Review Rexus Thundervox HX9: Microphonenya Mantap

Rexus terus mengeluarkan produk yang baik secara kualitas dan fungsionalitasnya, serta tampilannya juga.

Kali ini Rexus Thundervox HX9 memberikan kesan yang simple secara desain sebagai sebuah headset.

Rexus HX9 yang baru saja diperkenalkan oleh Rexus pada tanggal 23 Februari 2021 ini bisa menjadi pilihan bagi yang punya budget terbatas untuk mendapatkan fitur yang lebih.

Simak review Rexus Thundervox HX9 (selanjutnya akan penulis sebut sebagai ‘HX9’ saja) berikut ini.

Unboxing Box Rexus HX9: Terkesan Tidak Neko-Neko

Box produk Rexus untuk seri headset terlihat premium secara tampilan box sama seperti box HX25 yang pernah penulis review sebelumnya.

Pada bagian depan memperlihatkan gambar produk dengan beberapa fitur unggulannya di sebelah kanan, kemudian bagian belakangnya menjelaskan spesifikasi teknis dari si headset dan juga microphone-nya.

Kemudian saat penulis buka box-nya itu tidak ada tempat untuk si headset, beda dengan HX25 yang terdapat slot untuk menaruh headset.

Adapula isi dari box itu antara lain: headset HX9 dan kartu garansi. Tidak ada buku manual dan hal lainnya.

Desain Simple dengan Tampilan Monokromatik

Yang penulis suka dari HX9 ialah desainnya yang juga tidak neko-neko seperti isi box-nya.

Headset yang didominasi bahan plastik ini punya tampilan tema warna monokromatik yaitu putih dan hitam.

Warna hitam terdapat di seluruh bagian kecuali bagian housing earcup-nya yang berwarna putih.

Secara build quality yang plastik itu benar-benar solid karena terasa sangat keras bahannya pada bagian housing earcup.

Kali ini Rexus juga tepat untuk menaruh branding mereka.

Pada housing earcup ini terlihat ada logo Rexus yang bukan memakai logo Robot jadi terlihat minimalis dan elegan. Warnanya sendiri juga tidak hitam, melainkan abu-abu.

Untuk melihat bagian kanan atau kiri headset, pada bagian lengan headband-nya terdapat huruf R dan L yang debossed sebagai indikator.

Menyoal busa, busa earcup-nya sendiri tidak tipis tapi juga tidak tebal-tebal banget. Bahannya yang dari kulit sintesis juga cukup untuk memberikan kenyamanan saat memakai HX9.

Saat penulis memakai headset untuk penggunaan waktu yang cukup lama seperti saat bermain Apex Legends, busanya itu tidak bikin telinga panas. Tapi memang cukup menekan bagian telinga.

Bagian driver di dalam busa earcup-nya sendiri terlapisi kain yang tipis.

Kemudian masuk ke bagian headband, headset ini mengusung double headband.

Inner headband atau headband bawahnya ini dilapisi kain sintesis pada bagian atas dan kain berbahan seperti bahan yang sering digunakan untuk ransel/tas (karena terasa halus tapi kasar gitu) pada bagian bawahnya. Inner headband-nya ini itu benar-benar lentur walau tidak terasa ada busa untuk bagian tersebut.

Selebih lagi inner headband bisa kita tarik agar menyesuaikan ukuran kepala.

Lalu untuk bagian headband atasnya itu terdapat 2 batang melengkung yang keras tapi cukup lentur saat penulis tarik headband-nya ini.

Lapisan 2 batangnya sendiri terasa seperti bahan karet yang terlihat cukup glossy.

In-Line Control dengan Tombol di Samping

Headset Rexus HX9 ini punya kabel braided yang keras dengan ukuran panjang sekitar 2 meter.

Pada kabelnya sendiri terdapat in-line controller untuk mengatur pengaturan si headset.

Pengaturannya sendiri hanya ada 2 yaitu untuk mengatur tingkatan volume headset dan untuk microphone (ON/OFF).

Letak tombolnya sendiri tidak seperti in-line controller pada umumnya yang biasanya itu letaknya pada bagian atas.

Tetapi kali ini in-line control HX9 punya tombol di bagian samping yang di mana volume itu pakai tombol jenis scroll sedangkan tombol microphone jenis toggle button.

Kemudian juga headset ini tinggal plug & play dengan USB pada bagian ujungnya yang punya ukuran terkesan seperti flash drive–ukurannya lumayan besar.

Terdapat RGB Dengan Warna Pastel

Untuk menambah kesan gaming banget, HX9 punya fitur RGB yang letaknya di sekeliling housing earcup.

RGB-nya kalau penulis lihat itu warnanya lebih ke arah pastel yang amat sangat cocok dengan tema warna si headset yang monokromatik.

Cuma sayangnya tidak ada pengaturan mode RGB seperti steady atau breathing untuk si RGB pada headset.

Dan tidak ada pengaturan untuk menonaktifkan si RGB melalui in-line controller.

Tapi buat menambah kesan gaming, RGB-nya terlihat ciamik karena perpaduan warna dengan monokromatik sangat tepat.

Hasil Suara yang Pas tapi Masih Bocor

Seperti biasa dan seperti review-review sebelumnya, tentunya penulis akan mencoba headset untuk penggunaan gaming dan musik.

Ukuran driver HX9 ini sendiri itu berukuran 50mm.

Untuk gaming tentunya lagi, penulis akan mencoba bermain Apex Legends dan CS:GO.

Menyoal suara sebenarnya jika penulis atur maksimal itu suaranya akan bocor ke luar. Hal ini penulis ketahui setelah teman penulis datang bermain dan mencoba headset ini.

Balik lagi soal gaming, saat penulis bermain Apex Legends dan CS:GO ditemani teman yang juga bermain CS:GO, suara step musuh benar-benar bisa penulis rasakan.

Imaging suara dari driver HX9 untuk gaming itu sudah cukup membantu sekali untuk mengetahui letak musuh.

Saat bermain, biasanya penulis mengatur volume pada kisaran 50-70% agar lebih nyaman.

Kemudian menyoal mendengarkan musik, penulis mencoba memutar Hotel California by Eagles yang menurut penulis bisa jadi bahan percobaan untuk mengetahui imaging dan atau sound stage dari driver headset.

Hasilnya instrumental musik itu benar-benar bisa jelas letaknya yang berarti menyoal imaging sudah oke.

Kalau penulis dengar, suara yang ada itu lebih nyaring dan bass-nya itu lebih minim. Seperti saat penulis sedang mendengarkan musik, suara gitar atau drum itu lebih terdengar dari pada instrumental musik seperti bass-nya.

Microphone Elastis Tapi Tidak Detachable

Penulis awalnya sangat berharap di awal dengan HX9 kalau headset ini punya microphone yang detachable, tetapi nyatanya tidak.

Namun kelebihannya microphone berwarna hitamnya ini elastis untuk penulis gerakkan sesuai arah yang penulis inginkan.

Build quality microphone-nya tidak terasa tipis-tipis banget malah terkesan tebal dan ujung microphone-nya itu keras.

Microphone HX9 sendiri nge-pick up suara secara omnidirectional yang secara pengambilan suara itu terkesan bagus sekali untuk headset di range harga segini.

Noise yang ada di sekitar penulis seperti suara kipas angin tidak terlalu masuk ke microphone.

Penulis mencoba berkomunikasi dengan teman lewat Discord maupun in-game, tentunya hasilnya teman sepermainan bisa mendengar dengan jelas suara penulis.

Sayangnya karena pengaturan in-line controller hanya untuk menonaktifkan atau mengakfitkan microphone, intensitas suara yang bisa di-pick up microphone tidak dapat kita atur melalui in-line controller.

Berikut hasil perekaman microphone HX9.

Spesifikasi Teknis Rexus HX9

• Speaker Size : 50mm
• Impedance : 32Ω ± 15%
• Sensitivity : 110 ± 3dB
• Frequency Range : 20 Hz – 20 KHz
• Microphone : 4.0 x 1.5mm
• Sensitivity : -42 ± 3dB
• Impedance : 2.2K Ω
• Directionality : Omnidirectional
• Cable Length : 2.0M ± 0.15
• Headset Jack : USB
• System Requirements : iOS / Windows

Kesimpulan Review Rexus Thundervox HX9

Yang dapat penulis ambil kesimpulan review untuk HX9 ialah, headset ini menawarkan banyak fitur dan kualitas layaknya headset-headset yang lebih mahal lagi.

Punya desain terkesan flat, simple, tapi terlihat modern dan bertemakan monokromatik ini punya RGB yang semakin menambah estetika si headset.

Belum lagi kualitas suara yang ada itu juga sudah mantep untuk gaming terutama gim-gim battle royale seperti Apex Legends.

Dan microphonenya nge-pick up suara yang sudah mantep banget tanpa noise berlebihan yang masuk.

Bagi yang tertarik, Rexus Thundervox HX9 dapat kalian beli seharga Rp249.000 untuk harga promo saat artikel ini tayang melalui link pembelian berikut ini.