GamePCPlaystationPS4

Review Sifu, Keseruan Dibalik Kekalahan

Pada kesempatan ini, Gamedaim Review akan memberikan Review sederhana dari Sifu. Bakal seperti apa?

Sebuah mahakarya memukau datang dari studio asal Amerika bernama Sloclap. Setelah penundaan dan penantian yang cukup panjang, mereka akhirnya mengumumkan game Kung-Fu pertamanya yang berjudul Sifu. Pada kesempatan ini, Gamedaim Review akan memberikan Review sederhana dari Sifu. Kira-kira akan sesuai ekspektasi kita atau tidak? Yuk ikuti pembahasannya.

Rilis pada tanggal 8 February lalu, Sifu merupakan game Rogue-Like yang dipadu dengan konsep Beat-em-Up. Game satu ini sempat menjadi perhatian utama saat hadir dalam acara Event game besar di tahun 2021 lalu. Tidak hanya tampil dengan visualnya yang cantik, game ini juga menyajikan animasi combat bela diri yang begitu memanjakan. Tidak heran jika para fans langsung tidak sabar untuk mencobanya.

Cerita Sederhana Tapi Tetap Nyaman Untuk Diikuti

Review Sifu | Sloclap
Review Sifu | Sloclap

Cerita game ini bersetting pada satu perguruan Kung-Fu ditengah bukit yang dipimpin oleh seorang Sifu (guru) tanpa nama. Suatu ketika, perguruan tersebut diserang oleh 5 orang pendekar kuat yang berhasil membunuh semua murid-murid perguruan tersebut. Kelima orang ini rupanya dipimpin oleh satu orang pria muda bernama “Yang,” ia merupakan mantan murid Sifu yang berkhianat karena berhasil membongkar rahasia sang guru.

Dalam pertarungan sengit 1v1, Sifu dibunuh oleh Yang dan disaksikan oleh anaknya yang sedang bersembunyi. Mengetahui kehadiran sang bocah, Yang dan ke-4 pendekar lain langsung membunuh sang anak dan pergi meninggalkan perguruan. Sayangnya, si bocah selamat berkat bantuan Pendant ajaib yang sedang dicari-cari oleh para pendekar. Setelah melihat ayahnya dibunuh, anak ini akhirnya berambisi untuk membalaskan dendamnya.

Si anak (peria/perempuan) tanpa nama ini melatih dirinya sampai berumur 20 tahun. Dari sinilah ia siap untuk membunuh para pendekar yang berhubungan dengan pembunuhan sang ayah. Ke lima pendekar tersebut masing-masing sudah memimpin perguruannya sendiri. Maka dari itu, perjalanan sang Anak untuk mencapainya akan sangat berat. Dari sini kamu akan berperan menjadi si anak untuk membalaskan dendam dan membongkar misteri pembunuhan ayahnya.

Perlu diingat bahwa seluruh cerita dan misteri pada game ini tidak akan disajikan menggunakan Cutscene layaknya game-game kebanyakan. Sifu akan menuntut pemainnya untuk melakukan eksplorasi map agar dapat menemukan Note, Foto, atau Barang bukti untuk memberikan detail lebih lanjut soal cerita. Bagi kamu yang tidak suka bereksplorasi, maka kamu akan ketinggalan sebagian besar faktor penting dari game ini.

Sistem Gameplay Rogue-Like yang Unik

Sistem Gameplay Rogue-Like Yang Unik | Sloclap
Review Sifu, Sistem Gameplay Rogue-Like Yang Unik | Sloclap
Review Sifu, Sistem Gameplay Rogue-Like Yang Unik | Sloclap

Sebelum berbicara soal aspek Gameplay, kita akan membahas dulu bagaimana game ini menyajikan Tutorial-nya yang cukup menarik. Ketika selesai menyaksikan scene pembuka, pemain akan terjun ke segmen Opening Credits. Dari sinilah kamu akan melawan wujud dari “bayangan” 5 Boss utama sekaligus belajar Mekanik combat yang berfariasi namun cukup mudah untuk dipelajari.

Masih ingatkah kalian dengan Pendant Ajaib yang sebelumnya menyelamatkan hidup tokoh utama? Yup, pendant tersebut berperan penting sebagai item yang bertanggung jawab atas terbentuknya elemen Rogue-Like pada game ini. Setiap kali karaktermu mati, maka umur sang karakter akan semakin menua. Bukan hanya itu, Health Bar yang kamu miliki akan makin menipis di setap umurnya. Tetapi, damage yang kamu lontarkan juga akan semakin kuat.

Cara kerja Health Count pada game ini memang rumit dan berbeda dari Beat-em-Up biasanya. Karaktermu akan mulai melakukan aksi pembalasan pada umur 20 Tahun. Ketika kamu mati di tengah jalan, maka umurmu akan bertambah 1 Tahun (Jadi 21 tahun). Tetapi, ketika kamu mati berturut-turut pada satu area yang sama, maka sang Pendant akan mengkonsimsi 2 Tahun (Jadi 23 tahun) untuk kembali menghidupkan sang karakter utama.

Dengan begitu, ketika kamu mati lagi, maka umurmu akan bertambah 2x lipat lebih tua. Health Count ini akan terus meningkat lebih besar hingga karaktermu mencapai batasan umurnya. Sekedar mengingatkan bahwa, umur maksimal sang karakter hanya mencapai 70 Tahun saja. Jadi, kalian harus bijaksana dan belajar beradaptasi dengan pertarungan agar tidak mengulang Progress gamenya dari awal.

Mekanik yang Mudah Dipelajari Namun Sulit untuk Dikuasai

Mekanik Yang Mudah Dipelajari Namun Sulit Untuk Dikuasai | Sloclap
Mekanik Yang Mudah Dipelajari Namun Sulit Untuk Dikuasai | Sloclap
Review Sifu, Mekanik Yang Mudah Dipelajari Namun Sulit Untuk Dikuasai | Sloclap
Review Sifu, Mekanik Yang Mudah Dipelajari Namun Sulit Untuk Dikuasai | Sloclap

Beralih ke pembahasan Mekanik, game ini sepertinya punya formula yang hampir mirip seperti Sekiro: Shadow Die Twice. Pasalnya mereka sama-sama menggunakan elemen Body Structure, yang mana ketika karaktermu diserang bertubi-tubi maka ia akan kehilangan keseimbangan. Ini juga berlaku untuk Boss dan musuh Kroco, yang mana ketika kamu rusak Structurenya maka sang musuh akan jatuh dan kamu bisa mengeksekusi garakan Takedown.

Selain combat menyerang, tentunya kita tidak lupa tentang sistem Guard pada game ini. Untungnya, Sifu hanya menyajikan 4 jenis sistem Guard yaitu Upguard (Block atas), Downguard (Block bawah), Dodge, dan Parry. Sama seperti namanya, Upguard dan Downguard berungsi untuk menghindari serangan atas dan bawah. Untik Dodge, karaktermu akan menghindar dari serangan dengan power yang tidak dapat diblock. Sedangkan Parry hanya menangkis serangan kecil.

Boss pada game ini punya AI dengan tingkat kesulitan yang bukan main. Semua serangan yang mereka lontarkan sangat agresif dan bermaneuver tinggi. Meskipun begitu, semuanya punya kelemahan masing-masing. Masih ingat dengan Opening Credits yang mengajakmu bertarung melawan “bayangan” ke-5 Boss? Yup, tutorial tersebut berisikan Hint (petunjuk) dari titik kelemahan para Boss.

Review Sifu, Mekanik Yang Mudah Dipelajari Namun Sulit Untuk Dikuasai | Sloclap
Review Sifu, Mekanik Yang Mudah Dipelajari Namun Sulit Untuk Dikuasai | Sloclap

Sebagian gamer mungkin lupa dengan Opening Credits tersebut, maka tidak heran jika banyak sekali pemain yang terkejut dengan serangan animasi Boss yang cepatnya bukan kaleng-kaleng. Untungnya, mekanik yang disajikan sangat responsif sekaligus akurat. Boss pada Sifu biasanya menyerang menggunakan serangan atas dan bawah. Jadi, yang peru kamu lakukan hanyalah fokus pada Downguard, Upguard, dan Dodge saja.

Agar serangan jadi lebih efektif, karaktermu juga bisa menggunakan Melee Weapon seperti Tongkat, Bat Baseball, Botol kaca, Bambu, Machete, dan masih banyak lagi. Setiap objek yang kemu gunakan bisa dilemparkan ke arah musuh. Namun yang menarik, karaktermu juga bisa menendang objek yang berada di bawah lantai. Mekanik ini cocok untuk merusak pertahanan dan Body Structure lawan secara cepat.

Satu hal lagi, pada game ini kalian akan diberi kebebasan melakukan Upgrade. Setiap kali kalian melakukan Takedown, maka akan ada Point yang bisa dikumpulkan. Dari sini kamu bisa membuka Movement secara permanen dan membuka Skill (tidak permanen) dengan cara mengumpulkan “Shrine” yang tersebar pada map. Salah satu skill yang cukup berguna adalah mengurangi Health Count saat mengeksekusi Takedown agar tidak mengkonsumsi banyak umur.

Punya Gaya Visual Layaknya Film Bela Diri

Review Sifu, Punya Gaya Visual Layaknya Film Bela Diri | Sloclap
Review Sifu, Punya Gaya Visual Layaknya Film Bela Diri | Sloclap
Review Sifu, Punya Gaya Visual Layaknya Film Bela Diri | Sloclap

Sifu tidak menawarkan visual seperti yang kita temukan pada game sekelas AAA. Meskipun demikian, game ini bisa tampil dengan kecantikannya tersendiri. Hal ini dibuktikan dengan fokus mereka pada Physics dan Ambient Occlusion yang begitu halus. Lebih lanjut, tampilan pencahayaan yang game ini rancang juga begitu indah dengan sedikit bumbu Gods Ray dan Simulasi Bayangan yang akurat.

Satu hal yang paling menonjol mungkin datang dari Art-Style bergaya Polygon serta tone warnanya yang kalem. Bukan hanya itu, fitur “Object Destruction” yang diimplementasikan juga berhasil tampil menakjubkan. Sepertinya, hampir setiap objek pada game ini bisa dihancurkan. Contohnya saja seperti Meja, Pintu, Tembok Kayu, Kursi, Lemari, dan masih banyak lagi. Dengan adanya fitur ini, setiap pertarungan jadi terlihat lebih “Aksi.”

Yang lebih menariknya, Sifu secara jelas memberi pendekatan pada unsur Cinematography. Ini dapat kamu temukan dengan jelas di beberapa segment yang tiba-tiba merubah perspektif kamera yang tadinya Third-Person menjadi Side-Scroll. Tampilan Camera Tracking ini sering kali digunakan pada film Matrial Arts seperti Kill Bill, Ong bak, Old Boy, dan masih banyak lagi. Maka tidak heran, jika Sifu tampil layaknya film aksi yang sering kita jumpai.

Sayangnya, pada game ini kalian tidak diizinkan untuk menggerakan kamera. Maka dari itu, kamera game Sifu ini terkadang bisa menganggu ketika karaktermu sedang tersudut. Pemain jadi kesulitan untuk melihat gerakkan musuh ketika dalam posisi ini. Bukan hanya itu, pertarungan brutal dan penuh dengan aksi ini tidak dudukung dengan adanya percikan darah yang harusnya dapat menambah rasa imersi yang intens saat beraksi.

Level Design yang Tidak Sepenuhnya Linear

Level Design Yang Tidak Sepenuhnya Linear | Sloclap
Level Design Yang Tidak Sepenuhnya Linear | Sloclap

Sifu tidak hanya menyajikan konsep Rogue-Like saja, namun ia juga memiliki sedikit bumbu formula dari Metroidvania. Game ini menghadirkan total 5 map dengan setting yang berbeda-beda. Contohnya seperti Night Club, Sekolah Kung-Fu, Museum, gedung Perusahaan, dan area Industrial terbengkalai. Mapnya sendiri dirancang secara Linear namun dengan banyak ruangan yang sepenuhnya bisa diekaplorasi.

Pemain akan dituntut untuk melewati banyak area-area kecil yang berisikan sekumpulan musuh-musuh Kroco. Di sisi lain, kalian pun harus mencari jalan yang tepat untuk mencari Boss utama pada map tersebut. Ada saat-saatnya dimana pemain akan tersesat atau terjebak pada area tertentu, maka dari itu, kamu harus mencari Kunci atau KeyCard demi membuka area selanjutnya. Yang menarik, ada beberapa kunci yang memang bisa membuka jalan pintas.

Pada level “Museum,” kamu bisa mendapatkan KeyCard yang memungkinkan karakter utama untuk menggunakan Lift ke lantai paling atas. Dengan adanya Key-Card tersebut, kamu tidak perlu susah payah melawan para Kroco yang bersemayam di lantai-lantai lain. Pasalnya, begitu sang karakter utama masuk ke lantai atas, maka ia bisa langsung menuju ke arena Boss Battle untuk mengalahkannya.

Kesimpulan Review Sifu

Sifu bukanlah game yang dirancang untuk semua kalangan. Namun, game ini memang cocok untuk kamu yang suka tantangan. Sloclap berhasil menuntut pemain untuk belajar dari kesalahan yang dilakukan sebelumnya. Mekanik yang ditawarkan cukup mudah untuk dipelajari namun sulit untuk dikuasai. Hal inilah yang membuat setiap pukulan yang kamu lontarkan sangat penting karena game ini punya tingkat kesulitan AI musuh yang tinggi.

Setiap pergerakan dan kombo yang kamu eksekusi sangatlah responsif dan presisi. Hal ini didukung dengan animasi Kung-Fu super keren lengkap dengan efek Object Destruction yang membuat permainan jadi lebih aksi. Level design unik dan gaya Cinematic menakjubkan membuat kalian sulit untuk lepas dari layar. Apa lagi, sistem Pendant Ajaib yang tereksekusi dengan baik membuat game tersebut punya keunikan tersendiri.

Walaupun begitu, Sifu tetap memiliki kekurangan seperti game-game lainnya. Selain kamera yang tidak bisa digerakan, terkadang posisi kamera pun juga sering menganggu pengelihatan ketika sedang terpojok. Pihak studio juga ragu untuk menambahkan efek darah yang bisa menambah imersi permainan. Untungnya, masalah-masalah ini masih tergolong wajar jika dibandingkan dengan hal-hal positif yang ada.


Bagi kamu yang belum sempat mencoba game ini, maka sekarang adalah saatnya. Untuk itu, Sifu sendiri sudah tersedia lewat platform PC, PS4, dan PS5. Seperti biasanya, pengguna PC dapat membeli game ini secara eksklusif lewat halaman Epic Games Store. Bagaimanakah menurut kalian, apakah tertarik untuk mencobanya?

Pengamat Game PC dan Konsol - suka Pinguin.

Related Posts

Leave Comment
Hidupkan Notifikasi OK No thanks