Setelah merilis mouse premium DAXA Series pada tanggal 20 Mei 2020 yang lalu, Rexus kembali merilis mouse gaming dengan fitur yang cukup premium bernama ARSA.
ARSA dalam Bahasa Jawa artinya Kebahagiaan. Nama ini juga sering dipakai untuk anak Laki-Laki. Desain pada mouse ini-pun terlihat maskulin, simpel, dan elegan serta didominasi oleh warna hitam.
Sepertinya Rexus ingin membawa kebahagiaan kepada para pemainnya saat bermain dengan menggunakan mouse ini. Kebahagiaan yang dimaksud ialah rasa nyaman saat menggunakan mouse ini dengan memaksimalkan fitur-fitur yang ada.
Gamedaim diberi kesempatan oleh Rexus Indonesia untuk me-review Rexus ARSA dengan motif Batik. Simak berikut ini.
Mouse 300 Ribuan Dengan Fitur yang Bagus
Rexus ARSA mengusung sensor PMW3327. Sensor tersebut memiliki sensitivitas DPI yang cukup tinggi yaitu hingga 12400.
Dengan mouse di harga 300 ribuan, Rexus ARSA menjadi mouse murah di kelasnya. Karena mouse yang mengusung PMW3327 rata-rata dihargai hingga 400 ribuan ke atas bahkan ada yang 500 ribuan.
Akselerasi dan akurasi mouse ini juga cukup baik. ARSA mempunyai tracking speed sebesar 220 IPS dan juga didukung dengan polling-rate hingga 1000Hz (1ms) yang bisa disetting melalui software.
Untuk keunggulan ini, sudah oke jikalau ARSA dipakai untuk bermain game kompetitif.
Penulis sendiri sudah mencoba mouse ini untuk digunakan saat bermain Apex Legends. Saat dicoba, oke juga kemampuan akurasi-nya. Penulis menyetting mouse ini di 400/800 DPI dan 500Hz saat bermain game tersebut.
Mouse ini memakai switch Omron dengan ketahanan hingga 20 juta klik. Feel saat di-klik sih tidak ada masalah walau terasa tombol klik ARSA ini seperti ada yang mendorong jari kita setelah me-klik.
Di samping itu, switch ini walau sudah dipakai berkali-kali tidak akan beda feel-nya karena switch dari Omron menggunakan teknologi OF yang dimana tekanannya akan tetap sama meski kalian sudah memakai mouse ini sejak lama–tetep awet deh pokoknya.
Mengenai desain, mouse ini ergonomis tetapi bener-bener lonjong yang memiliki berat 85gram. Panjang dari mouse ini sendiri yaitu sekitar 12cm dan lebar sekitar 6cm.
Hanya saja karena desain mouse ini lonjong tetapi tidak terlalu gendut/tinggi di bagian tengah–malah menjorok ke belakang–jadi tangan Penulis tidak bisa memegang mouse dengan sepenuhnya. Oleh karenanya, mouse ini sering Penulis gunakan dengan mode palm grip. Kalau dicoba untuk mode claw grip kurang nyaman.
Sama seperti DAXA Air yang sudah Penulis review sebelumnya, Rexus ARSA memakai kabel Paracord yang non-detachable. Karenanya, pergerakan mouse ini jadi semakin ringan dengan menggunakan kabel tersebut.
Ada Batik-nya Loh!
Tidak lupa juga, seperti mouse gaming lainnya, Rexus ARSA juga mengusung RGB yang terdapat di bagian scroll-button, logo Rexus, dan di kanan kiri mouse.
Bedanya, RGB light di samping mouse memakain desain batik. Cuma karena di bagian samping mouse ini memakai bahan semacam kaca plastik bening untuk melapisi RGB batik-nya, Penulis pribadi agak kurang nyaman jika menyentuhnya.
Apalagi jika dalam keadaan tangan berkeringat, bekas tangan kita jadi terlihat di kaca plastik tersebut dan membuatnya terasa lebih licin dibandingkan di bagian body plastik mouse.
Namun Penulis mengapresiasi Rexus karena sudah memasukkan unsur Indonesia ke dalam mouse ini. Paduan cahaya RGB bertipe Running RGB dengan motif batik pada mouse membuatnya semakin ciamik.
Mode RGB-nya sendiri ada 10 macam yang bisa diatur melalui tombol kombinasi Forward + Right Click. Atau juga bisa disetting melalui software.
Kesimpulan
Jika kamu mempunyai budget terbatas tapi ingin memiliki mouse dengan sensor yang di atas rata-rata, serta akurasi yang bagus dan dilengkapi switch Omron, Rexus ARSA cocok untuk dipilih sebagai daily-driver.
Kustomisasi RGB dengan motif khas Indonesia banget yaitu batik menambah estetika pada mouse ini. Selain motif Batik, kalian juga bisa memilih motif Polygon untuk opsi ke-2. Rexus ARSA dapat dibeli seharga Rp319,000 (harga promo) dengan link pembelian berikut: