Kebutuhan akan webcam tidak bisa dihindari saat orang-orang banyak melakukan sesuatu dari rumah. Rexus menghadirkan Alva sebagai webcam yang punya resolusi hingga 2K yang bisa menunjang aktivitas online meeting.
Melihat kebutuhan yang sangat besar untuk stok webcam, penulis melihat beberapa produk webcam ternama benar-benar melonjak harganya hampir 50%.
Tapi jangan khawatir, ada alternatif lain bagi yang punya budget terbatas alias terjangkau untuk mendapatkan webcam.
Simak review Rexus Alva berikut ini.
Unboxing Box Rexus Alva
Box Alva punya warna yang hampir penuh dengan hitam.
Pada bagian depan memperlihatkan gambar produk dengan logo Alva yang unik beserta beberapa fitur andalan si webcam, sedangkan bagian belakangnya menjelaskan fitur produk dari si Alva.
Isi dari box itu: webcam Rexus Alva, dan kartu garansi.
Webcam Fleksibel yang Punya Lighting Tambahan
Desain dari webcam Rexus Alva terkesan agak besar untuk kepalanya.
Secara build quality, material keseluruhan yang dipakai itu plastik ABS yang berwarna hitam.
Kameranya itu 4MP dengan resolusi mencapai 2K atau 2048 x 1546 px dengan perekaman 30 FPS.
Kabel si webcam yang punya panjang sekitar 1.5 meter berwarna hitam yang tinggal plug & play di mana konektivitas si webcam itu memakai USB 2.0.
Pada bagian kabel terdapat in-line controller yang berguna untuk mengatur tingkat kecerahan LED Ring si webcam.
Bagian yang paling beda sendiri itu pada bagian LED Ring-nya karena berwarna putih.
Pada bagian tengah LED Ring-nya itu merupakan si kameranya dan terdapat logo Rexus.
Kemudian webcam ini juga sudah terpasang built-in microphone, jadi gak perlu repot-repot lagi pakai microphone tambahan.
Kalau menyoal bentuk, penulis melihat bentuk webcam ini seperti tank yang punya radar berbentuk bulat di atasnya.
Bisa Diputar 360 Derajat
Bagian kepala webcam cukup fleksibel karena kita bisa mendorongnya ke segala arah hingga 45 derajat ke belakang, samping kanan/kiri, depan, dan diputar 360 derajat.
Engsel webcam untuk stand atau dudukannya itu kalau penulis coba buka agak terasa berat. Jadi butuh dua tangan memang.
Kemudian selain bisa kita letakkan di atas monitor/layar seperti webcam pada umumnya, webcam ini juga bisa kita taruh ke permukaan yang datar seperti meja.
Hal ini berkat dudukan webcam yang juga mempunyai semacam glide pada bagian bawahnya untuk memperkuat pegangan webcam agar tidak mudah tergoyangkan.
Kalau ingin kita taruh ke atas monitor tinggal kita buka dudukannya, namun jika kita ingin menaruhnya ke permukaan datar seperti meja tinggal kita tutup kembali dudukannya tetapi kita putar dudukan paling ujungnya ke belakang.
Dan satu lagi, kita bisa menaruh webcam ke tripod yang cocok dengan bolongan belakang stand si webcam.
Secara fungsionalitas, stand atau dudukan si webcam sangat berguna untuk kondisi tertentu seperti saat kita ingin mengambil angle yang tidak memungkinkan jika dari atas layar/monitor, maka kita bisa mengubahnya ke versi dudukan pada permukaan datar. Atau juga bisa kita taruh ke tripod jika ingin mendapat angle yang lebih baik lagi.
Mencoba Hasil Kamera dan Perekaman Suara Rexus Alva: Cocok untuk Streaming atau Hanya Online Meeting?
Untuk mencoba perekaman video dan suara dari webcam Rexus Alva, penulis memakai software OBS.
Pada OBS sendiri, kita bisa mengatur resolusi, FPS, hingga Color Space-nya lewat Properties.
Masuk ke bagian Configure Video, pada bagian Video Proc Amp ini kita leluasa bisa mengotak-atik mulai dari Brightness hingga Backlight Comp-nya, kecuali pengaturan Gain dan ColorEnable.
Lalu jika kita masuk ke bagian Camera Control, sayangnya kita hanya bisa mengatur 2 opsi yaitu Focus dan Exposure-nya saja.
Yang dengan kata lain webcam ini tidak dapat kita atur Zoom, Pan, hingga Tilt-nya, tidak seperti Logitech C922 yang bisa kita atur dengan leluasa.
Meskipun kita tidak bisa mengatur Zoom-nya, sebenarnya cara alternatif lain untuk mengambil angle atau view itu dengan cara mengatur resolusi.
Jika kita atur ke 2K atau 2048 x 1536 px maka kamera akan mengambil view lebih lebar ke bawah dan ke samping. Kalau diturunkan ke resolusi 1920 x 1080 px maka akan lebih zoom dan landscape secara view yang berarti hanya lebar ke samping, bukan ke bawah.
Kemudian dari hasil perekaman, karena kamera webcam itu auto focus, penulis yang gerak sedikit auto focus-nya itu akan ikut memfokuskan ke objek yang paling depan.
Auto focus-nya benar-benar sensitif sekali yang berarti menjadi kelebihan si kamera. Namun auto focus-nya juga memiliki kekurangan karena saat mencoba memfokuskan ke objek, saat merekam itu suara auto focus-nya bakal masuk ke perekaman.
Untuk mengatasi hal itu, auto focus bisa kita uncheck melalui OBS dan sesuaikan jaraknya. Hanya saja perlu diingat jika auto focus dimatikan, maka objek tidak boleh banyak gerak yang berarti kalian memang lebih baik diam di tempat.
Terus noise visual-nya itu juga masih bisa terlihat.
Tapi secara keakuratan warna itu sudah lumayan baik menurut penulis karena terkesan natural.
Webcam-nya juga tidak terasa ada delay yang berarti karena terasa lumayan smooth perekamannya.
Lalu yang penulis sadari, kalau dalam kondisi default itu hasil perekamannya secara tema warnanya itu terasa warm karena kemerah-merahan. Entah karena memang noise-nya atau hal lainnya.
Cahaya Webcam yang Masih Kurang
Webcam yang punya LED ring itu kurang begitu signifikan untuk memberikan pencahayaan, baik dalam kondisi terang maupun gelap.
Jadi penulis sangat merekomendasikan untuk membeli lighting tambahan seperti ring light agar hasil perekaman itu jauh lebih bagus lagi. Mengapa? Karena terbukti saat penulis memakai ring light, hasilnya itu bisa lebih baik.
Selain itu kalau ingin lebih bagus lagi, kita bisa mengotak-atik lewat Configure Video pada software OBS agar bisa menyesuaikan warna yang contohnya lebih ke cool/biru.
Pengaturan pribadi penulis dari Default ke pengaturan yang lebih personal kira-kira seperti ini hasilnya.
Terakhir soal microphone webcam, suara yang terekam itu masih terasa sekali noise yang masuk. Jadi alangkah baiknya kalian memberikan filter lewat OBS seperti Noise Supression dengan metode RNNoise (higher quality).
Filter tersebut berfungsi agar noise seperti kipas angin atau hal lainnya bisa minim atau bahkan hilang saat perekaman. Ini benar-benar efektif bagi yang akan online meeting atau streaming menggunakan microphone bawaan webcam.
Spesifikasi Teknis Rexus Alva
- Max. Resolution : 2048 x 1536 px (2K)
- Focus : Auto Focus
- Pixels : 4MP
- Microphone : 1pc Microphone
- Frame Rate : 30fps
- Interface : USB 2.0
- Material : ABS Plastic
Kesimpulan Review
Kesimpulan review webcam Rexus Alva ini ialah, webcam ini benar-benar fleksibel. Rexus Alva juga akan sangat bagus lagi perekamannya jika kita sudah otak-atik lebih dalam lagi, terutama saat menggunakan software OBS.
Menurut penulis, pengaturan default itu masih terkesan terlalu warm. Tapi jika sudah diotak-atik pengaturannya seperti White Balance, maka akan terasa lebih natural warnanya.
Kemudian menyoal microphone webcam itu masih bisa merekam noise dengan jelas, jadi lebih baik untuk menambah filter Noise Supression terlebih dahulu melalui OBS.
Menyoal LED ring-nya sendiri itu belum secara signifikan memberikan pencahayaan yang berarti saat perekaman.
Oleh karenanya, penulis amat sangat merekomendasikan untuk membeli lighting tambahan saat menggunakan Rexus Alva.
Jika sudah semuanya diatur, maka webcam siap dipakai untuk keperluan online meeting atau streaming, mengingat webcam ini punya auto focus yang oke dan perekaman yang smooth.
Bagi yang tertarik, Rexus Alva dapat kalian beli seharga Rp319.000 untuk harga diskon saat artikel review ini tayang melalui link pembelian beriktu ini.
