NYK Nemesis HS-P18 Banshee mungkin menjadi headset paling nyaman saat ini yang bisa penulis rasakan dari pada review headset NYK Nemesis sebelumnya.
Jika kita ingat-ingat lagi, Banshee sendiri merupakan nama karakter Undead di Warcraft 3 yang punya wujud wanita berambut modis.
Tapi mengapa headset ini punya nama seperti demikian, ya?
Jujur saja, penulis juga kurang mengetahuinya di awal. Tapi mungkin setelah baca review ini kalian bisa memahaminya dengan logika atau cocoklogi sendiri mengapa headset ini punya nama seperti karakter hantu wanita yang berambut modis.
Simak review NYK Nemesis HS-P18 Banshee berikut ini.
Unboxing
Box bertemakan hijau ala-ala NYK Nemesis dengan gambar penampakan galaxy menjadi desain dari box ini.
Pada bagian depan box memperlihatkan gambar produk dan bagian belakangnya menjelaskan spesifikasi teknis dari si headset.
Saat unboxing, penulis agak kaget juga karena isinya hanyalah si headset. Tidak ada kartu garansi maupun buku manual.
Namun pas penulis ingin mengkonfirmasikan lagi tentang isi box ke perwakilan NYK Nemesis, ternyata seharusnya ada kartu garansi yang menempel di box seperti produk NYK Nemesis pada umumnya.
Jadi sample review yang diberikan oleh NYK Nemesis kepada Gamedaim ini memang tidak tertempel kartu garansi karena buru-buru mengirimnya ke para reviewer.
Intinya, kalian yang akan membeli produk ini pastinya akan mendapatkan 1 buah headset HS-P18 Banshee dan kartu garansi.
Headset Besar yang Nyaman Dipake Berjam-Jam Lamanya
Headset ini mengusung driver berukuran 50mm yang alhasil membuat ukuran si headset cukup besar karena mengusung driver yang besar pula.
Untuk kabel, headset ini punya kabel yang lumayan panjang yaitu sekitar 2.2 meter dengan bahan yang masih rubber biasa. Konektor headset ini sendiri hanyalah USB yang sudah terpasang Sound Card jadi tingga plug & play lewat 1 port.
Kemudian secara build quality sudah oke dengan memakai material yang sepertinya full plastik tanpa ada material metal sama sekali. Body headsetnya ada beberapa bagian yang shiny karena memantulkan cahaya seperti pada bagian earcupnya.
Lalu karena ukurannya yang cukup besar, busa pada earcup pun juga cukup besar. Busanya ini punya lapisan kulit sintesis yang standar lah karena cukup nyaman pas nyentuh kulit.
Busanya ini cukup tebal jadi gak terlalu menekan bagian kulit. Selain itu pada bagian dalam earcupnya nya terlapisi kain tipis.
Menyoal housing earcup luarnya terdapat logo NYK Nemesis sebagai branding yang juga menjadi bagian dari si headset yang menyala.
Untuk earcupnya itu adjustable. Jadi earcupnya ini bisa kita atur arahnya jadi agak condong ke atas atau ke bawah.
Baru kali ini penulis menemukan headset yang earcupnya itu adjustable semacam ini.
Sama seperti si earcup, headband si headset juga adjustable.
Headband bawah atau inner headband yang langsung menyentuh kepala itu fleksibel dan bisa menyesuaikan ukuran kepala.
Sama seperti busa pada earcup, inner headband-nya ini terlaipisi kain sintesis yang standar dan punya bentuk yang agak kaku.
Isi dari inner headband-nya sendiri bukan busa melainkan seperti helai kain 2 lapis yang fleksibel.
Tetapi inner headband-nya ini yang bikin penulis nyaman memakai headset Banshee karena saat menyentuh ubun-ubun kepala itu tidak terlalu menekan yang dengan kata lain pressure-nya itu tidak kencang-kencang banget.
Sedangkan menyoal outer headband atau headband atasnya itu berbahan plastik tapi kaku seperti bahan metal. Bagian ini juga tetap bisa adjustable seperti inner headband-nya.
Terus pada bagian lengan headband-nya itu terdapat tulisan R dan L yang menandakan kanan kiri si headset. Tulisannya juga unik dan tidak generic.
Sudah RGB Tapi Sayangnya Fix Lighting
Headset ini mengusung RGB atau lighting yang terdapat pada 2 tempat yaitu pada bagian kanan dan kiri yang lebih tepatnya pada bagian logo NYK Nemesis.
Meski terdapat RGB, sayangnya lighting RGB-nya ini tidak dapat kita atur sesuai selera baik intensitas cahayanya maupun warna RGB-nya itu sendiri.
Hanya saja di in line controller-nya itu memang ada tombol untuk LED tetapi hanya berfungsi untuk menonaktifkan atau mengaktifkan si RGB.
Tetapi walaupun demikian, pemilihan warna RGB pada headset sudah oke dan bagi kalian yang lebih suka tema non-RGB atau ‘Non RGB-RGB Club’, tenang saja karena kalian bisa menonaktifkan RGB pada headset.
Lanjut ke soal in line controller.
In line controller yang punya ukuran hampir sepanjang mouse ini punya total jumlah 5 tombol.
Adapula tombolnya itu antara lain Volume Up, Volume Down, Mic, LED, Vibrate.
Tombol volume-nya ini berbentuk bulat sedangkan 3 tombol lainnya itu persegi panjang dan terpisahkan dengan tombol bagian volume yang seakan-akan in line controllenya terdapat 2 sisi. Masing-masing sisinya juga punya perbedaan tekstur yang mencolok.
Pada bagian tengah in line controller-nya sendiri terdapat indikator cahaya yang akan nyala jika kita colokkan headset ini.
Kemudian menyoal tombol Mic ini untuk menonaktifkan atau mengaktifkan mikrofon. Saat kita aktifkan maka lighting hijau pada bagian microphone akan nyala, dan begitu juga saat kita nonaktifkan maka akan mati (lightingnya).
Sama seperti tombol Mic, tombol LED-nya juga punya fungsi yang sama.
Lalu tombol terakhir ialah Vibrate.
Tombol ini akan penulis jelaskan berikutnya sekaligus dengan kualitas suara yang headset ini hasilkan.
Suara yang Condong ke Midrange
Dari pengalaman penulis memakai headset ini untuk mendengarkan berbagai musik, penulis dapat menyimpulkan bahwa headset ini mengeluarkan suara yang memang condong ke midrange.
Treble dan bass itu terasa seimbang sehingga keduanya memang terasa dengan jelas. Sound stage sih tidak ada masalah karena driver headset juga sudah memproduksi suara dengan lumayan bagus dan menggambarkan letak instrument di dalam musik dengan cukup jelas.
Lalu bagaimana untuk gaming?
Selama penulis bermain Apex Legends, letak step musuh atau suara tembakan …
Lanjut menyoal fitur gaming vibration yang menjadi fitur unik di headset.
Fitur vibration-nya dapat kita aktifkan melalui in line controler.
Sebenarnya tujuan dari fitur vibration pada headset ini adalah agar memberikan pengalaman bermain lebih menyenangkan dan menggelegar.
Jadi fitur ini memberikan atau menghasilkan getaran tanpa mempengaruhi kualitas suara yang berlebih karena memang sudah midrange.
Jika desktop speaker pada umumnya saat kita keraskan bass-nya dan kita turunkan treble-nya, maka getarannya juga ikut terasa. Namun fitur vibration pada HS-P18 Banshee ini berbeda sedikit karena hanya memberikan getaran yang lebih terasa tanpa harus menaikkan bass-nya.
Kemudian gaming vibration-nya ini hanya akan muncul jika suara dari musik atau game mengeluarkan suara yang nge-bass. Dengan kata lain, getarannya itu tergantung suara bass-nya dan bukan suara yang treble.
Getarannya sendiri tidak menimbulkan getaran suara yang bikin telinga gatal. Karena kita tahu sendiri, terkadang jika kita maksimalkan volume suara headset/headphone itu terkadang driver-nya malah menimbulkan angin dan getaran yang bikin gendang telinga gatal.
Selain itu juga, getarannya diproduksi pada bagian belakang driver si headset jadi tidak pas di tengah-tengah (dekat telinga) driver headset yang mengeluarkan suara.
Saking menggelegarnya getaran dari fitur vibration ini sampe-sampe penulis merasa nyaman dibuatnya. Vibe dan feel-nya jadi berasa nonton film di bioskop aja gitu.
Unik aja sih ada brand yang mengusung fitur seperti ini ke dalam produk headset mereka. Ini pertama kalinya penulis bisa merasakan fitur vibration saat memakai headset.
Dan mungkin saja nama Banshee pada headset ini itu karena fitur gaming vibration-nya mengingat Banshee dalam dunia gim Warcraft itu punya suara yang menggelegar.
NYK Nemesis Banshee dan Segudang Fiturnya
Selain menyoal fitur vibration, HS-P18 Banshee juga punya segudang fitur lainnya seperti 7.1 virtual surround sound, ENC (Electronic Noise Cancelling), voice changer (software), gain mic effect (software), dan equlizer boost (software) melalui dedicated software HS-P18 Banshee.
Mari kita bahas satu per satu fiturnya.
Fitur 7.1 virtual surround sound-nya pada software itu bisa kita atur letak instrument alat musik dan penyanyi musik sesuai yang kita mau. Misal suara penyanyi terdengar di kedua sisi (kanan dan kiri), maka bisa kita tarik ke satu sisi aja. Begitupula dengan segala alat musik yang ada pada musik. Kita juga bisa mengaktifkan mode otomatis ala-ala 8D mode gitu secara clockwise (CW) maupun counter clockwise (CCW).
Lalu gain mic effect pada dasarnya hanya menaikkan volume perekaman suara dari microphone. Nah kita juga bisa mengurangi noise atau ambien sekitar seperti kipas angin lelalui fitur bernama ENC.
ENC-nya ini sangat efektif saat penulis coba melakukan perekaman suara. Dari yang terdengar suara kipas, saat penulis aktifkan fitur ini, suara kipasnya langsung kecil. Ya walaupun suara ketikan keyboard masih terekam dengan jelas, namun okelah untuk meminimalisir suara ambien sekitar.
Ada juga fitur effect suara yang antara lain: Theater, Bathroom, Living Room, dan Corridor. Khusus effect Theater dan Corridor itu suara akan menghasilkan suara yang bergema (echo). Sedangkan Bathroom dan Living Room lebih ke effect untuk menekan/mengecilkan suara instrument alat musik pada lagu yang sedang kita putar. Intinya, fitur ini seperti equalizer pada umumnya.
Kemudian mengenai noise cancellingnya sendiri, jika penulis mendengar lagu di volume 50% saja suara penulis sudah tidak terdengar bahkan ambien sekitar pun demikian.
Dan satu lagi, terdapat voice changer yang bisa mengubah suara kita menjadi 4 macam yaitu: Boy, Girl, Nemesis, dan Baby. Suara Boy terdengar lebih seperti suara pria dewasa, sedangkan Girl itu membuat suara kita menjadi high pitch yang alhasil jadi seperti suara ‘tikus kejepit’ kalau diistilahkan.
Kemudian suara Nemesis itu membuat suara menjadi low pitch atau nge-bass yang berlawanan dengan suara Girl. Terakhir suara Baby itu lebih high pitch dari pada suara Girl. Ya lebih treble lah dan terdengar seperti kuntilanak.
Berikut perekaman dari beberapa fitur yang penulis coba.
Microphone Elastis dengan Pick Up Cardioid
NYK Nemesis tidak mencantumkan jenis pick up apa yang microphone dari headset ini punya.
Namun penulis saat mencoba merekam suara sih dapat penulis simpulkan kalau microphonenya nge pick up suara lebih ke arah cardioid.
Kalau dari hasil perekaman menggunakan Audacity, gain mic untuk 100%-nya amat sangat terdengar suara ambien sekitar. Tetapi suara yang terekam itu sudah sangat jelas. Hanya saja harus hati-hati jika bernafas terlalu kencang karena dapat menganggu pendengaran teman kalian saat mabar.
Spesifikasi NYK Nemesis Banshee
- Cord Length : 2.2m
- Connector : USB (with Sound Card)
- Speaker Diameter : 50mm
- Frequency : 20Hz – 20KHz
- Weight : 305g
- Dimension : 195mm x 205mm x 95mm
Kesimpulan Review NYK Nemesis HS-P18 Banshee
Jujur saja, headset ini sangat berkualitas jika kita lihat berdasarkan price to value dan fitur-fitur yang terdapat pada headset ini.
Baru pada review NYK Nemesis Banshee ini penulis bisa merasakan fitur gaming vibration yang bikin serasa nonton film di bioskop.
Kemudian foam pada earcup maupun headband-nya yang adjustable sudah nyaman saat penulis pakai untuk berjam-jam lamanya.
Microphone yang elastis dengan pick up suara cardioid sudah bagus dan jernih untuk berkomunikasi dengan teman melalui Discord saat bermain.
Suara dari driver headset berukuran 50mm yang condong ke midrange juga bagus baik saat mendengarkan musik maupun gaming. Sound stage yang si driver headset hasilkan juga cukup baik.
Lalu segudang fitur mulai dari 7.1 virtual sound, ENC, sampai voice changer melalui dedicated software HS-P18 Banshee amat menarik untuk headset di range harga sedemikian rupa.
Bagi kalian yang tertarik setelah membaca review NYK Nemesis Banshee ini, kalian dapat membelinya dengan harga Rp275.000 melalui link pembelian berikut ini.