasan mengapa Nazami bertindak seperti itu, yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Sebagai manusia, setidaknya mereka tahu alasan mengapa Nazami bersikap seperti itu. Kenapa tiba-tiba Alphen dan kelompoknya terkejut lagi karena Nazami bersikap seperti itu? Itu tidak masuk akal dan pilihan plotnya sangat buruk.

Ingatkah saya sebelumnya mengatakan bahwa tujuan ekspansi ini adalah untuk menceritakan kisah setelah Tales of Arise? Sayang sekali, Bandai Namco tidak mengeksplorasinya terlalu dalam selain menceritakannya melalui Skit dan Side Quest.

Poin utamanya adalah plot cerita ekspansi Beyond the Dawn sangat lemah dibandingkan Tales of Arise. Perlu diingat bahwa cerita game dasarnya sangat rumit, namun tetap menarik untuk diikuti.

Ekspansi Beyond the Dawn? Saya dapat menjamin bahwa pendatang baru mungkin merasa dikhianati karena pembelian mereka, yang termasuk mahal, tidak sesuai dengan harapan mereka.

Sebagian Besar Konten Berupa Daur Ulang

Salah satu hal mengecewakan lainnya dalam ekspansi Beyond the Dawn adalah hampir 90% kontennya hanya didaur ulang dari game aslinya. Monster (termasuk bos), area untuk dijelajahi, dan bahkan Side Quest didaur ulang untuk menambah waktu bermainnya.

Lebih parahnya lagi, Gear, Skill, hingga Level kalian tidak terbawa dari cerita utama, di mana saya memulai Beyond the Dawn dari level 65 dengan gear yang telah ditentukan. Seolah-olah orang akan memainkan Beyond the Dawn sebelum Tales of Arise, pilihan Bandai Namco yang buruk ini membuat saya mempertanyakan keputusan mereka.

Dengan ekspansi Beyond the Dawn, kalian kehilangan akses ke beberapa area dari Tales of Arise. Yang mengecewakan adalah hanya ada 2-3 area baru saja yang ditambahkan.

Bandai Namco juga mengizinkan kalian mendapatkan sedikit buff dengan Boost Attack untuk setiap karakter, tetapi kapan kalian akan menggunakannya?

Hal baru dan positif untuk ekspansi Beyond the Dawn hanyalah karakter Nazamil, 40 side quest baru yang sebagian besar membunuh zeugles, dan melihat kisah selanjutnya dari Tales of Arise setelah Dahna dan Rena bergabung menjadi satu. Di luar itu? Jangan pernah berharap banyak.

Mungkin hal positif lainnya adalah ekspansi ini tidak melakukan penurunan kualitas dalam segi grafik dan gameplay.

Masalah Latar Musik yang Belum Diperbaiki

Saya tidak tahu apakah Bandai Namco memperhatikan hal ini, tetapi musik latar Tales of Arise sangat keras untuk didengar, bahkan dalam mode default.

Saya pikir mereka akan mengatasi hal ini pada ekspansi Beyond the Dawn, tapi sepertinya tidak. Bayangkan Anda sedang menonton sebuah Skit, tetapi musik latarnya yang keras membuat telinga Anda tidak dapat mendengar percakapan dalam Skit tersebut.

Musik latarnya sendiri sangat bagus, saya dapat mengapresiasi hal tersebut, tetapi pilihan yang buruk untuk membuat musiknya lebih keras dari yang seharusnya membuat sangat sulit untuk mengikuti ceritanya.