Bernama DAXA Air, sebuah produk mouses honeycomb ‘premium’ terbaru dari Rexus Indonesia memperlihatkan bahwa Rexus yang dikenal sebagai brand peripheral entry-level juga tertarik di ranah produk premium.
Rexus merilis DAXA Air secara resmi ke publik pada tanggal 20 Mei 2020. Tanggal dengan angka yang cukup cantik untuk merilis produk ciamik.
Produk ini bisa dibilang banyak kustomisasi-nya. Mulai dari fitur RGB, DPI, Refresh Rate, dan bahkan, bolong-bolong (baca: honeycomb) pada mouse ini bisa diganti (swappable) dengan versi biasa loh!
Gamedaim diberi kesempatan oleh Rexus Indonesia untuk mengulas atau melakukan review terhadap DAXA Air. Simak berikut ini.
Box-nya Kotak, Keras, dan Terlihat Premium
Sebelum membahas dari sisi desain, mari kita sejenak memberi perhatian pada box dari DAXA Air ini.
Box atau kemasan produk mouse honeycomb premium ini benar-benar terlihat premium karena bahan yang dipakai pada box ini bukan plastik pada box umumnya. Bentuknya kotak dan keras. Mungkin kalau ditambahkan warna teks pada logo ‘DAXA Air’ yang keemasan jadi makin keliatan premium-nya ya.
Namun, Penulis sendiri sering agak susah untuk membuka tutup box ini dikarenakan tidak ada-nya semacam kail pembuka untuk mempermudah.
Isi dari box DAXA Air ini sendiri terdapat:
- Mouse DAXA Air
- Pouch
- Sticker Rexus
- Buku manual
- Kartu garansi
- Cover mouse
- Weight system
- 1 set glide mouse / mousefeet
Mouse Honeycomb yang Ergonomis dan Enteng, Cocok untuk Kompetitif serta Style
Mouse honeycomb memang sedang menjadi trend gamer saat ini–termasuk gamer di Indonesia. Pada umum-nya, orang-orang melihat dan menjuluki mouse ini bukan mouse ‘honeycomb’ tetapi mouse ‘Trypophobia’ karena desainnya yang bolong-bolong.
Rexus DAXA Air di sisi desain bisa diacungi jempol walau dari sisi build quality, mouse ini masih memakai plastik. Mouse premium ini memiliki desain yang ergonomis dan enteng. Rexus sendiri mengklaim di mana mouse ini memang memiliki berat yang ‘ultra lightweight’.
Beratnya mouse ini sendiri hanya 58g saja. Amat sangat enteng jika kamu bermain game FPS kompetitif. Selebih lagi, mouse ini mengusung kecepatan 400 IPS (Inch per Second) dan sensor PIXART PMW3389 yang telah dipakai di berbagai mouse kompetitif dari brand lainnya.
Untuk tombol, DAXA Air memakai switch Omron yang berasal dari Jepang namun diproduksi di Cina. Durabilitas untuk switch Omron ini sendiri mencapai 20 juta klik.
Kabel yang dipakai sendiri ialah kabel Paracord sepanjang 1,8 meter. Kabel ini diaplikasikan ke mouse tentu untuk memberi kesan premium dan ringan karena sudah banyak mouse-mouse gaming yang memakai kabel paracord–walau lebih banyak yang kustom.
Namun sayangnya, kabel pada mouse ini agak susah untuk dikaitkan di Headset Bungee milik Rexus yaitu Bungee J3.
Buat kalian yang bertanya-tanya mengapa mouse ini tidak teralu berat. Jelas karena mouse ini mengadopsi model ‘honeycomb’ yang membuatnya lebih enteng dari mouse konvensional lainnya.
Tentu, mouse yang enteng ini juga terukir pada nama dari si mouse ini sendiri yaitu ‘Air’. Karena ‘Air’ sendiri–bukan maksudnya air yang mengalir ya–ialah udara. Seperti yang kita ketahui, udara itu tidak terlihat dan terkesan ringan beratnya. Sama seperti si mouse.
Tetapi tidak perlu khawatir. Buat kamu yang merasa mouse ini butuh sedikit lagi tambahan berat, Rexus sudah menyiapkan modul pemberat yang bisa dicopot-pasang ke mouse.
Cara memasang pemberatnya-pun sangat mudah. Pertama, angkat atau tarik terlebih dahulu cover pada mouse lalu masukkan modul pemberat ke tempat yang telah disediakan di dalam cover mouse. Jika masih bingung, ada panduannya di buku manual.
Mouse dengan Segudang Kustomisasi
Kustomisasi juga banyak terdapat pada mouse ini. Sebelumnya, penulis me-review Rexus VR5, sebuah combo gaming gear dari Rexus yang terdapat mouse ‘honeycomb’ juga.
Bedanya, mouse honeycomb pada VR 5 tidak dapat dikustomisasi polling rate dan cover-nya, berbeda dengan DAXA Air ini.
Mouse ini dapat dikustomisasi mulai dari LOD, polling rate & DPI yang bisa diatur melalui tombol, cover atas-nya, dan terakhir yang paling esensial ialah RGB.
DPI bisa diatur melalui tombol bagian atas mouse ini. Adapula tingkatan default pada DPI ini yang di antaranya: 400, 800, 1200, 2400, 3200, 6400. Selebihnya, pengguna bisa mengatur DPI lebih luas hingga 16000 DPI menggunakan software (download software DAXA Air di sini).
Sama seperti DPI, polling rate bisa diatur melalui tombol di bagian bawah mouse. Ada 3 tingkatan untuk polling rate, yaitu 125Hz, 500Hz, dan 1000Hz (durasi respon 1mikro detik). Bedanya dengan DPI, tombol pada polling rate bukan model ‘click button’, tetapi menggunakan model ‘slide button’.
Untuk RGB, mouse ini bisa diatur lewat software walau sebenarnya bisa juga diatur lewat tombol kombinasi dengan cara menekan tombol ‘forward’ di bagian kiri mouse + ‘right click’.
Berbicara soal tombol ‘click’, selain cover mouse, tombol click pada mouse juga bisa diganti loh cover-nya! Tombol click kirin maupun kanan bisa diganti dengan cara yaitu, pertama-tama cover mouse harus dicopot terlebih dahulu, kemudian barulah tombol click.
Jika bingung, ada step-by-stepnya di buku manual.
Oh ia, tidak lupa juga, pada paket box pembelian Rexus menyediakan mousefeet / glide loh. Jadi sewaktu-waktu jika sudah dirasa terlalu usang kaki mouse DAXA Air ini karena sering dipakai, kamu bisa menggantinya dengan glide cadangan–jadi mirip produk mouse dari brand-brand premium sebelah gitu jadinya deh.
Kesimpulan
Di akhir review, seperti biasa, Penulis akan memberikan dan menarik kesimpulan dari review mouse honeycomb kali ini.
Menurut Penulis pribadi, Rexus DAXA Air punya banyak kelebihan dibanding kekurangannya. Kelebihan itu terletak pada berbagai kustomisasi yang terdapat pada mouse ini. Baik itu dari sisi fitur maupun teknis produknya.
Mulai dari cover yang bisa di-swappable, sampai tombol pada mouse ini juga bisa diganti. Jika kesulitan, ada langkah-langkahnya di buku manual.
Namun, kekurangan juga terdapat pada mouse ini. Salah satunya kabel Paracord yang telah disebutkan Penulis sebelumnya, agak susah untuk dikaitkan ke Bungee J3 milik Rexus.
Tetapi tidak masalah, karena sebenarnya kita bisa mengganti kabel Paracord ini dengan kabel jenis lainnya yang klop dan mudah dipasang dengan Bungee J3 itu sendiri.
Untuk mouse ‘premium’ yang mengusung honeycomb model o di harga 900 ribuan dengan berbagai fitur utama yang sudah dijelaskan, amat sangat klop dengan kualitas serta fitur yang diaplikasikan pada mouse ini.
Akhir kata, mouse ini worth untuk dijadikan daily driver mouse kalian.
Penulis pribadi mengapresiasi langkah Rexus Indonesia untuk merilis produk ‘premium’ bernama Rexus DAXA Air kali ini. Harapan Penulis ke depan untuk Rexus, semoga semakin banyak produk ‘premium’ harganya, dan ‘premium’ kualitasnya.
Jika kalian tertarik dengan Rexus DAXA Air ini, kalian bisa membeli-nya seharga Rp899,000 jadi Rp649,000 (Free Case Cover) untuk harga Pre-Order di official Toko Rexus Indonesia dengan link pembelian berikut ini:
Buruan beli dan dapetin free case-nya dengan persediaan terbatas: Oranye (100 pcs) dan Biru (100 pcs).
